"Gulf, gimana hasil nya?"
.
.Ini sudah seminggu sejak hari pertamanya, Gulf pulang setelah interview nya yang kesekian kali ditolak oleh beberapa perusahaan yang Gulf datangi. Dan hasil nya selalu sama, mereka menolaknya karena Gulf hanya lulusan D3.
Gulf menggeleng, lalu menghempaskan dirinya diatas kasur. Mew menghampirinya lalu memberikannya sedikit pijatan pada kakinya.
"Gapapa, kamu udah berusaha Gulf. Masih ada satu lagi yang masih buka lowongan kerja sih.."
"Dimana" tanya Gulf.
"Di kafe mungkin.. kamu bisa jadi barista amatiran disana, mereka lagi kurang pegawai"
Gulf akan berpikir untuk itu. Ia bisa saja tidak bekerja, tapi tidak mungkin Mew membiayai nya sendirian. Gulf tidak terbiasa dengan itu.
Akhirnya mereka tidur bersama karena hari sudah malam. Mew tidur dengan nyenyak sedangkan Gulf masih selalu terbangun dari tidurnya tengah malam, belakangan ini Gulf selalu terbangun di tengah malam dan jantung nya selalu berdebar kencang tak karuan.
Ia sendiri tak tahu mengapa itu terjadi, Gulf tidak begitu memikirkannya. Setelah ia minum, lalu kembali tidur di kasur bersebelahan dengan Mew yang juga sedang tertidur pulas disana. Tak lupa ia mengecup pipi Mew sebelum ia kembali tidur.
.
.Mew POV
Saat ia terbangun dari tidurnya, Mew segera mandi dan bersiap untuk berangkat kerja. Ia tak sanggup membangunkan Gulf yang masih tertidur pulas di ranjang, Gulf terlihat sangat kelelahan.
Tak lupa ia meninggalkan secarik kertas seperti khas dirinya, dengan tulisan "Gulf, aku akan telat pulang kerja. Makan siang mu ada di kulkas, panaskan aja".
Mew pergi dengan mobil nya ke studio seperti biasa. Ia menjalankan tugasnya sekalian menyunting foto hasil tangkapannya tadi.
Tiba-tiba manager disana memanggil Mew untuk datang ke kantor atasan. Ia pun ikut bersama manager tersebut dengan beberapa pada kru lainnya. Dan ternyata mereka sedang menjalankan meeting.
"Kita akan ada project besar yang akan tergabung dengan brand lainnya di luar negri. Kita juga akan melakukan syuting periklanan disana, jadi mohon kerjasama nya ya" Ucap atasan tersebut.
"Apa ada pertanyaan?"
Mew mengangkat tangannya, "Berapa lama?"
"Entahlah, tapi mungkin kita akan selesai dalam 2 bulan paling cepat. Tapi ini seperti tour syuting, bersama pada model dan designer kita juga".
Mew tampak senang sekaligus gelisah, karena ia takut kalau Gulf tidak bisa menunggunya. Ia juga bertanya apakah keluarga terdekat boleh ikut dalam projek ini, tapi manager itu berkata tidak.
Tak lama itu meeting pun dibubarkan, dan para pekerja pun dipulangkan untuk mempersiapkan barang-barang mereka nanti. Mereka akan berangkat dalam 3 hari lagi dari sekarang.
Mew segera pulang apartemen miliknya, Gulf yang melihat Mew pulang pun merasa heran. Biasanya Mew pulang malam atau sore hari, tapi hari ini baru saja pukul 14.30 Mew sudah sampai dirumahnya.
Sontak Gulf bertanya pada Mew, "Tumben kamu pulang cepet, kenapa?" Tanya Gulf.
Mew lalu tersenyum menyembunyikan kegelisahannya tersebut, "Kru utama di izinkan pulang lebih awal ternyata.. Ngomong-ngomong, kita main ke pantai yuk. Kamu mau ga?"
"Ehm! Ayo, aku juga bosen dirumah terus". Ucap Gulf.
Mereka bersama mempersiapkan beberapa baju untuk di pakai nanti, sedangkan Mew diam-diam menyiapkan koper nya sendiri. Tanpa ketahuan dan tanpa disadari Gulf, Mew meletakkan koper nya itu dibawah lemari pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia [MewGulf]
FanfictionSELESAI✓ . Querencia? Bermakna dari bahasa spanyol yang berarti menghantui, sedangkan bahasa istilah dari bahasa inggris berarti suatu tempat yang jauh aman dan nyaman untuk di tinggali. Follow author juga untuk mendapatkan info lebih lanjut tentang...