Maaf ya kalau typo bertebaran dan tanda baca yang nggak sesuai. Kalau mau ngasih saran bisa di kolom komentar yaaawww😉
~Happy Reading~
Basecamp yang awalnya sunyi kembali menjadi ricuh karena kedatangan pemiliknya. Mereka adalah beberapa anggota inti Shadeslayer dan teman-teman Nayya, yang hanya numpang tempat untuk nongkrong.
"Kemana nih si pak ketu?" Tanya cowok manis berkulit kecoklatan yang mirip dengan Nayya, Nylon Madison. Jika dilihat-lihat cowok itu seperti Nayya versi laki-laki. Tentu saja mereka mirip, karena mereka merupakan saudara kembar, hanya saja cowok itu lebih muda lima menit dari pada kembarannya.
"Baru ngedate sama kembaran lo." Balas cowok berperawakan tinggi yang memiliki sifat seperti kulkas lima pintu, datar. Cowok itu adalah Rangga Dirgantara, ketua OSIS sekaligus anggota Shadeslayer. Jangan tanya bagaimana seorang anak geng motor bisa menjadi ketua OSIS. Banyak yang murid yang menduga alasan Rangga tetap menjadi ketos adalah karena meskipun Ia adalah seorang anak geng motor, tetapi bisa dikatakan Ia yang paling disiplin dan waras diantara teman-teman lainnya, mungkin itulah yang menjadi alasan mengapa guru-guru tetap memberikan jabatan itu kepadanya meskipun dia anak geng.
"Pantes tu anak betah bolos, orang ada si Nayya." kali ini seorang cewek yang menyahut. Ia adalah Reyna, sahabat karib Nayya sejak SD. Banyak orang yang heran dengan persahabatan mereka, bagaimana bisa mereka bersahabat sejak SD hingga SMA. Di sebelah Reyna ada, Isabell cewek yang paling pendiam dan waras diantara teman-temannya. Lalu di sampingnya lagi ada gadis blasteran Indo-Amerika, Caroll si makcomblang dan lambe turah sekolah dan Lovly yang gesreknya sebelas dua belas dengan dengan Nayya.
"Hush jangan gitu nanti ada yang panas," tanggap Bastian, adik Nayya dan Nylon. Sebenarnya ia bukan anggota inti Shadeslayer, tapi karena belas kasihan dari para kakak kelasnya ia diikut sertakan dalam inti geng itu. Seraya melirik Rangga.
Dulu, saat kelas sepuluh, Nayya memang sempat menyimpan perasaan kepada cowok itu. Tetapi hanya bertahan selama beberapa bulan karena cowok itu tak kunjung peka. Tetapi sekarang banyak yang mengatakan Rangga balik menyukai Nayya, tetapi cewek itu pura-pura tidak peka dan hanya menggap cowok itu sebatas teman. Miris bukan? Perkataan Bastian itu hanya dibalas lirikan oleh Rangga.
"Udah kelar ngibahnya?" Tanya seorang gadis yang tiba-tiba datang diikuti seorang cowok dibelakangnya. "Eh, kapan lo dateng Nay?" Tanya Niel, sepupu si kembar dan wakil ketua Shadeslayer. "Sejak si Rangga bilang gue baru ngedate sama Nayya." kali ini bukan Nayya yang menjawab, tetapi Alex. Satu ruangan seketika menjadi hening, mereka takut Alex akan marah karena mereka mengibahinya.
"Ini kenapa jadi pada diem-dieman?" Tanya Nayya yang mulai jengah dengan teman-temannya yang mendadak diam "Dari pada ngeliatin kalian diem kayak patung mending permisi deh, gue masuk," lanjut gadis itu sambil melengang masuk diikuti Alex, dari tadi mereka memang hanya berdiri di ambang pintu.
"Lex!" Panggil Rafa, playboy kelas kakap SMA Tunas Bangsa, anggota Shadeslayer yang ikut berkumpul disitu. Si ketua yang sedang memainkan handphonenya hanya bergumam sebagai jawaban. "Silhouette ngajak kita tawuran besok di sekolah." Lanjut cowok itu.
"Eh anjir, itu geng ngapain nyari ribut lagi. Udah tau bakal kalah masih aja sok-sokan ngajakin tawuran " jawab Lovly sewot. Cewek itu memang sangat membenci geng itu, karena ketua geng tersebut merupakan mantan pacarnya yang telah menjadikan dirinya pelampiasan, sehingga Lovly sangat benci mendengar hal-hal yang bersangkutan dengan mantannya itu.
"Geng lo mau ikutan ga, Nay?" Tanya Alex tanpa memperdulikan perkataan Lovly. Shadeslayer dan Dark Angels memang dekat, mereka sudah saling membantu sebelum geng tersebut dipimpin Nayya dan Alex. Jadi jangan heran mereka sering memiliki musuh yang sama.
"Gue gak ikut, gue besok mau bolos kayaknya," jawab Nayya "Lo pada mau ikut kagak?" Tanya cewek itu ke Lovly dan Reyna, karena hanya mereka berdua yang menjadi anggota Dark Angels selain dirinya. "Ga, males gue liat mukanya si Alvaro yang sok kecakepan." Cerocos Lovly, yang tak memberikan kesempatan kepada temannya untuk menjawab. Akhirnya Reyna pun hanya mengiyakan jawaban temannya itu.
"Gua cabut," ucap Nayya yang sudah mulai jengah hanya duduk-duduk di basecamp kembarannya itu.
"Mau kemana?!" Seru beberapa orang secara bersamaan. Siapa lagi kalau bukan saudara-saudara cewek itu.
"Mau pergi" gumam Nayya malas
"Kemana?" Kali ini bukan saudara-saudaranya yang bertanya, tetapi Alex
"Ya terserah gue mau kemana!"
"Ya bilang dulu mau kemana." Tegur Niel
"Gue mau ke basecamp." Bohong Nayya, dia sebenarnya hanya ingin mengabiskan waktunya sendiri dengan berputar-putar tak jelas di jalanan.
"Rey, lo mau kesana juga kan? Tolong awasi dia." Pinta Nylon yang hanya dibalas anggukan oleh Reyna.
"E-eh, ga usah, gue bisa sendiri kok!" Ucap Nayya gagap, ia takut rencananya akan gagal
"Ga ada penolakan! Atau lo mau kita yang nganterin lo?" Kali ini Bastian yang angkat bicara, meskipun lebih muda satu tahun dari pada Nayya, Ia tetap berani kepada kakaknya itu. Apalagi orang tuanya menyuruhnya mengawasinya.
"Eh, udah nggak usah ada yang nganter. Gue nggak papa kok. Beneran. Kan cuma ke basecamp." Ujar Nayya memelas, berharap saudara-saudaranya percaya. Dan Ia berhasil membohongi saudara-saudaranya. Tapi ada satu orang yang tak berhasil Ia bohongi, orang yang sudah kenal dengan siasatnya.
"Lo ke basecamp di antar Reyna, atau lo pulang sama gue. Pilih mana, hm?" Ucap Alex dengan mata tajam.
Akhirnya Ia menyerah dan memilih pulang bersama cowok itu. Lagi pula setelah tiba di rumah, Ia bisa pergi diam-diam tanpa sepengetahuan cowok itu. Nayya selalu kesal dengan sikap posesif cowok itu. Maksudnya mereka bahkan bukan keluarga, dan hanya sepupunya yang diperintahkan mengawasinya. Tetapi mengapa cowok ini ikut-ikutan mengawasinya. Alex sialan memang!
"Gue jemput besok," ucap cowok itu sesampainya mereka di depan rumah Nayya
"Gak ada penolakan!" Tegasnya, melihat Nayya yang mau membantah."Nggak, tadi gue udah berangkat sama lo! Gue mau bawa motor sendiri besok!" Seru Nayya murka. Dia memang orang yang emosian, apalagi jika menyangkut kebebasannya.
"Nay!" Tatap Alex tajam. Yang ditatap malah membalas tatapannya dengan lebih tajam.
"Okey fine, lo besok bawa motor sendiri, tapi berangkat bareng Nylon sama Bastian." Ucap cowok itu, mengalah.Yang diajak bicara malah sudah berlari memasuki rumah sambil berteriak "GAMAU, GUE BESOK MAU PERGI SENDIRI! BYE AL, JANGAN MIKIRIN GUE TERUS. NANTI KANGEN!" Sambil melemparkan kecupan dari jauh.
Cowok itu hanya tersenyum sambil mengeleng-gelengkan kepala, pasrah dengan sikap keras kepala cewek itu.
-
-
-
-
-
-
Derap langkahnya menggema disepenjuru lorong sekolah, Ia sudah tak peduli lagi dengan guru yang mengejarnya sambil meneriakinya. Ia harus berhasil bolos hari ini. Setelah lolos dari kejaran guru, Ia berjalan menuju pos satpam untuk menggambil kunci gerbang sekolah.Untungnya satpam sedang tidak ada disana, sehingga Ia dapat dengan leluasa menggambil kunci gerbang. Setelah selesai membuka gerbang, Ia berjalan keluar sekolah. Sedetik kemudia Ia disuguhakan oleh pemandangan yang tak mengenakan.
-
-
-
-
-
-
-
Gimana part ini menurut kalian? Vote dan komen ya,,, jangan lupa follow. Kalian juga boleh share ke temen² kalian juga biar semakin banyak yang baca. Jangan lupa tambahin ke perpus kalian yawww😉🤍See you in the next part🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
ALNARA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Ini bukan cerita dimana seorang gadis polos, cantik, lemah lembut yang menyukai seorang most wanted yang menjabat sebagai ketua geng motor. Bukan juga seorang gadis biasa yang mengejar seorang ketua OSIS yang terkenal dingin. C...