ALNARA-8

1.8K 194 63
                                    

Happy Reading-!!

Akhir" ini baru ga mood nulis, jadi maaf agak gak nyambung.

Moodyan emg orgnya😔

Untuk bbrp part kedepan mau adegan war sama kebar-barannya Nayya dulu

Yang uwu-uwu ditunda dulu yak. Authornya ga pernah uwu-uwuan, jadi bingung mau adegan uwu yg kek gimana😫‼

Ada typo? Komen-!!

---------------------------------------------------------------------


BRAK!!

"Maksud lo apa numpahin jus ke seragam gue hah?!" Bentak Dinda. Yap!  Itu Dinda mantan sasaran Bastian. Ntah, bagaimana cowok cakep modelan Bastian mengincar cabe-cabean model Dinda.

Murid-murid yang awalnya sibuk dengan urusan mereka sendiri, kini menatap ke tengah kantin. Tempat kejadian berlangsung.

"Maaf." Gumam seorang gadis. Sebenarnya bukan dia yang salah seratus persen, hanya saja gadis di depannya ini terlalu membesar-besarkan masalah.

"Maaf?! Kata maaf lo nggak cukup! Lo pikir dengan lo bilang maaf, seragam gue jadi bersih?! Nggak!" Kali ini tak hanya membentak, gadis itu menjambak rambut lawan bicaranya lalu mendorong ke tembok.

Tiba-tiba sekaleng minuman mendarat di puncak kepala Dinda.

"Heh! Maksud lo apa jambak-jambak Ava?" Teriak Nayya puas karena lemparannya pas mengenai sasaran. "Lo bisa mikir ga sih? Semakin lo benci ke adeknya, semakin kecil kemungkinan lo dapetin Alex!"

Dinda menggeram mendengar perkataan Nayya. Meski sudah memiliki pacar, Ia tetap tergila-gila kepada Alex. Siapa sih yang tidak tergila-gila kepada pesona seorang Ketua Shadeslayer? Kecuali Nayya tentu saja. Tapi, ada satu masalah. Dinda amat sangat benci kepada adik dari cowok itu, Ava. Karena suatu hal, mereka pernah terlibat masalah dan dari situlah awal mula kebencian Dinda kepada Ava. Ia selalu saja mencari-cari kesalahan gadis itu.

"Wow, santai mbak. Jangan ngamuk dulu," Nayya berjalan mendekat dengan telapak tangan Ia rentangkan di depan dada, berlagak seolah-olah sedang menenangkan makhluk buas.

"Mending lo minggir, lo nggak ada urusan di sini!" Usir Dinda.

"Gue emang nggak ada urusan sama lo, tapi gue nggak suka lo gangguin Ava. So, mending lo pergi ke UKS, ambil seragam baru terus lo ganti tu seragam yang udah kotor. Penampilan lo kayak gembel tau ga?" Jelas Nayya santai.

Dinda yang bersumbu pendek kembali geram mendengar perkataan Nayya "mentang-mentang lo kakak kelas, seenaknya ngatur-ngatur masalah gue! Emang ini sekolah punya buyut lo, hah?!"

Nayya tersenyum miring "bukan sih, tapi nenek gue donatur terbesar di sini. Dan, gue bisa minta nenek buat beli sekolah ini."

Skakmat!

Dinda diam, tak tahu harus menjawab apa. Salahnya sendiri membawa-bawa urusan kepemilikan sekolah di depan cucu donatur tersebar di sekolah.

"Sana, bawa temen lo ke UKS," Suruh Nayya kepada Cika, teman satu geng Dinda. "Males gue liat mukanya."

Plak!

Satu kantin langsung hening. Mereka tak menyangka seorang Adinda Maheswari berani menampar seorang Nayyara Madison, ketua Dark Angels yang bisa mengabisinya sewaktu-waktu.

Ava yang sedari tadi hanya diam melihat kelakuan keduanya, merasa bersalah. Karena dirinya kakak kelasnya itu jadi kena tampar.

"Jaga mulut lo!" Bentak Dinda dengan jari telunjuk tepat di depan wajah kakak kelasnya itu.

ALNARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang