ALNARA-10

1.8K 182 21
                                    

Mengcape ga ada yang baca🥲😫

HAPPY READING-!!

---------------------------------------------------------------------

Srett! Dorr!

"Akhhhh!"
"Kakek!"

Lantai putih bersih itu menjadi berwarna merah pekat akibat darah yang bercucuran deras dari tubuh seorang pria baruh baya. Gadis kecil itu menatap nanar tubuh kakeknya yang terbujur lemas dilantai. Bau anyir menguasai ruangan.

"Pe-pergi!" Perintah lelaki tua itu kepada cucu perempuan satu-satunya, sebelum ia menghembuskan nafas terakhir.

Masih dalam keadaan linglung gadis berumur tiga tahun itu segera berlari keluar ruangan, terdengar derap langkah berat dibelakangnya. Langkah kaki itupun semakin mendekat dan bertambah banyak.

Tanpa menoleh ke belakang gadis kecil itu berlari secepat mungkin, mencari jalan keluar dari rumah besar yang mengurungnya. Penampilannya berantakkan dengan tangan dan kaki penuh bercak darah.

Ia terus berlari, dan berlari hingga suara langkah kaki itu tak terdengar lagi. Sialnya, sekarang ia berada disebuah lorong serba hitam tanpa pintu atau jendela satupun, seperti di lorong lainnya.

Tiba-tiba gadis itu merasa lorong tersebut menariknya. "Akhh! Tolong!" Teriaknya. Tarikkan itu begitu kuat hingga tak bisa dilawan. Dan tersedotlah ia kedalam lorong tersebut.

"HAH! Hufft! Mimpi itu lagi," gumamnya. Keringat bercucuran dipelipisnya. Jam menunjukkan pukul tiga pagi ketika ia beranjak dari kasurnya dan menuju lemari disamping kasurnya.

"Hai, apakabar? Udah lama ya kita nggak main. Are you ready to play again?" Senyum terukir di wajah manisnya.

"I know semuanya ngelarang gue buat main sama lo lagi. But, I can't. Hasrat itu muncul lagi. Tunggu gue sampai dapet mangsa lagi, ya? Nanti kita main lagi kayak dulu."

Gadis itu menatap isi lemari kecil itu, senyumnya bertambah lebar. Bilah belati yang ada di dalamnya berkilat memantulkan wajahnya.

***

"Argghhh! Ini masih pagi udah rewel aja!" Gerutu Nayya seraya menendang ban motornya. Di sinilah ia sekarang, di pinggir jalan dengan kondisi ban motor yang bocor.

Awalnya gadis itu hendak pergi ke sekolah, tapi saat di perjalanan ia merasa ban belakang motornya sedikit bermasalah. Dan benar, ada paku yang menancap di sana.

Dan sialnya lagi, hpnya malah mati karena ia lupa mengisi daya kemarin malam. "Ini hp juga ga berguna! Masa gue harus dorong ni motor gede sampai ke sekolah!"

Gadis itu akhirnya memutuskan untuk menunggu sebentar, siapa tahu salah satu sepupunya atau anak gengnya ada yang lewat, jadi ia bisa meminta tolong.

"Ini kenapa tumben ga ada yang lewat?! Kenapa tadi gue nggak bareng Nylon aja sih?! Ah bego!"

"Apa gue ke bengkel terus gue tinggalin ni motor di sana? Tapi gue harus jalan lebih jauh lagi." Keluhnya

Akhirnya gadis itu memutuskan mendorong motor besarnya itu menuju sekolah, malas harus berjalan lebih jika pergi ke bengkel.

***

"Tuh kan udah di tutup!" Gadis itu kembali mengeluh melihat gerbang sekolahnya sudah tertutup rapat. Hancur sudah rencananya untuk tidak terlambat ke sekolah.

ALNARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang