ALNARA-12

1.7K 161 31
                                    

HAII-!!

AKHIR" INI KENAPA SEPI YA? PADA KEMANA SIHH??☹

HAPPY READING-!!💓

---------------------------------------------------------------------

"Isaaa!!" Teriakkan cempreng Caroll memenuhi kamarnya. "Capek gue sama lo," gadis itu tampak pasrah setelah mendengar cerita temannya.

Reyna bersandar di kaki tempat tidur Caroll lalu mengangkat kedua tangannya, menyerah. "Terserah lo deh, gue angkat kaki."

"Tangan," koreksi Bella, polos, yang biasa dipanggil Isa oleh orang-orang terdekatnya.

Mereka berlima sedang menginap di rumah Caroll. Acara menginap kali ini diisi umpatan untuk pacar Bella.

Selain tampangnya yang polos dan lemah lembut, Bella juga bodoh jika urusan percintaan---begitu kalau kata Lovly. Nyatanya pacarnya yang sudah kepergok selingkuh berkali-kali tetap ia maafkan, dengan alasan "kasian, jangan di putusin dong, kan, dia udah minta maaf."

Malam ini saja pacarnya kepergok lagi sedang jalan dengan seorang cewe. Bella yang pikirannya selalu positif beranggapan jika cewe itu saudaranya atau hanya temannya. Hal itu semakin membuat sahabat-sahabatnya ingin memakannya hidup-hidup.

"Lo tau?" Dengan sikap melerai, Nayya akhirnya bersuara. "Kalau semesta udah nggak mengizinkan, masih ada solusi lain, Dukun misalnya. Lo lelah tersakiti? Lo lelah berjuang? Lo lelah memaafkan? Dukun jalan keluarnya! Atau lo mau nyantet selingkuhannya? Bisa juga,"

Bukannya mendapat apresiasi karena telah memberi saran, Nayya malah mendapat empat bantal yang mendarat sempurna di wajahnya.

"Nggak gitu konsepnya, njing." Umpat Lovly.

"Gue ngasih saran bukannya di kasih apresiasi atau apa, malah di timpuk," gerutu Nayya. "Emang lo pada ada saran lain?"

"Udah bahas yang lain aja, lama-lama gila si Nayya bahas ini mulu," Reyna menengahi.

"Nonton yuk." Ajak Caroll

"Males,"

"Tidur yuk!"

"Ga,"

"Terus ngapain jir, nolak mulu." Ujar Caroll putus asa.

"Ayo main Truth or dare!" Seru Lovly.

"Basi," celetuk Reyna, yang dihadiahi omelan lawan bicaranya.

"Mau kemana, Nay?" Tanya Bella yang melihat temannya itu beranjak dari duduknya. "Ambil lilin," jawabnya.

"Buat?"

"Ngepet,"

"Baru inget ini maljum! Lo jadi babinya ya, Rey." Lovly menimpali dengan mata berseri-seri. "Kenapa jadi gue?!" Reyna membantah, tak terima.

"Tampang lo mirip soalnya sama babi," celetuk Lovly asal, yang di balas umpatan oleh temannya. Sementara itu Nayya telah beranjak meninggalkan mereka, malas mendengar perdebatan tak berbobot teman-temannya.

***

Gadis itu menatap layar ponselnya malas. Awalnya Ia sedang membuka media sosial untuk menemaninya membuang isi perut. Lalu, notif bertebaran muncul dari grup chat. Padahal grup itu sudah Ia bisukan tapi penghuninya mengetagnya terus menerus, menyebabkan notif bermunculan.

The Madisons(s)

Sudah Ia duga, pasti itu sumber masalahnya. Grup yang memiliki nama yang waras, tapi bertolak belakang dengan penghuninya, mengetagnya terus menerus.

ALNARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang