ALNARA-7

2K 207 13
                                    

Hai😉

Apa kabar?? Baik kan??

Jangan lupa tinggalin jejak yawww

~Happy Reading~

Cahaya matahari perlahan merambat masuk melalui celah-celah jendela.

"Arrgghhh," erang pemilik kamar yang tidurnya terusik.

"Nay, bangun," ucap Selene seraya menepuk pelan pipi anak gadisnya.

"Lima menit lagi, ma," gumam Nayya mengantuk.

"Nggak ah, ini udah jam sepuluh, loh,"

"Baru, juga jam sepuluh. Ini Sabtu, ma."

Sekolahnya memang libur saat hari Sabtu, jadi Ia memutuskan untuk bangun siang.

"Udah siang, Nay,"

"Masih pagi, ma,"

"Udah, ayo cepet bangun. Anak gadis kok baru bangun jam segini,"

"Nylon, juga biasanya bangun jam segini," bantah gadis itu, tak terima.

"Contoh tu, perbuatan yang baik. Jangan contoh yang kayak Nylon," nasihat mamanya "tuh, kayak Bastian pagi-pagi udah bantuin mama,"

"Bastian kok di contoh,"
"Nay!"

"Hm, iya, ma," akhirnya gadis itu pasrah dan segera beranjak dari kasurnya.

"Bangun juga lo, Kebo," sapa Bastian saat melihat kakak perempuannya itu menuruni tangga.

"Cakep-cakep begini lo samain sama Kebo!"

"Cakep dari mananya, mbak?"

"Gini nih kalau jarang makan wortel, ada bidadari di bilang kaga ada cakep-cakepnya,"

"Najis," ucap Bastian lalu menghadiahi kakaknya jitakan.

"Udah-udah, masih pagi kok udah ribut," relai Aeson melihat kedua anaknya yang mulai adu melotot.

"Mana Nylon?" Tanya Nayya saat menyadari kembarannya tak ikut menyantap sarapan bersama mereka.

"Belum bangun. Bangunin sana, Nay, siapa tahu dia bangun," suruh mamanya.

Mendegar hal itu, gadis itu langsung menampilkan senyum jahilnya dan segera berlari ke atas, menuju kamar kembarannya.

"Woy, ikut!" Seru Bastian yang langsung mengejar kakaknya.

Jarang sekali mereka mendapat kesempatan seperti ini.

"Siap?" Tanya Nayya kepada adiknya.

Mereka kini tengah berada di ruangan bernuansa putih dengan kasur berukuran king size di pojok ruangan. Tempat si pemilik kamar masih bermimpi.

"Satu... dua... tiga,"

"NYLON BANGUN! KALAU NGGAK BANGUN GUE SIRAM AIR!" Teriak mereka berdua seraya menyipratkan air ke wajahnya.

Ember penuh dengan air sudah siap di tangan mereka, antisipasi jika cowok itu masih belum beranjak dari kasurnya.

"Diem!" Racau Nylon tak jelas, masih mengantuk. Seraya melempar bantalnya asal, berharap mengenai salah satu saudaranya.

"Serius! Lo bangun atau kita siram air sekarang!" Ancam Bastian.

"Siram aja, gih. Satu... dua..." ucap Nayya memberi ancang-ancang.

"Tiga!"

BYUR!

Mendadak seisi kasur pun basah kuyup, tak terkecuali si pemilik kamar yang sedang tidur di atasnya.

ALNARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang