PART : XVIII

3.6K 153 32
                                    

Baekhyun tersenyum sedih, tangannya mengusap foto Luhan kecil yang berada dalam gendongannya.

"Mama rindu ... sekali pada hannie," katanya pelan. Matanya berlinang, ingin sekali rasanya membawa Luhan pulang, tapi anak itu memang keras kepala. Baekhyun hanya bisa mengirim uang pada rekening anak itu, terkadang anak itu akan mengirim pesan dengan ucapan terimakasih.

"Hannie kapan pulang, hmm?" gumamnya pada foto itu.

Baekhyun benar-benar kesepian, saat siang mungkin dia sibuk. Saat malam dia benar-benar sendirian. Terkadang terbesit dalam benaknya untuk mengakhiri hidup, tapi kembali teringat siapa yang akan menjaga anaknya.

Luhan masih butuh pengawasannya.

Sehun benar-benar bukan lelaki yang baik, lelaki itu sering menghabiskan uang Luhan hanya untuk bermain perempuan.

***

"Baekhyunee haruskah kita membuat adik untuk Luhan?"

"Sehun terkadang menatap pada tubuh Luhan, aku harus memperbaiki berat badanku."

"Sehun dan Luhan tidak pulang lagi?"

"Ma, Luhan tak mau punya Papa baru," kata Luhan kecil.

Suamimu, anakmu.

"Ma, Papa dimana, Luhan kangen Papa," katanya dengan polos.

"Baekhyunee aku akan dinas di luar kota bersama Luhan."

Hati-hati.

"Aku di kantor."

"Baekhyun, aku mencintaimu."

Aku menunggumu.

"Hanya aku yang pantas untukmu."

"Bajingan!"

"Bukan kita sama sama kesepian?"

"Kau menghamili anakku"

"Kau suamiku," bisiknya lemah.

Berbagai suara itu masuk ke telinganya, Baekhyun menenggelamkan dirinya pada kolam renang untuk waktu yang lama. Dalam matanya dia melihat Sehun, Luhan, dan Chanyeol, mereka semua menertawakannya.

Bayangan itu menghitam, lalu ada Sehun yang berusaha mencekiknya, lalu Luhan yang menangis mengusap perutnya.

"Jaga anakku," katanya pada Chanyeol yang menghampirinya.

Semua gelap, hanya gelap.

...

Baekhyun terbangun dan menyadari bahwa ini adalah rumah sakit, bukan surga yang dia harapkan.

"Siapa yang membawa saya kesini?" Shin Ahjumma hanya terdiam, merasa syok dan sedih saat melihat tubuh majikannya yang tenggelam.

Beruntunglah suaminya ada disana saat itu.

"Tolong jangan melakukan ini lagi, nyonya," Pintanya dengan mata basah.

"Jika ada sesuatu, tolong katakan saja, jangan menyimpannya sendiri." Perempuan tua itu menangis.

"Jangan merasa sendiri." Baekhyun hanya terdiam, dia tidak merasa sendiri. Dia hanya merasa kesepian, Luhan selalu ada untuknya, selalu ada dihatinya, tapi dia tidak lagi meramaikan hidupnya.

Putriku.

***

Tepat saat tanggal 8 April Sehun meninggal karena overdosis, dan pemakaian narkoba yang terlalu berlebih.

Mama Mertua | [CHANBAEK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang