PART : VIII

3.4K 135 3
                                    

Re: * [ Flashback]

"Beristirahatlah dengan cukup disana, jangan terlalu lelah," nasihat Baekhyun.

Tangan lentik itu dengan terampil mengaitkan dasi Sehun, tersenyum saat dirasa telah melakukannya dengan sempurna. Lalu pipinya memerah saat Sehun dengan sengaja menatapnya intens, menarik tubuhnya hingga menempel sempurna pada tubuh itu.

"Rindukan aku yah," pinta Sehun dengan manja.

Baekhyun mengangguk malu-malu, tangannya dengan leluasa ia bawa untuk memeluk tubuh suaminya itu.

"Aku pasti merindukanmu," lirih Baekhyun.

Sehun menjauhkan tubuh mungil itu sejenak, menyisakan jarak yang tak terlalu jauh. Menatap mata si mungil yang sedang berkaca-kaca, lalu mengecup mata itu dengan penuh perasaan.

"Jangan mengkhawatirkanku, aku akan menyelesaikan semuanya secepat mungkin," ujar Sehun penuh keyakinan.

"Sudahlah Ma, demi Tuhan! Ini hanya seminggu." ejek Luhan.

Anak itu sudah muak melihat adegan itu sedari tadi, apalagi setelah datangnya Chanyeol dengan wajah kusut. Mendengar Luhan yang berkata seperti itu membuat Baekhyun sedih, bukankah tak seharusnya anak kesayangannya berbicara seperti itu?

"Aku hanya ... merasa akan terjadi sesuatu yang salah disana?"

Wajah Sehun berubah menjadi semakin pucat, tangannya Ia bawa untuk memeluk tubuh rapuh Baekhyun. Lagi dan lagi dia akan menyakiti istrinya, Sehun tahu inu sebagian dari rencana Luhan.

"Apa maksudmu? Tak akan ada yang salah disana, apa kau takut aku akan bermain di belakangmu?" bisik Sehun pelan.

Baekhyun mengangguk malu, semakin menyembunyikan wajahnya di dada Sehun. "Kau jarang menyentuhku akhir-akhir ini," terangnya.

Sehun menghela napas lelah, memang benar dia jarang menyentuh Baekhyun. Sungguh tenaganya sudah habis di kantor untuk memuaskan Luhan sebelum pulang ke rumah, tubuhnya akan remuk jika melakukannya lagi dengan Baekhyun di rumah.

"Aku sedang kelelahan, tapi tenang saja ... di mataku hanya tubuhmu yang paling sexy," godanya.

Membuat Baekhyun mencubit pinggang Sehun karena salah tingkah, dan menjauh dari lelaki tinggi itu. Lebih baik dia menyiapkan makanan untuk mereka semua, memindahkan makanan yang sudah dia masak ke meja makan.

Sejujurnya bukan hanya karena cemburu pada Sehun yang lebih mementingkan pekerjaannya, terkadang juga dia bisa cemburu pada anaknya. Inti dari semua keresahannya adalah dia yang harus tinggal berdua dengan Chanyeol.

Dia berharap bisa menjalani minggu ini dengan sewajarnya, tanpa gugup ataupun hal-hal memalukan lainnya.

Aku tidak tahu kau berbohong atau tidak karena aku bukan Tuhan, ataupun malaikat. Semoga saja apa yang aku khawatirkan tidak pernah terjadi, apalagi tentang aku dan dia.

...

"Chanyeol, kau tidak berangkat?" Chanyeol yang sedang melamun setelah kepergian Luhan dan Sehun tadi tersentak.

Wajah Chanyeol tidak seramah seperti biasanya, terlihat lebih keruh juga marah. Baekhyun mengira Chanyeol kesal pada Luhan karena meninggalkannya, seperti halnya Ia yang kesal pada Sehun.

Chanyeol memang sedang kesal, bukan pada Luhan tapi pada Baekhyun. Mengapa Mamanya itu malah melakukan hal-hal romantis yang terlihat menjengkelkan di mata Chanyeol? Apa perempuan itu sengaja ingin membuat Chanyeol cemburu tadi, dan parahnya lagi dia terpancing.

Mama Mertua | [CHANBAEK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang