PART : VI

3.7K 150 7
                                    

Warning! Anak kecil tolong skip chapter ini.

.

Baekhyun berjalan dengan tenang menuju dapur, gelisah yang dia rasakan berusaha di abaikan.

Tangannya dengan cekatan menyimpan dua cangkir kosong itu pada tempat cucian, lalu mengambil gelas kosong untuk dia gunakan kembali.

Dia akan menyeduh susu untuk malam ini, susu putih itu kelihatan lezat di matanya.

Baru saja dia akan kembali ke kamarnya, Baekhyun merasa dia mendengar suara dari kamar mandi.

Siapa yang mandi.

Dengan perlahan dia menghampiri kamar mandi, terlihat lancang memang. Dia hanya penasaran oke, bukankah ini terlalu larut untuk mandi?

Apalagi di kamar mandi dekat dapur ini hanya ada air dingin, air hangat hanya ada di kamar mandi yang berada dalam masing-masing kamar.

Pintu itu terbuka sedikit, bukan Baekhyun yang membukanya. Itu memang terbuka, seolah-olah sengaja.

Mata Baekhyun membulat, jantungnya berdetak cepat. Pegangannya pada gelas mengerat, rasa gelisah itu justru makin ganas menyerangnya.

Seharusnya Baekhyun pergi dari sana, bukan menatap orang di dalam sana dengan seksama.

Gerakan tangan orang itu pada kejantanannya membuat Baekhyun kepanasan, tanpa sadar dia mengapit kedua kakinya dengan erat.

Bibirnya dia gigit dengan perlahan, sesekali bibirnya dengan pelan mengeluarkan erangan.

"Eunghh"

Baekhyun tak tahan, tak sanggup lagi untuk melihat. Dengan perlahan dia menjauh dari sana, meninggalkan orang itu yang asyik dengan kegiatannya.

Meninggalkan Chanyeol yang beronani di kamar mandi sana.

-

Air itu membasahi tubuh tegapnya, mengalir tanpa hambatan sedikitpun. Dingin itu mulai menyebar ke seluruh tubuhnya, tapi tak bisa membersihkan otaknya yang teramat kotor.

Keningnya menempel pada dinding, berusaha mendinginkan otaknya yang masih merasa panas.

Tangannya ia bawa meraba tubuhnya sendiri, dari mulai dada perut hingga batang panasnya. Berangan-angan seakan-akan orang lain yang menyentuhnya, orang yang selalu ada dalam mimpi-mimpi panasnya.

Luhan ...

Chanyeol berusaha memfokuskan pikirannya pada perempuan itu, perempuan yang sekarang sudah menjadi istrinya.

Membayangkan bahwa istrinya lah yang menyentuh tubuhnya, menyentuh bagian selatan yang kini mulai menatang gravitasi.

Luhan ahh ...

Lagi-lagi nama itu yang dia desahkan, anehnya bukan wajah Luhan yang ada di pikirannya. Sedari tadi dia selalu membayangkan Luhan yang melakukan hal-hal intim padanya, tapi yang muncul malah Baekhyun.

Mama mertuanya.

Dalam bayangannya sekarang, Baekhyun berdiri di sampingnya. Perempuan itu dengan manja menatapnya menggoda, perlahan memegang batang panasnya.

Tangan lentik itu mengusapnya, mengurutnya, mengalirkan liur ke atas penisnya lalu mengocoknya dengan tatapn menggoda.

Ahh ... Luhan.

Lagi, sekuat apapun nama itu dia desahkan yang muncul adalah bayangan sang Mama. Payudaranya yang terlihat bergelantungan, juga vaginanya yang sudah basah minta di jamah.

Baekhh ... Ahh

Chanyeol menyerah, Mama sudah benar-benar menguasai otaknya. Tangan Chanyeol bergerak naik turun semakin cepat pada kejantannya, dalam bayangannya Baekhyun juga melakukan hal yang sama.

Mama Mertua | [CHANBAEK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang