PART : VII

3.5K 145 7
                                    

Baekhyun mengatur napasnya sejenak, lalu matanya memburam karena merasa bersalah. Apa yang dia lakukan, dia malah membayangkan sang menantu yang mengagahinya. Apalagi cara dia bermasturbasi tadi, dia tak pernah seperti itu sebelumnya.

Wajahnya memerah menahan malu, melihat kondisinya yang sudah seperti seorang jalang yang haus belaian.

Dengan pasti dia berjalan ke kamar mandi di kamarnya, membersihkan diri juga berganti pakaian. Matanya memandang nanar pada cairan yang ada di kasurnya, cairannya sendiri yang begitu banyak.

Dia mengambil sapu tangan, lalu mengelap cairan itu agar tidak mengotori kasurnya lagi. Menahan malu dengan tingkah dirinya sendiri, Baekhyun menyembunyikan cairan itu di bawah tempat tidurnya. Biarkan saja, nanti dia ambil saat dia akan mencuci.

Baekhyun sepertinya kehilangan banyak cairan dalam tubuhnya setelah olahraga seorang diri tadi, rasanya terasa aneh jika dia harus meminum susu yang sebelumnya dia buat.

Baru beberapa langkah Baekhyun berjalan, dia langsung berhenti dengan mata yang membulat.

Pintu kamarnya terbuka, seingatnya pintu itu sudah dia tutup tadi. Baekhyun kembali berjalan dengan pikiran negatifnya, matanya kembali membulat saat melihat pintu kamarnya.

Wajahnya memerah, menahan amarah juga malu. Lama-kelamaan mata itu berlinang, takut aib-nya di ketahui banyak orang.

Di pintu kamarnya terdapat cairan yang meleleh ke bawah, terdapat cukup banyak disana. Sepertinya cairan itu baru, apa tadi ada yang mengintipnya? Tak mungkinkan tiba-tiba orang melakukan hal tidak senonoh di depan pintu kamarnya.

Untuk membuktikan perempuan itu mencolek cairan itu dengan jari telunjuknya, mendekatkan cairan itu pada hidungnya. Memang benar itu sperma lelaki, kental dan baunya menyengat.

Pikirannya melayang pada menantunya, karena hanya dia kemungkinan terbesar lelaki yang masih belum tidur malam ini.

Sehun sedari tadi di sampingnya, lagipula saat dia kembali dari dapur tadi cairan itu belum ada di pintunya.

Matanya menggelap menatap cairan yang ada di jarinya, apa benar Chanyeol melihatnya? Melihat dirinya yang binal?

Di dekatkan lagi cairan itu pada hidungnya, matanya berubah sayu. Lidahnya terjulur untuk mencicipi cairan itu, terasa nikmat.

Payudaranya mengeras lagi, vaginanya juga berkedut hebat. Tidak, sudah cukup kewarasannya di renggut. Dia mengambil sapu tangan lagi dalam lemarinya, dan membersihkan dengan hati-hati.

Kali ini Baekhyun menyimpan sapu tangan itu dalam laci, tak lupa melipatnya terlebih dahulu.

Niat awal ingin mengambil minum pun harus di batalkan, tubuhnya terasa lemas karena gairah yang datang bertubi-tubi.

Tanpa susah dan menunggu lama, dia sudah masuk ke alam mimpinya.

♡♡♡

"Ma!" panggil Chanyeol.

Kegiatan yang biasanya terjadi di pagi hari, mendadak hilang. Tak ada yang menyambutnya di meja makan, tak ada lagi senyuman hangat yang dia rindukan.

Makanan memang tersedia di meja, hanya saja dia seorang diri. Semua terasa janggal di mata Chanyeol, biasanya meskipun Mama sakit dia selalu menemani Chanyeol sarapan.

Kali ini tidak.

Hari mulai siang, jam kantor sudah mulai sejak beberapa menit yang lalu. Chanyeol masih saja berusaha menghabiskan makanannya, makanan dengan rasa yang tetap enak tapi terasa sulit untuk di telan.

Sejujurnya Chanyeol menunggu Mama, dia ingin memulai pembicaraan seperti biasa dengan Mama Mertua-nya itu. Padahal sudah cukup lama Chanyeol menunggu, dengan terpaksa dia sudahi acara makan itu.

Mama Mertua | [CHANBAEK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang