PART : II

4K 187 4
                                    

Pagi itu Chanyeol terbangun seperti biasa tanpa Istri di sampingnya, bahkan dia sering berpikir apa Luhan benar-benar pulang semalam?

Sepertinya hari ini dia memilih kerja di rumah saja, mengingat Mama sedang sakit. Dia tak tega meninggalkannya, jangan pernah berharap Papa ataupun Luhan akan menjaga Mama.

Kajadian ini juga pernah terjadi sebelumnya, Papa dan Luhan malah dengan tega meninggalkan Mama di tengah sakitnya.

Mereka benar-benar gila kerja.

Kakinya Chanyeol bawa menuju meja makan, di sana sudah ada Mamanya.

Sudah Chanyeol bilang, dia sudah terbiasa makan berdua dengan Mama Mertuanya itu. Hanya saja kali ini berbeda, Mamanya terlihat sedikit lebih cerah hari ini.

Chanyeol merasa bersyukur, tapi itu tak melunturkan rasa khawatirnya. Takutnya Mamanya itu masih sakit, Chanyeol berharap itu tidak terjadi.

"Sepertinya Mama sedang senang," goda Chanyeol melihat senyum Mamanya.

Chanyeol bisa melihat samar-samar pipi Mamanya merona, dia tersenyum tipis untuk itu. Benar-benar jarang terjadi, dan itu sangat manis.

"T-tadi malam," katanya lembut.

Mata yang awalnya menatap Chanyeol itu menunduk, mungkin terlalu malu untuk menjelaskan.

Chanyeol berpikir apakah itu karena ciuman darinya, ah! Tapi mana mungkin. Katakanlah Chanyeol terlalu narsis, hanya itu yang bisa terpikir oleh otaknya.

"Papa memberikan Mama ini," lanjutnya.

Baekhyun memperlihatkan tangannya yang sudaj tersemat cincin berlian, pipinya semakin merona saja.

Bagaimana tidak merona, Sehun memberikan itu setelah pelepasan dia untuk yang ketiga kalinya.

Dan Chanyeol merasa dia seperti keledai dungu sekarang, mana mungkin Mamanya bahagia karena ciuman tak ada apa-apa itu.

Jika di pikir-pikir, Ibunya dulu juga akan tersenyum bahagia jika Chanyeol mau mencium keningnya.

Ah! Sudahlah, inikan berbeda.

Chanyeol menyentuh tangan lembut itu, mengusapnya dengan perlahan. Membuat sesuatu terasa aneh dalam dadanya, dia berpikir apa Baekhyun juga merasakannya.

"Ini terlihat sangat indah," ungkapnya.

Tangannya masih belum terlepas dari tangan mungil Baekhyun, mengapa terasa sangat lembut?

"Benarkah?" Lantas Baekhyun melepaskan tangannya dari Chanyeol, berusaha menutupi kegugupannya.

Chanyeol menganguk pelan, matanya ia arahkan pada meja makan. Dahinya mengernyit pertanda bingung, dia melihat ada dua bekas piring lainnya.

"Apa tadi Papa dan Luhan sarapan di rumah?" tanya Chanyeol menatap Mamanya penasaran

Baekhyun mengangguk antusias, karena itu juga salah satu alasan kenapa dia terlihat sangat bahagia. Belum lagi malam tadi Sehun mengerjakan tugasnya sebagai seorang suami, Baekhyun benar-benar merindukannya.

"Mengapa tak ada yang membangunkanku?" Tanpa sadar Chanyeol berkata dengan keras pada Mamanya.

"I-itu ... Luhan bilang kau tertidur sangat nyenyak jadi Luhan tak tega membangunkanmu," jelas Baekhyun. Terdengar gugup di awal, karena Baekhyun juga tak tahu kenapa Luhan tak membangunkan Chanyeol tadi.

Tanpa mau berkata lagi Chanyeol kembali memasuki kamarnya, bahkan dia pergi tanpa berucap sepatah kata pun.

Baekhyun mengerti mungkin anak itu sedang merajuk, karena Istri tercinta tak membangunkannya.

Mama Mertua | [CHANBAEK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang