PART : XII

3.1K 136 7
                                    

*Note Adek : huruf Italic atau tulisan miring artinya Flashback.

...

Baekhyun mengeratkan jarinya erat, tak serta merta menuruti keinginan menantunya itu. Chanyeol bahkan sudah berbaring di sisi ranjang lainnya, sedangkan Baekhyun masih duduk di pinggir ranjang Chanyeol.

"Ayo, Ma." Chanyeol mengatur posisi kepalanya senyaman mungkin, jantungnya berdetak cepat menunggu Baekhyun yang akan menyentuh kepalanya.

Untuk beberapa saat mereka terdiam, Chanyeol menatap Baekhyun heran. Mama mertuanya itu seperti sedang melamun, sesekali memainkan jarinya. Chanyeol tak berniat mengagetkan awalnya, tapi Baekhyun sepertinya memang kaget karena panggilannya.

"Ma?" Chanyeol bisa melihat jika tubuh mungil itu sempat menegang, sebelum menatap Chanyeol. Dengan inisistifnya Chanyeol kembali menarik tangan Baekhyun agar mendekat padanya, perempuan itu duduk menyandar pada ranjang. Tangan Baekhyun dengan ragu menyentuh rambut hitam milik Chanyeol, melihat Chanyeol yang terdiam dan memejamkan matanya, Baekhyun mengehentikan sejenak ucapannya. Chanyeol membuka matanya saat usapan itu tak dia rasakan lagi, matanya bertabrakan dengan mata Baekhyun yang terlihat ragu. Dengan lembut Chanyeol bawa tangan lentik itu kembali untuk mengusap rambutnya, dan Baekhyun mengerti. Keduanya seakan menikmati keterdiaman yang menyelimuti mereka, seakan-akan semua ini adalah hal yang wajar.

"Ma?" Baekhyun menatap Chanyeol, yang ternyata telah menatapnya entah sejak kapan. Tidak menjawab, tapi matanya seakan menyuruh Chanyeol untuk melanjutkan ucapannya.

"Kenapa Mama menghindariku?" Chanyeol memberanikan diri untuk bertanya pada Baekhyun, itu pertanyaan yang selalu menghantui malam-malamnya.

Baekhyun menghentikan usapannya, tapi tangannya masih berada di kepala Chanyeol. Matanya terlihat kosong, pikirannya memutar kembali memori yang pernah terjadi. Dengan gerakan hati-hati Baekhyun menarik tangannya dari kepala Chanyeol, dan sedikit menjauh dari anak itu.

"Sebaiknya kau tidur," titahnya. Seakan pertanyaan Chanyeol tadi hanya angin lalu untuknya, meski pikirannya masih berada di pertanyaan itu.

Chanyeol terdiam, saat matanya menatap pergerakan Baekhyun yang akan meninggalkan ranjang Chanyeol segera menyentuh tangan lentik itu.

"Jawab dulu," pintanya. Tidak ada tatapan marah, hanya ada tatapan lembut di sana. Baekhyun bisa melihatnya, tatapan yang tidak biasa itu seakan menikam hatinya.

Tanpa mau menjawab, Baekhyun berusaha melepaskan tangan Chanyeol. Dan berhasil. Saat akan keluar dari kamar itu, mendadak kakinya berhenti saat Chanyeol kembali buka suara.

"Aku sengaja tidak makan di kantor, agar aku bisa makan denganmu! Aku bahkan membersihkan diriku, mengerjakan pekerjaanku dengan cepat. Semua hanya untukmu!" kata Chanyeol pada akhirnya.

Tubuh Baekhyun menegang, matanya menatap Chanyeol yang terlihat kecewa. Sama seperti malam saat Baekhyun menolaknya secara tidak langsung.

"Aku bahkan ingin memberikan kejutan untukmu." Baekhyun menatap nanar pada Chanyeol, tidak seharusnya Chanyeol melakukan itu. Sikapnya terlalu berlebihan pada Baekhyun, dia seakan melupakan fakta bahwa Baekhyun adalah mertuanya.

Tubuhnya tetap terdiam, meski melihat pergerakan Chanyeol yang mulai mendekatinya. Lelaki itu berdiri di hadapannya, membuat Baekhyun harus mendongak untuk menatapnya.

"Aku mencintaimu," bisiknya. Chanyeol tersenyum lemah saat mendapati tamparan keras di pipinya, Chanyeol yakin pipinya sudah memerah sekarang.

"Aku bersungguh-sungguh," kata Chanyeol dengan tegas. Tak peduli meski pipinya kembali mendapati tamparan, juga tatapan marah dari mama mertuanya.

Mama Mertua | [CHANBAEK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang