PART : XVII

2.6K 140 17
                                    

Chanyeol kembali ke kampung halamannya, rumah peninggalan orangtuanya. Ya, Chanyeol pikir itu lebih baik dari pada tinggal di kota dengan biaya hidup yang tinggi, sementara dia sudah di pecat dari pekerjaannya.

Chanyeol yakin, Sehun yang telah melakukan ini. Lelaki itu sungguh tidak kompeten, mencampuradukan urusan rumah tangga pada urusan pekerjaannya. Menurut Chanyeol itu tidak kompeten.

Chanyeol masih memiliki banyak tabungan untuk kehidupannya kedepan, tapi tentu uang itu akan habis jika tidak dia gunakan untuk usaha. Maka dengan itu Chanyeol membeli kebun di daerahnya, kebetulan tetangganya ada yang menjual dengan harga murah. Chanyeol memang masih memiliki apartemen yang dibelinya secara diam-diam, tapi dia memilih untuk menyewakan apartemen itu agar uang dari hasil menyewakan apartemen itu bisa dia gunakan sebagai penghasilan tambahan.

Sehari-hari Chanyeol akan berkebun dan menanam beberapa sayuran di kebunnya. Untuk saat ini Chanyeol makan dengan seadanya, tapi Chanyeol yakin jika dia bersabar dia pasti bisa bangkit lagi.

Seluruh hartanya ditarik oleh Sehun, dari mulai mobil, apartemen, bahkan beberapa kartu yang sebelumnya diberikan untuknya.

"Aku akan merebutmu kembali, Baekhyunee," bisiknya pada angin yang berhembus.

...

"Kau masak apa, hmm?"

Untuk sesaat Baekhyun tersentak, lalu dengan gugup tersenyum pada suaminya. Sehun menumpukan dagunya di bahu Baekhyun, perempuan itu sedang memasak.

"Seperti yang kau lihat," jawabnya pelan.

Sehun tahu pasti ada yang menghantui pikiran istrinya itu, Baekhyun terlihat banyak merenung akhir-akhir ini. Apa Baekhyun masih memikirkan Chanyeol?

Saat mereka selesai makan, Sehun tak bisa menghentikan mulutnya untuk bertanya pada Baekhyun.

"Baby, ada apa, hmm?" Baekhyun terlihat menghindari matanya, tentu itu artinya ada yang perempuan itu sembunyikan.

"Tidak ada, aku hanya lelah saja," katanya pelan, terlihat sekali sedang menghindari lelaki itu. Apalagi setelah perempuan itu pamit dengan alasan ingin mengurus kebunnya.

Kebun itu tempat Baekhyun mengusir rasa penatnya, matanya fokus pada kumpulan bunga mawar yang cantik. Lagi-lagi pikirannya berkelana, Baekhyun ingin menghentikan semua pikiran buruk itu.

Sejak hari itu, semua berbeda. Suasana rumah menjadi tidak nyaman, dia seperti tidak tinggal di rumahnya sendiri. Luhan Sehun seperti dulu kembali, jarang pulang ke rumah, dengan alasan sibuk bekerja.

Baekhyun kesepian, kembali teringat ucapan Chanyeol. Tidak mungkin anak dan suaminya melakukan hal-hal yang mungkin akan menyakitinya iya kan.

Diam-diam Baekhyun memiliki rencana untuk mengikuti Luhan dan Sehun, sekali lagi. Baekhyun meminta maaf karena rasa penasarannya lebih mendominasi kali ini.

Hari itu, Luhan dan Sehun kebetulan keluar dari kantor. Mereka berdua jalan-jalan di mall, makan, tapi seperti biasanya tidak ada yang aneh. Baekhyun benar-benar mengikuti mereka tanpa melewatkan satu peristiwa pun, semua normal.

Apa jalan-jalan di mall adalah sesuatu yang dapat membahayakan?

Pada akhirnya Baekhyun memilih pulang, dan berhenti memikirkan omong kosong Chanyeol. Lelaki itu sudah pasti hanya ingin melihat keluarganya hancur.

...

Sehun menghela napas lega, sementara Luhan memandangnya dengan sedih.

Untung saja tadi saat keluar kantor Sehun melihat bayangan dari kaca mobil, tentu Sehun tahu perempuan itu pasti sedang mengintainya.

Mama Mertua | [CHANBAEK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang