Mine?
Eh!?
Astaga dia nembak gue!?
Gue membulatkan mata, menoleh ke arah nya, ia tersenyum dan ada sebuket bunga berwarna biru dan hijau yang di bawa nya. Entah dari kapan gue aja gatau.Gue menelan ludah.
"Aldi?." Gumam gue pelan sambil menatap mata nya.
Ia tersenyum sangat manis, satu tangannya mengambil satu tangan gue,
Ia menghela nafas,
"Nayara Rheva, kita udah kenal lama banget. Kamu baik, kamu perhatian. Kamu yang selalu ada di pikiranku. Walaupun dulu kita musuhan, tapi semenjak kita baikkan rasa itu muncul. Rasa sayang. Dan perasaan aneh kalo deket kamu. Aku gatau itu apa. Maafin kalo aku gabisa sespecial cowok yang lain. Gak seperfect yang kamu sangka. Tapi, aku gamau pendem lama lama. Aku sayang kamu,"
Kaki gue lemas, muka gue panas, tangan gue bergetar. Jantung gue bekerja sangat cepat. Kayak mau copot. Gue masih menatap matanya.
Bibir nya menampilkan senyuman terbaik nya. Senyuman yang bisa gue artikan sebagai senang,ragu, dan gugup mungkin. Ia mulai mengambil nafas lagi,
"-mau jadi... Em, pacarku?."
Deg.
Dia bilang apa barusan?
Gue menggigit bibir bawah. Gugup. Canggung. Gatau apaan. Ah.
Gue harus jawab apa!?
Ya?
Nggak?
Mata nya daritadi gak berpaling. Tangannya masih setia memegang tangan gue. Mulutnya setia tersenyum menunggu jawaban.
"Kamu serius?."
Bodoh. Seharusnya gue emang tau dia serius. Kenapa gue nanya gitu.
Aneh naya lo aneh. Lo harusnya jawab ya atau nggak.
Aldi mengerutkan dahi. Melihat penampilannya dari atas sampai bawah. Melihat barang bawaannya. "Do i look like im kidding? Aku serius."
Tatapannya. Matanya. Gue bingung mau jawab gimana. Eh. Kenapa harus bingung gue ya. Rasanya mulut gue kayak kekunci. Gugup parah.
-
(Aldi part)
"Do i look like im kidding? Aku serius."
Emang gue kayak bercanda ya?
Gue bingung jadi cowok romantis gimana.
Gue menatap matanya. Kenapa dia gak jawab?
Malah diem aja.
"Kok kamu gak jawab? Kamu......."
Gue melihat barang yang gue bawa. Ada yang salah? Dia gasuka bunga? Dia gasuka kejutan? Atau apa?
Ini sia sia?
Baru saja mau mendongak dan menatapnya, tangannya yang gue pegang daritadi terlepas dan berpindah melingkari leher gue. Dua tangan, memeluk erat. Beban di tubuh gue terasa lebih berat.
Dia kenapa?.
Maksudnya apa?.
Gue mengerutkan dahi, mencoba mengartikan hal ini. Ini jawabannya?
Iya?
Atau nggak?
"Iya? Atau nggak?." Ucap gue pelan. Ia melepaskan pelukan dan menatap mata gue. Tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable ➵AlvaroMaldini
Fanfiction" Semua hal yang terjadi setelah gue kenal mereka, terutama dia, gak pernah gue duga. Unbelievable. " -Nayara Rheva- [Part I - IX dalam proses perbaikan, maaf kalau part tersebut tata bahasa nya kurang baik]