Hellooo! Pakabs guys? Unbelievable datang lagi!
Semoga bisa menemani malming kalian, ya!😂Terimakasih buat vomments di part sebelumnya!
Semoga kalian suka part ini!
Jangan lupa vote dan comment yaa!!----------------------------------------------------
Kita —gue dan Iqbaal— berjalan dengan keadaan hening. Mungkin sibuk dengan fikiran masing - masing.
Deg.
Deg.
Itu?
Itu??
Gue mengucek lalu mengedipkan mata beberapa kali.
Demiapa itu?
Langkah gue terhenti.
Itu Aldi.
Iya, itu Aldi.
Bersama wanita di sebelahnya. Sedang tertawa dengan bahagia nya. Dengan lepasnya.
Demi.apa.
Gue sedikit memegang gelas kertas yang masih berisi lemon tea lebih keras.
Aldi menatap wanita itu. Lalu dia memegang tangannya sambil tersenyum.
Ya Tuhan.
Kuatkan aku.
Minuman yang tadi gue pegang sudah jatuh dan tumpah.
Gue gak peduli.
Air mata gue.
"Nay?." Gue tau itu Iqbaal. "Kok stop? Lo ken-- loh kok mau nangis?." Dia melihat wajah gue bingung.
Tangan gue menunjuk dua orang di sana. "Itu, Aldi?." Mata Iqbaal melihat ke arah yang gue tunjuk. Iqbaal melotot.
Asli.
Gue masih gak percaya.
Atau, Aldi udah bahagia, ya?
Udah seneng gaada gue?
Dan sekarang.
Aldi, tertawa lepas, bermesraan, dengan dia.
Ya, dia, Natvanie.
Cara dia berbicara.
Cara dia menatap mata Natvanie.
Cara dia tertawa.
Betapa kangennya gue akan hal itu?.
Mata gue memanas.
Aldi menoleh dan matanya mendapatkan gue disini.
Deg.
Apa?.
Air mata gue jatuh.
Aldi sedikit terkejut.
"Kita pergi." Tangan gue tertarik secara tiba-tiba dan meninggalkan tempat itu. Iqbaal menarik gue entah kemana. Gue hanya jalan mengikutinya.
Kaki gue terhenti ketika iqbaal juga berhenti berjalan. Gue sedikit mendongak melihat wajahnya. "Bersihin dulu muka lo, gaenak diliat orang. Dikira gue yang gabener nanti."
Gue mengangguk lalu berjalan ke toilet. Untung toiletnya sepi, bahkan tak ada orang. Melihat pantulan wajah gue di cermin. Mata gue merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable ➵AlvaroMaldini
Fiksi Penggemar" Semua hal yang terjadi setelah gue kenal mereka, terutama dia, gak pernah gue duga. Unbelievable. " -Nayara Rheva- [Part I - IX dalam proses perbaikan, maaf kalau part tersebut tata bahasa nya kurang baik]