XII / Dia Malaikat Penolongku?

3.7K 217 4
                                    

Haii!

Maaf lama banget update nyaa wqwq😂

Aku tau ini parah bgt lama update nya. 😂😂😂

Haha okok.

Unbelievable part 11,

-

Bangkiki mengangguk, "Ya gue tau sih. Cuma dia bertindak gitu juga ada alasannya."

"Hah? Alasan? Alasan apa?." Gue bingung.

"Lo mau tau?."

"Iyalah."

"Dia berbuat itu karena......................." Tatapan bangkiki buat gue bener bener kepo.

*kriiinggg*

"Ah nanti lo juga tau, udah ah belajar dulu." bangkiki menampilkan senyuman khas nan jail itu.

Ahelah.

~~~

Bel berbunyi nyaring, guru gue langsung menyudahi pelajaran, dan keluar kelas.

Gue merasa lega udah pulang sekolah.

"baaangggg."

dia berhenti menaruh buku di tas lalu menoleh, "hmmm?."

"Jalan jalan yok! Gue bosen pasti di rumah nih. Mama lagi ke kantor juga."

dia mengangguk, "boleh," dilanjut dengan senyumnya.

Gue nyengir, "hehe makasih ya bebbbss" gue tertawa ngakak, bangkiki juga.

Bercanda sama abang sendiri gapapa, kan?.

Gue berdiri, "yok bebss HAHAHAH"

Bangkiki ikut berdiri, "yuk bebb haha, eh ajak.......-" ia melirik ke pintu kelas, gue akhirnya ikut menoleh ke arah situ. Ada orang, lagi liatin kita, diambang pintu, dia.......
"-Aldi tuh." bangkiki ngomong gitu dengan senyuman jail nya.

Orang yang merasa namanya disebut menunjuk dirinya sendiri dan menampakkan muka bingung.

Gue langsung menoleh ke bangkiki, "abang!." ,dengan hentakan pelan.
dia terkekeh, "bercanda sih bebbb." dia menarik hidung gue.

".... eh tapi serius deng. di, lo mau ikut gue sama nayara jalan jalan gak? ke mall lah paling."

Abang.

Gue melotot ke arahnya, "apasih nay? Serem ih." gitu jawabannya. "Hish!." gue menghentakkan kaki.

Udahlah gue bilang aja terus terang.
"Eee..ini di gue mau jalan berdu--

"Gapapa kok. gue ngerti kali nay haha. gue ga mungkin ganggu kok, tenang aja." dia tersenyum.

iya.
Senyum.
Dengan tulus.

Aldi.........................

Eh sadar sadar.

"A..i..a..oohh.. o..oke."
Kenapa gue jadi terbata bata gini sih?.

"Yoii, yaudah ya, gue duluan, bye." dia melangkah keluar kelas.

Gue hanya melihat nya, dan lama lama dia hilang dari pandangan gue.

gue bengong.

Tiba tiba ada yang nepok pundak gue, "makanya, orang gue tadi nawarin dia buat ikut eh lo malah nolak,"
"ya tapi kann-"
"-- kalo misalkan tadi dia ikut, lo kan bisa nanya kenapa dia kemaren kayak gitu." Lanjutnya memotong omongan gue.

Unbelievable ➵AlvaroMaldiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang