XIII / Langkah Pertama

3.7K 228 8
                                    

Allo! Ini dia lanjutannya😁
-

"Yeh! Gaseru ih! Haha yaudah masuk dulu ya,al."
Gue mengacak acak rambutnya,
"eh, nay." Gue menahan tangannya, "iya?."
"Besok..........,"
Ia mengerutkan dahi, "besok kenapa?."

besok gue pengen nganter lo ke sekolah nay.

Gimana ya bilang nya.

'Nay gue mau nganter lo besok ke sekolah'
Nggak.

'Eh nay besok berangkat bareng yok!'
Nggak.

'Nay besok berangkat bareng bisa kali!'
Nggak lah ya.

'Berangkat bareng besok asoy nih?'
Anjir nggak.

'Woy berangkat bareng besok ya!'
Astaga nggak.

'Eh besok berangkat bareng yuk, biar supirmu istirahat'
Eh nggak nggak.

Ah! Gue tau yang pas!.

"Helloooo, aldi? Besok kenapa?." ia melambaikan tangan depan muka gue yang ganteng ini.hahihuheho.

"Besok........." bilang gak ya. bilang aja kaliya. gausah gugup gini,al. bilang aja. Nyantai. ok.

"Besok jangan telat sekolah ya!."

Sip.

"Ha? astaga cuma mau ngomong itu? haha iya iya."

Ya abis nya kalo lo nya nolak kan galucu.

"Iya hehe, yaudah kamu masuk sana." kok jadi gue yang ngusir ya?. nggak juga sih.

"Iya iya, yaudah sana kamu hati-hati di jalan yaa." dia senyum, manis. banget. gue langsung mengangguk. dan dia masuk ke dalam.

oh jadi gini rasanya dibilangin 'hati-hati' sama orang yang kita sayang?.
hae kakae!.

~~~

Mobil gue sudah berada di parkiran mobil.
Gue melihat jam digital yang berada di pergelangan tangan.

Tertulis 6.10

Hm. gabiasa nya gue sepagi ini. btw gue sepagi ini harusnya dikasih applause . harus lah. jarang jarang alvaro maldini bisa sepagi ini.

Mana applause nya?.

Kok diem aja?.

Tepuk tangan,kek! Apa,kek!.

Jungkir balik kek terserah,deh.

Gaseru,ih.

Gadeng. Kalian biasa aja harusnya.

Oke,lanjut.

Kaki gue melangkah menuju ke kelas, masih kosong. Gue yang kepagian kali,ya?.

Seusai menaruh tas di atas meja, gue berjalan keluar kelas sambil bersenandung tidak jelas.

Perut gue gabisa diajak kompromi tiba tiba. Udah ribut ribut, nih(?).
kebetulan tadi gue lupa sarapan haha.
Mata gue tertuju ke gerbang sekolah.

"Sarapan dulu, boleh kali." gumam gue pelan. Langkah gue sedikit dipercepat karena kelaparan ini mengganggu(?).

Lagian, gue pernah dikasih tau orang, 'pergi belajar ke sekolah dengan perut kosong itu sama aja bunuh diri.'
Gitu, katanya.

Jadi ya gue langsung belok kanan. Tepat disamping pertigaan jalan, ada kios kecil yang jual macam macam makanan.

Beli roti sama teh botol?
Hm nggak. Nggak kenyang. Lagian gue laper banget ini.

Unbelievable ➵AlvaroMaldiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang