06

35 2 0
                                    

Syakila Salsabila

"Cengeng banget sih, gitu doang juga nangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cengeng banget sih, gitu doang juga nangis."

"Dih, nangis mulu. Selesaiin masalahnya dulu baru nangis."

"Awas ya kalau nangis lagi."

"Jangan ajak dia, lah. Nangis mulu males."

Sejak kecil, Syakila sudah terbiasa dengan cemoohan orang-orang. Baik itu yang serius, maupun yang hanya diakui dengan candaan. Kalau ditanya, seberapa kebal Syakila setelah mendapatkan cemoohan itu, jawabannya gak sama sekali. Mau dibiasakan seperti apapun, yang namanya ejekan tetap terasa menyakitkan dihatinya.

Syakila terlahir dari keluarga sederhana yang gak pernah sedikitpun mengeluarkan bentakan. Ayahnya dan bundanya adalah seorang guru. Ayahnya mengajar di sekolah menengah pertama sedangkan ibunya mengajar di salah satu tadika yang lokasinya tidak jauh dari rumah Syakila. Syakila anak pertama. Dia memiliki adik kembar yang umurnya masih lima tahun. Namanya Kirana dan Kanara. Bundanya suka memanggil mereka 3K alias Kila, Kira dan Kana. Perlu diketahui bahwa Kana—kembarannya Kira Salsabila adalah laki-laki. Nama panjangnya, Kanara Adipati. Kembar tidak identik itu termasuk adik yang baik dan penurut bagi Syakila.

Bundanya seringkali menasehati Syakila agar ketika ada seseorang yang bersikap buruk ataupun mengatai Syakila dengan kata-kata yang buruk, lebih baik untuknya agar gak membalasnya. Bundanya juga sering bilang bahwa luka dari pisau yang tajam—mulut—lebih baik untuk disembuhkan dengan kerelaan memaafkan dibandingkan untuk balik menggores dengan pisau yang sama tajamnya.

Kata bundanya, gak apa-apa untuk menangis sesekali bila ada sesuatu yang terasa memberatkan ataupun menyakiti hati. Bundanya juga menyampaikan bahwa tangisan gak membuktikan bahwa orang tersebut lemah.

Sebenarnya, Syakila pun gak sesering itu menangis. Ia menangis bila ada sesuatu yang terasa menyedihkan baginya. Ketika ada sesuatu yang tidak mengenakan di hatinya. Gak lebih dan gak kurang.

Syakila juga merasa, gak ada salahnya untuk tetap menjadi dirinya sendiri tanpa peduli dengan hinaan orang lain tentang dirinya. Selama yang ia lakukan bukanlah hal yang buruk, Syakila akan tetap menjadi dirinya sendiri.

Ada perkataan hal yang membuat Syakila tetap konsisten pada sikapnya meskipun rasanya sedih untuk terus dicemooh.

Katanya, "semua orang berhak mengekspresikan perasaannya dengan caranya masing-masing. Kalau Kila sedih, nangis aja. Kalau Kila seneng, ya, ketawa aja. Jangan peduliin orang lain. Karena orang yang kehidupannya sibuk mengomentari hidup orang lain adalah orang yang gak mampu untuk mengurus hidupnya sendiri."

Bisakah kalian tebak siapa orangnya?

Kalau kalian mengira yang mengatakan adalah bundanya, kalian salah besar.

Yang mengatakan hal itu adalah lelaki yang sejak kelas sepuluh selalu diam-diam memperhatikan Syakila; Rama orangnya. Berkat ucapan Rama itu, Syakila mampu menutup telinganya saat orang lain mulai mengomentari hidupnya. Berkat ucapan Rama, Syakila masih bisa mengekspresikan dirinya tanpa berniat untuk menutup diri.

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang