10

37 3 0
                                    

Dua tahun kemudian.

Kalau ditanya, seperti apa tujuan hidup Raihan? Maka Raihan akan menjawab, gak ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ditanya, seperti apa tujuan hidup Raihan? Maka Raihan akan menjawab, gak ada.

Iya, gak ada.

Mungkin itu terdengar bodoh. Seolah ia gak mengharapkan sesuatu yang baik dan terencana untuk dirinya. Namun memang begitulah Raihan menjalaninya. Dia hanya ingin mengikuti alur yang telah dibuat Tuhan untuknya. Dibandingkan dibuat kecewa karena sebuah tujuan yang gak mampu tercapai, Raihan lebih suka melakukan sesuatu tanpa menganggapnya tujuan hidup hingga bila suatu saat hal baik datang padanya, ia akan menganggap hal itu adalah takdir baik yang Tuhan buat untuknya.

Selepas kelulusan, Raihan memilih untuk kuliah mengikuti keinginannya. Iya, mengalir begitu saja. Ia memiliki Fakultas Seni Rupa dan Desain jurusan Fotografi di salah satu Universitas swasta di Jakarta. Ya, swasta. Raihan membuang kesempatannya untuk mengikuti ujian ke perguruan tinggi negeri setelah melihat nilai raportnya yang gak cukup stabil dan juga gak mempunyai minat yang pasti kemana tujuannya saat ujian itu diadakan. Setelah merasa gak memiliki keahlian di bidang lain, Raihan akhirnya menyerah dan memutuskan untuk mengikuti keinginannya saja tanpa memperkirakan yang lain-lain. Walaupun dengan begitu, ia harus ribut dulu dengan Kanjeng maminya.

Pasalnya, Kanjeng Mami Ajeng Purwaningsih inginnya Raihan itu menjadi abdi negara. Beliau mau Raihan masuk Akademi Militer. Katanya keren gitu kalau beliau punya anak abdi negara. Lebih parahnya, beliau ingin Raihan menjadi Tentara Negara Indonesia Angkatan Udara atau yang disingkat dengan sebutan TNI AU.

Sebenarnya bukan itu sih sisi buruknya. Gak ada yang salah pada profesi istimewa itu. Yang salah itu Raihannya. Dia mana berani menempuh pendidikan untuk menjadi TNI AU? Naik pohon mangga aja harus ngejerit-jerit soalnya tinggi. Perlu diketahui, meskipun Raihan memenangkan kategori nominasi The Most Highest Male pada saat Prom Night SMA Rajawali, Raihan itu sebenarnya orang yang takut pada ketinggian.

Heran, kan?

Sama, Raihan juga.

Mungkin seharusnya Raihan mendapatkan julukan 'orang tinggi yang takut ketinggian'.

Tetapi dibandingkan itu semua, alasan Raihan untuk gak menggeluti bidang yang—enggak bisa dipungkiri—akan berurusan dengan udara di atas sana ataupun dengan kegiatan mengabdikan dirinya untuk negara adalah karena ada bidang yang lebih ia sukai.

Apa yang lebih baik dibandingkan melakukan sesuatu yang disukai? Melakukan sesuatu yang disukai akan memberikan banyak dampak positif. Selain karena menjadi semangat untuk melakukannya, ia juga akan bersiap sedia untuk menanggung keuntungan dan kerugiannya.

Kalau suatu saat Raihan merasa pilihannya salah, dia jadi gak bisa menyalahkan orang lain karena itu adalah pilihannya sendiri. Lain ceritanya kalau dia mengikuti pilihan maminya. Gak menutup kemungkinan untuk dirinya banyak berkeluh-kesah karena merasa gak sesuai dengan keinginannya.

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang