Gadis cantik dengan mata amethyst itu menutup kembali halaman buku harianya yang baru saja ia tulis, Hinata mengecek kembali barang-barangnya yang telah ia susun dengan senyum mengembang. Besok adalah keberangkatanya ke Osaka dia begitu gugup menanti hari esok dimana dia akan menemui sahabatnya yang hampir satu tahun tak ia jumpai. Rindu? Tentu saja, untuk ukuran sahabat yang terbiasa mengabiskan waktu bersama setiap hari, berjauhan selama dua tahun itu sangat menyiksa.
Ponsel di atas meja belajar Hinata bergetar menampakan sebaris nama yang membuat pemilik ponsel itu menyunggingkan senyum manis di wajahnya.
Gantengnya Hinata💕
Nat, udah tidur?
-21.05Belum lagi packing.
-21.06Hinata merebahkan diri di sisi ranjang sambil menscroll room chat mereka mengisi kegabutan ketika Naruto tengah mengetik sesuatu.
Gantengnya Hinata💕
Tidur udah malem, besok telepon aja kalau mau berangkat atau udah sampai Osaka.
-21.10Lama banget balesnya -_-
-21.10Sambil ngerjain makalah ini, udah sana tidur. Pake dulu kaus kakinya biar gak kebangun tengah malem.
-21.12Iya bawel
-21.13Hinata mendengus kesal saat pesanya tak di balas lagi oleh Naruto, ia memilih untuk melanjutkan nonton Anime yang belum sempat ia selesaikan kemarin sambil menunggu pemuda itu membalasnya. Menunggu Naruto itu sudah seperti kebiasaanya sejak mereka berjauhan.
Gantengnya Hinata💕
Selamat malam cantik.
-22.20Iya malam juga.
-22.21Udah malem Nat, tidur.
-22.23Temenin ^0^
-22.24Gantengnya Hinata💕 is Calling...
Dengan senyum secerah mentari Hinata menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan Naruto.
***
Di tempat lain Naruto tengah duduk manis di sebuah kursi di minimarket 24 jam yang tak begitu jauh dari Apartementnya, ia baru saja mengerjakan makalah yang rumitnya mengalahkan masalah hidupnya. Naruto memutuskan untuk keluar sejenak meringankan beban pikiranya. Dia memperhatikan dengan senyum tipis foto-foto gadis cantik yang hampir 20 tahun bersamanya. Aneh, ia merasa ada sesuatu yang janggal pada perasaannya terlebih ketika ia melihat senyum gadis yang berstatus sahabatnya itu. Mungkin karena terbiasa berdekatan dengan Hinata, pada saat ia sendirian seperti ini Naruto kerap memikirkan sahabat kecilnya itu.
Senyumnya kian terkembang saat membaca sebaris pesan yang dikirim oleh Hinata.
Nata❤️
Temenin ^0^
-22.24Tanpa pikir panjang Naruto menghubungi nomor Hinata untuk menemaninya tidur, sejak ia menetap di Osaka Naruto kerap kali di pusingkan dengan segala tingkah aneh gadis itu.
Seperti kebiasaan barunya menghubungi Naruto tengah malam dengan alasan tidak bisa tidur, tak ada yang mereka bicarakan gadis itu hanya ingin Naruto terjaga untuk menemaninya. Hinata melarang nya mematikan sambungan telefon sebelum ia benar-benar tertidur, gadis itu akan bergumam atau memanggil untuk memastikan Naruto masih berada di dekat ponselnya.
"Nar?" sebias suara merdu menyapa telinga Naruto saat panggilan terhubung membuat perasaan hangat menjalar keseluruh tubuhnya.
"Tidur Nat," terdengan dengusan tak
terima dari Hinata. Pemuda itu tersenyum sendiri membayangkan wajah Hinata yang tengah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
S N O W | Namikaze Naruto ✓
Fanfiction18+ Jangan baca kalau masih bocil! 8 Maret 2021 Disclaimer : Masashi Kishimoto Cover by pinterest story by Mharahma18