5. kampus

902 111 55
                                    

Pagi yang cerah di bawah langit Osaka, Naruto mengemudikan motornya dengan kecepatan sedang. Di belakangnya Hinata tengah bersenandung riang sambil memeluk pemuda tampan dari belakang, mereka dalam perjalanan menuju Universitas. Hari ini adalah hari pertama untuk Hinata, sebenarnya jadwal masuk Universitas telah di mulai bulan lalu namun Hinata baru saja bergabung hari ini, bahkan gadis itu tidak mengikuti Ospek padahal itu kegiatan wajib, entah bagaimana ceritanya Naruto pun tak memahaminya.

Naruto membelokan motor sportnya saat memasuki gembang, puluhan pasang mata memperhatikan gadis bak bidadari yang baru saja turun dari motor impian para siswi di sini. Gadis ber rambut indigo dengan mata amethyst yang begitu menenangkan. Untuk pertama kalinya seorang Namikaze Naruto membawa gadis mengendarai motor kesasayangan pemuda itu, padahal Naruto lebih sering membawa mobil ketika membonceng perempuan.

“Cantik banget itu yang sama Naruto,”

“Bidadari dari kayangan nih,”

“Dih kecantikan, naik motor gitu aja belagu.”

“Pasti dia godain Naruto duluan.”

“Apaan sih, gue lebih cantik juga.”

“Astagfirulah gak boleh ngomong gitu sabahat.”

Dan masih banyak omongan-omongan lainya, Hinata masih belum memahami itu ia menggandeng tangan Naruto sambil berjalan menyusuri lorong, pemuda itu pun tak keberatan dengan perlakuan sahabatnya. Jujur sejauh ini ia sangat menyukai segala tingkah Hinata, baginya itu sangat menggemaskan.

“Ini kelas kamu, baik-baik sama mereka jangan buat ulah. Kalo ada apa-apa cepet telepon aku.” titahnya sambil melepaskan ganggaman tangan Hinata. mata birunya menyorot khawatir pada gadis mungil itu.

Hinata mengangguk sambil tersenyum lebar. “Iya iya, semangat belajarnya Nar.” Hinata berjinjit untuk mengecup pipi tirus Naruto.

Pemuda itu terpaku, tubuhnya sekektika beku atas perlakuan spontan gadis itu. Lagi, perasaan bergemuruh dalam dadanya kembali timbul seperti ada jutaan kupu-kupu menggelitik perutnya. Dia tak mengerti, beberapa tahun terakhir ia kerap kali merasakan hawa panas saat berdekatan dengan Hinata seperti ada kejutan listrik yang meyengat tubuhnya saat Hinata melakukan skinship kecil tak terduga.

“Paansih Nat, udah sana.” Naruto merasa wajahnya panas, saking panasnya ia mampu menggoreng telur di wajahnya. Ah sial, 20 tahunnya tidak berguna sama sekali jika ia masih merona karena tingkah Hinata.

Hinata belari masuk kedalam kelas yang kebetulan ramai. Suasana yang awalnya riuh berubah hening saat Hinata memasuki ruangan.

"Pe-permisi," gadis itu meremat kedua tangannya gugup saat semua atensi seluruh siswa tertuju padanya.

Hening, dia terlihat semakin gugup karena tidak ada satupun yang meresponnya.

"Ah, kamu pasti mahasiswa baru yang di sebutkan dosen tadi ya? Hyuga Hinata?" tanya seorang gadis berambut seperti permen kapas.

"Iya, aku terlambat masuk." ujar Hinata, gadis  itu mengangguk lalu mengulurkan tangan pas Hinata.

"Haruno Sakura, ayo jangan takut mereka cuma kaget melihat kecantikanmu." ujar gadis bernama Sakura itu santai.

Hinata meraih tangan Sakura lalu tersenyum manis, "Hyuga Hinata, panggil saja Hinata."

"Hey, kenalin gue Ino Yamanaka." ujar gadis yang memiliki rambut blonde dan mata biru Aquamarinenya berbinar.

"Lo bisa gak sih, jaga image di depan murid baru?!" Sengit Sakura kesal.

Ino menyengir kuda lalu dengan tidak pedulinya ia kembali ke kursi sambil menyeret Hinata, "Duduk sama gue aja, Sakura itu kerjaan ngomel terus kaya Nenek-nenek." bisik Ino.

S N O W | Namikaze Naruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang