Aku balik lagi gais... Dan aku mau curhat bentar...
Harusnya aku tadi update agak sore'an, tapi eh tapi... Hujan lebat banget sampe kebanjiran rumahku dan aku harus kerjain tugas kuliah dulu 😭🔫
Sedih nggak tuh, mana tadi nulisnya tuh baru 200 kata. Kan kurang banyak.
Tapi, Alhamdulillah sekarang udah beres semua. Dan karena aku udah janji...
Jadi, sekarang aku update dan kalian bisa baca.Happy reading 💚
dan jangan lupa bintangnya 💚***
Jam menunjukkan pukul 22:00, sudah hampir larut malam namun Jeno masih belum pulang. Sementara Renjun sedari tadi gusar menunggu kedatangan suaminya itu di ruang tengah. Hampir satu jam wanita muda itu mondar-mandir tidak jelas di temani oleh mama mertuanya.
"Duduklah, kenapa kau terus mondar-mandir sejak tadi? Jeno bukan anak kecil yang tidak tau jalan pulang," tutur Taeyong.
"Tapi, ma. Ini sudah larut, dan Jeno juga sama sekali tidak menghubungiku jika dia pulang terlambat," sahut Renjun memelas.
"Renjun khawatir..." lanjutnya dengan pasrah.
Meski belum ada perasaan di antara Renjun dengan Jeno, namun bagaimanapun juga Jeno tetaplah suami Renjun. Jika terjadi sesuatu pada Renjun itu juga tidak akan berimbas baik padanya bukan? Mereka baru menikah, jika Jeno terluka atau terjadi apa-apa padanya. Pasti Renjun yang akan terkena masalah karena dianggap sebagai pembawa sial.
Renjun tidak mau itu terjadi.
"Tenanglah, sebentar lagi Jeno pasti akan segera pulang. Mama tidak bisa tenang jika kau terus mondar-mandir seperti itu," tutur Taeyong sekali lagi.
Dan benar, tidak lama setelah itu Jeno datang. Pria tampan itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dengan tatapan dingin seperti biasanya. Tidak ada rasa bersalah sama sekali karena tidak mengabari sang istri jika ia pulang terlambat.
"Darimana saja kau? Istrimu khawatir padamu. Apa kau tidak punya akal untuk mengabari istrimu?" ketus Taeyong berdiri dari duduknya menghampiri Jeno.
Mendengar itu, Jeno tampak acuh. Ia sama sekali tidak perduli dengan ocehan mamanya itu.
"Ah, benar. Aku lupa jika aku sudah menikah. Seharusnya aku mengabari--" Jeno menjeda perkataannya sejenak dan melihat Renjun yang sedang menatapnya, "Renjun? Ah, bukan... Maksudku istriku," sambungnya seakan mempermainkan perkataannya.
"Jeno k-kau?!" Taeyong benar-benar sudah tidak habis pikir dengan putranya itu.
Melihat mertuanya marah pada suaminya, Renjun langsung menengahi keduanya.
"M-mama tenanglah, Jeno pasti sudah lelah bekerja. Biarkan dia masuk dan beristirahat dulu," ucap Renjun berusaha menenangkan sang mertua.
Taeyong pun menghela nafas kasar, wanita cantik itu mengalah demi menantunya. Lagipula ini sudah sangat larut, mereka tidak mungkin membuat keributan yang mana nanti akan mengganggu seluruh penghuni rumah lainnya.
Wanita cantik itu pun langsung pergi ke kamarnya meninggalkan Jeno dan Renjun yang masih berdiri di ruang tengah.
"Tidak ku sangka kau pandai menghasut orang," sinis Jeno pada Renjun dan segera berlalu meninggalkan istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine - Noren Gs✓ [END]
FanfictionPART MASIH UTUH!! Marriage life😭🔫 Ada sedikit Konten 🔞 Jeno yang menikahi Renjun untuk balas dendam pada keluarganya sendiri. ⚠️ Plang Warning sudah jelas, jika masih nekat baca maka jangan salahkan author tentang apa yang ada di dalamnya. ⚠️ St...