Gak kerasa udah bab 23 aja ಥ‿ಥ
1,8k word. Kalian gak vote ... KEJAM!! 🤣
Candaa 😭🔫 di baca aja udah seneng aku ❤️😍
Lop dahh😍❤️Ps : Lihat sampe pict akhir, mau sungkem sama yang edit😆
****
Hari demi hari berlalu dengan cepatnya. Kini Renjun sudah mulai terbiasa dengan pekerjaannya sebagai sekertaris Jeno, karena sekertaris Kang belum juga tersadar dari koma-nya. Meski Jeno sangat berharap sekertaris andalannya itu segera sadar, namun ia juga tidak terlalu keberatan jika Renjun sudah membantu dirinya.
Hampir satu bulan Renjun sudah bekerja di kantor Jeno dan keduanya menjadi lebih dekat dari sebelumnya. Bahkan Jeno merasa kalau Renjun itu benar-benar sangat baik dan sabar menghadapi dirinya yang terkadang tersulut emosi tanpa sebab.
Saat ini Jeno memandang Renjun yang sedang sibuk dengan laptopnya, wanita muda itu duduk di kursi kerjanya yang sengaja Jeno letakkan di dalam ruangannya juga. Renjun terlihat sedikit lemas dari biasanya, mungkin karena beberapa hari terakhir wanita muda itu harus lembur mengerjakan beberapa pekerjaan yang di bebankan oleh Jeno kepadanya.
Sedang serius memperhatikan sang istri, tiba-tiba saja Renjun berdiri dan berlari keluar dari ruangan Jeno. Tentu saja membuat Jeno sedikit terkejut juga heran kebingungan.
"Ada apa dengannya?" gumam Jeno dan berdiri mengejar Renjun.
Ternyata Renjun berlari menuju toilet karena perutnya terasa sangat mual, ia ingin muntah dan tidak bisa menahannya.
Jeno kini berdiri di depan toilet dengan keadaan sedikit cemas. Sementara dari luar situ juga terdengar Renjun sedang berusaha untuk mengeluarkan isi perutnya yang membuat dirinya merasa tidak nyaman sama sekali.
Cukup lama Jeno menunggu, akhirnya Renjun keluar dengan keadaan yang sangat lemas dan pucat.
"Kau baik-baik saja? Ada apa denganmu?" tanya Jeno khawatir.
Renjun tersenyum tipis dan menggeleng kecil, "tidak apa-apa, aku baik-baik saja. Mungkin semalam aku salah makan sesuatu," jawabnya sekuat tenaga.
Baru keluar beberapa saat dari toilet, Renjun sudah merasa mual lagi. Ia langsung berlari masuk kembali ke dalam bilik toilet. Kali ini Jeno ikut masuk karena benar-benar khawatir pada istrinya.
"Huekk ...?!"
"Renjun, kau kenapa? Apa perutmu sakit? Ayo, kita ke dokter sekarang," ucap Jeno mulai panik karena ia melihat Renjun yang berusaha untuk mengeluarkan isi perutnya tetapi hanya cairan bening saja yang keluar.
Setelah cukup lega, Renjun segera berkumur membersihkan mulutnya. Ia menghela nafas berat sambil mengusap-usap perutnya sendiri.
"Tidak perlu ke dokter, aku tidak apa-apa," Renjun tersenyum tipis dan tetap berusaha untuk tenang.
"Tapi, sepertinya kau benar-benar sedang sakit. Kalau begitu kau pulang ya? Akan ku antar sekarang," tawar Jeno.
"Jen, pekerjaan ku masih banyak. Dan beberapa jam lagi kau juga harus meeting dengan client penting, aku sudah tidak apa-apa. Sungguh," tolak Renjun dan berusaha meyakinkan suaminya itu bahwa ia benar-benar tidak ada apa-apa.
Jeno pun menghela nafas mendapat penolakan dari sang istri. Ia pun membantu Renjun untuk berjalan kembali ke ruangannya. Dengan hati Jeno merangkul tubuh lemah Renjun dengan sayang juga. Entah kapan sifat Jeno berubah menjadi lembut pada Renjun, tetapi yang jelas akhir-akhir ini Jeno sudah tidak lagi berbuat kasar pada istrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/252745926-288-k768999.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine - Noren Gs✓ [END]
FanficPART MASIH UTUH!! Marriage life😭🔫 Ada sedikit Konten 🔞 Jeno yang menikahi Renjun untuk balas dendam pada keluarganya sendiri. ⚠️ Plang Warning sudah jelas, jika masih nekat baca maka jangan salahkan author tentang apa yang ada di dalamnya. ⚠️ St...