Seorang lelaki berperawakan tinggi dengan tubuh yang atletis berjalan menyusuri gelapnya jalanan, bibirnya tidak berhenti mengucap sumpah serapah kepada seseorang.
Beberapa waktu yang lalu, ia melihat mantan kekasihnya bercinta dengan ayah tirinya. Gadis yang selama 3 tahun penuh ia cintai dengan sangat selama ini bermain dibelakangnya.
Kang Minhee, lelaki tampan yang sudah berkarir di industri hiburan sejak ia berumur 10 tahun sebagai aktor cilik, karirnya melejit tinggi setelah ia menjadi salah satu model majalah ternama di Eropa 1 tahun silam. Minhee mendapatkan banyak sekali tawaran menjadi model, aktor, bahkan ia ditawari menjadi member boygroup asal korea, begitu juga dengan beberapa agensi besar.
Namun Minhee menolak itu semua dengan halus, Minhee rasa ia cukup dengan hanya memiliki 2 pekerjaan sekarang. Menjadi model sebuah majalah ternama, Vogue Italia. Dan juga menjadi lakon utama dalam drama action yang tengah ia perani.
Minhee mengusak rambutnya dan melepaskan jam tangan pemberian Yujin lalu melemparkannya ke solokan dan meludahinya.
"fuck you, Ahn Yujin-ssi"
Dibandingkan dengan sedih, ia lebih marah pada mantannya saat ini karena sudah membohonginya. Yujin menjalin hubungan asmara dengannya karena ia mengincar harta Minhee dan ayah tirinya.
Alih-alih mencintai Minhee, Yujin lebih tertarik pada ayahnya yang menurut Yujin lebih tampan dan menggoda.
• LUCIFER •
Minhee menghentikan langkahnya ketika melihat segerombolan fansnya yang sedang mengantri didepan sebuah toko buku. Sudah dipastikan toko itu menjual seri majalahnya.
Minhee berdecih, ia lalu memasuki sebuah minimarket disebelahnya. Terlalu malas baginya untuk melewati para fans fanatiknya.
Ia membeli sebuah ramyeon pedas dan menyeduhnya, Minhee duduk di sebuah kursi dekat jendela. Minhee mengaduk ramyeon pedasnya, tak lupa ia tiup perlahan agar tidak terlalu panas ketika makanan itu ia masukkan kedalam mulut.
Tring~
Minhee menoleh dan mendapati temannya baru saja memasuki minimarket, Song Hyeongjun.
"Hyeongjuna!" sapanya sambil melambaikan tangannya
Hyeongjun yang melihatnya tersenyum dan berlari kecil menuju kursi disebelah Minhee, ia lalu mendudukkan pantatnya dikursi itu.
Hyeongjun melepaskan mantel dan backpacknya lalu meletakkannya dikursi sebelahnya. Hyeongjun baru saja menyelesaikan kelas malamnya di kampus.
Kilas balik, Hyeongjun adalah sahabat Minhee ketika keduanya menjadi tetangga sejak mereka berusia 5 tahun. Karena rumah keduanya bersebelahan, tak jarang Minhee ataupun Hyeongjun saling mengunjungi satu sama lain.
Dimana ada Minhee, disitu ada Hyeongjun.
Seiring berjalannya waktu, keduanya semakin akrab. Minhee senang ia memiliki Hyeongjun disisinya dan sangat berterimakasih pada tuhan karena mengirim Hyeongjun untuk mengisi hari-harinya yang begitu suram.
Minhee tidak bisa membayangkan jika seorang Song Hyeongjun tidak pernah ada dalam hidupnya. Mungkin Minhee sudah mati sekarang.
Hyeongjun itu manis, lucu, gemas, dan setia. Ia sangat setia pada Minhee. Hyeongjun juga sangat baik kepadanya, walaupun terkadang mereka bertengkar.
Minhee tersenyum, lalu mengusak gemas rambut Hyeongjun.
"aahh, rambutku jadi makin kusut kan" rengeknya pada Minhee
Minhee terkekeh, "maaf. Bagaimana kelas malamnya? Ngantuk tidak?" tanyanya sambil menyeruput ramyeon
Hyeongjun mengangguk dengan bibir yang mencurut, ia masih kesal karena ketahuan membaca webtoon selama kelas berlangsung dan mendapatkan hukuman menulis 5 lembar kertas folio dengan kalimat, ' aku bersalah, aku tidak akan mengulanginya lagi '.
Cukup membuat Hyeongjun frustasi saat ini.
Hyeongjun menutup wajahnya dan menangis, Minhee yang melihatnya hanya tertawa. Ia tahu betul apa yang membuat Hyeongjun menangis, pasti anak itu mendapatkan hukuman dari dosen killernya.
Minhee menghabiskan ramyeonnya dan membuang bungkusnya ke tong sampah dekat meja mereka. Minhee lalu meminum botol air mineral milik Hyeongjun.
"aku tadi minta airnya"
Hyengjun mengangguk dan ia masih menutup wajahnya, terdengar rengekan-rengekan kecil dari Hyeongjun.
"jun, sudahlah, nanti kubantu" Minhee mengukpuk lembut punggung Hyeongjun
"aish, kan tulisanmu dan tulisanku beda. Mana bisa?!"
"apa yang kau rengeki tadi?"
"aku mengucapkan beribu sumpah serapah padanya, aku berharap ia melupakan hukumanku dan menjadi amnesia seutuhnya" terlihat dari mata Hyeongjun yang mulai berair yang menandakan jika ia benar-benar kesal sekarang
Dasar dosen iblis.
Hyeongjun mengelap wajahnya dengan sapu tangan yang ia bawa, lalu merapihkan tatanan rambutnya.
"ngomong-ngomong, bagaimana hubunganmu dengan Yujin?" tanya Hyeongjun yang masih fokus merapihkan penampilannya didepan kaca jendela
"we broke up" jawabnya sambil menghela nafas
Hyeongjun menole lalu memegang kedua tangan Minhee, "selamat Kang Minhee-" ucapnya
"-dia pasti selingkuh darimu kan?"
Minhee mengangguk, "ya, dia berselingkuh dengan ayah tiriku" Minhee mengindikkan bahunya, masa bodo dengan dua orang sialan itu
Tak heran jika Hyeongjun memberikan selamat atas kandasnya hubungan asmara Minhee dengan Yujin karena Hyeongjun dari awal memang membenci Yujin, ia hanya tidak suka ketika melihat tingkah gadis itu didepan Minhee yang sok suci dan sok polos.
Membayangkannya saja sudah membuat perut Hyeongjun mules.
"sudah kubilang dia itu gila, jika dia normal mana mungkin gadis itu berselingkuh demi ayahmu yang mirip om-om pengangguran, sedangkan ia memilikimu yang tampan seperti patung dewa romawi" Hyeongjun berdecak dan melipat kedua tangannya
Hyeongjun, tidak boleh body shaming nak.
Minhee terkekeh, "yasudah lagipula aku juga baik-baik saja kan. Ayo kita pulang" Minhee mengambil masker medis hitam disaku celananya lalu memakainya
Sebelum beranjak, Hyeongjun menarik ujung hoodie Minhee, "besok kau libur?" tanyanya
Minhee menggeleng, "sejak kapan aku memiliki jadwal libur? Kau pasti tau kan jadwalku"
Hyeongjun mengangguk mengerti, memang tidak mudah berkecimpung di industri hiburan dan bertemu banyak awak media. Dan tidak mungkin bagi Minhee untuk membatalkan sehari jadwalnya kecuali Minhee sakit atau kecelakaan.
Hyeongjun berdiri dan memakai kembali mantelnya lalu memakai backpacknya.
"ke apartemenku?" tanya Hyeongjun
Minhee tersenyum dan merangkul gemas Hyeongjun, "tentu manis"
Kang Minhee, munafik sekali dirimu. Mudah sekali dia melupakan mantannya begitu saja dalam satu malam. Atau mungkin dari awal ia hanya merasa kasihan pada Yujin dan menerimanya?
Diam-diam seorang pria tinggi berjas hitam rapi tersenyum diluar jendela dan melihat kepergian Minhee dan Hyeongjun, keduanya berjalan sambil bergandengan tangan.
.
.
.Tbc
Next?

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐔𝐂𝐈𝐅𝐄𝐑 || 𝐇𝐰𝐚𝐧𝐠𝐌𝐢𝐧𝐢
Fanfiction[COMPLETED] Lucifer dibuang ke bumi setelah ia melakukan kesalahan terbesarnya di surga. Ia lalu menjanjikan kebahagiaan kepada orang-orang, termasuk kepada seorang aktris besar yang tengah naik daun, Kang Minhee. "You shouldn't have to change for a...