Meet The Devil

628 106 22
                                    

Hyeongjun tengah mengusap surai Minhee yang tiduran di pahanya sambil mengetikkan sesuatu di laptopnya. Ada beberapa bagian skripsinya yang masih perlu diperbaiki.

"Jun-ah, kau tidak bosan seharian disini menemaniku?"

Hyeongjun menggeleng. Ia sama sekali tidak keberatan jika harus menemani Minhee semalaman di apartemennya. Bahkan jika ia merasa Minhee kesepian, Hyeongjun bisa tinggal di apartemen Minhee untuk waktu yang lebih lama.

"mau menginap disini?"

Hyeongjun melihat ke arah jendela, sepertinya akan turun hujan lagi malam ini.

"tentu saja, lagipula kau mendapatkan jatah libur selama 2 hari. Aku juga ingin menghabiskan waktu untuk bermain denganmu. Jarang sekali kita bisa bermain dengan leluasa seperti saat sebelum kau debut" Hyeongjun merentangkan kedua tangannya dan menggeliat, sesekali ia merenggangkan tulangnya yang pegal

"kau tidak lelah? Mau kubuatkan teh manis?" tanya Minhee lalu melihat ke laptop Hyeongjun

Hyeongjun lalu bersender di sofa, "tidak usah, kau juga sudah manis"

"aku? Manis? Tampan begini kau bilang manis? Kau masih lebih manis daripada aku Hyeongjun-ah" ucap Minhee dan mencubit hidung mungil Hyeongjun

"tidak! Kau yang manis! Ishh lepaskan!!" teriak Hyeongjun lalu mencakar lengan Minhee meninggalkan bekas kemerahan disana

"galak sekali"

"aku tidak galak!"

"TAPI KAU BARU SAJA MENCAKARKU!" balas Minhee dengan teriakan, ia lalu mengusap sayang lengannya

Hyeongjun hanya mendengus dan melanjutkan mengetik revisian skripsinya.

Tring~

Ponsel Hyeongjun berdering, Hyeongjun menghela nafasnya ketika meliht nama kontak yang tertera disana.

Dosen pembimbingnya lagi.

Mau tidak mau, ia harus mengangkatnya.

"Song Hyeongjun-ssi, bisa ke ruangan saya sekarang?"

Mata Hyeongjun membola, dasar dosen gila.

Malam-malam begini ia disuruh pergi ke ruangannya, sedangkan apartemen Minhee cukup jauh dari kampusnya.

"baik pak, saya kesana sekarang"

Pip

Hyeongjun mematikan sambungannya dan meremat kertas corat-coretnya lalu merobek-robeknya asal dan melemparkannya ke tong sampah.

Ia tidak habis fikir dengan jalan pikiran dosen yang satu ini.

Koo Jungmo.

Dosen yang selalu mengganggunya hampir setiap waktu, bahkan Hyeongjun sudah beberapa kali makan berdua di cafe dengan dosen muda di kampusnya itu.

Dengan iming-iming sambil memberikan bimbingan pada mahasiswa semester akhir seperti Hyeongjun dan membantunya.

Tapi dosen itu sama sekali tidak membantunya, yang ia lakukan hanya mencoret lembaran skripsi milik Hyeongjun.

Bisa dibayangkan sefrustasi apa dia sekarang hanya karena dosen itu.

Ia selalu seenaknya saja menyuruh Hyeongjun. Mau menolak juga tidak bisa. Apa boleh buat.

"Minhee-ya, maaf. Aku tidak jadi menginap malam ini" Hyeongjun mematikan laptopnya dan menggulung kabel cas laptop lalu memasukkannya kedalam backpack hitamnya

Minhee tersenyum, "tidak apa-apa, jika sudah selesai kau bisa ke apartemenku. Lagi pula aku juga hanya akan menghabiskan hari liburku disini. Diluar terlalu berisik, ditambah lagi aku tidak tahan jika harus berhadapan dengan banyak penggemarku di jalanan"

𝐋𝐔𝐂𝐈𝐅𝐄𝐑 || 𝐇𝐰𝐚𝐧𝐠𝐌𝐢𝐧𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang