25

526 61 36
                                    

Mau ngingetin ini isi nya cerita masa lalu, cerita nya Youngho sama Chitta dan para orang-orang tua, akhirnya kesampaian juga nulis ini, btw coba sambil dengerin lagu 'The One That Got Away' yaa

happy reading~~
.
.
.
.

Hari ini hari pernikahan Youngho dan Irene, walaupun sudah sering kali mereka menolak namun nyatanya tidak bisa dibatalkan.

Acara disambut meriah oleh anggota keluarga Irene namun tidak dengan Irene sendiri, sedangkan keluarga Youngho, hanya papa nya saja yang bahagia.

"Apa cincin nya sudah kau bawa?" tanya papa nya memastikan

"Sudah kubuang kemarin" jawab Youngho santai

"APA?!"

"Aku hanya bercanda, lebih baik aku menjual nya untuk modal menikahi Chitta kan dari pada membuangnya. Kau semakin tua papa, akan lebih baik jika Tuhan sesegera mungkin mengambil mu agar kau tidak banyak pikiran di dunia"

Papa Seo menghela napas frustasi, kalau bukan karena hari ini Youngho menikah, mungkin dia sudah habis dipukuli papa nya.

🐚🐚🐚

Pada saat pemberkatan berlangsung sunyi dan tenang, disaksikan oleh banyak pasang mata termasuk mata milik Chitta. Chitta tidak menangis, ia hanya sedikit sedih dan mungkin kecewa, tapi ia tidak memiliki hak untuk menangis maupun memprotes keputusan itu.

Saat melihat Youngho dengan enggan mencium Irene sebagai formalitas hati Chitta terasa sakit, disela-sela kesakitan hati nya itu tiba-tiba saja ada tangan besar yang memberikan selembar tisu pada Chitta

"Hapus ingus mu, kau sedang flu ya?" pria itu memperbaiki suasana, jujur saja jika pria itu memenangkan Chitta dengan cara mengucapkan 'tidak apa Tuhan punya rencana' mungkin Chitta malah akan menangis, tapi pria itu beda, dia menenangkan Chitta dengan cara lain

"Padahal aku bukan orang yang mudah ingusan" jawab Chitta selagi mencoba mengeluarkan ingusnya

"Mungkin ingus mu ingin melihat ketampanan ku makanya dia keluar, ngomong-ngomong kenalkan namaku Sehun, Oh Sehun" pria bernama Sehun mengulurkan tangan nya berharap mendapat balasan dari Chitta

"Mamaku Chittapon, panggil Chitta saja ya" Chitta membalas uluran tangan Sehun, sejenak Chitta bisa melupakan rasa sakit yang tadi menguasai hati nya

"Ngomong-ngomong kau teman Irene atau Youngho?" Sehun mencoba memperpanjang topik agar tidak canggung

"Aku teman sekolah Youngho semasa SMU" bukankah 'teman sekolah' lebih pantas disebut kan dari pada 'kekasih yang ditinggal menikah' kan?

Mereka mengobrol seru, bahkan Sehun juga mengantar Chitta pulang kerumah, sampai rumah pun dia mendapat godaan dari kekasih kakak nya.

"Apa kau menemukan pengganti Youngho diacara pernikahan nya? Dia tampan Chitta, kau pandai memilih" begitulah kira-kira.

🐚🐚🐚

Kira-kira lima bulan setelah pernikahan mereka, Irene hamil

Kabar bahagia itu diterima baik oleh semua orang termasuk Chitta, bukan nya Chitta tidak lagi cinta pada Youngho tapi dia sekarang juga sudah memiliki kekasih, Sehun mengajaknya berpacaran sekitar dua bulan lalu.

About You || johntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang