Anniversary

9.3K 456 67
                                    

Pria berambut hitam kecoklatan berjalan ke arah dimana kekasihnya sedang menunggu— di dalam mobil dengan atap terbuka (sejenis lamborghini)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria berambut hitam kecoklatan berjalan ke arah dimana kekasihnya sedang menunggu— di dalam mobil dengan atap terbuka (sejenis lamborghini).

Lalu atensi pria bongsor yang sedang menghisap nikotinnya menoleh saat pria manis datang dengan tangan yang di lipat di dada. "Sudah berapa kali kamu merokok hari ini?!" Tanya Winwin— seraya masuk ke dalam mobil saat pintunya dengan otomatis terbuka untuknya.

Yuta hanya terkekeh sebelum mematikan rokoknya yang tinggal setengah. "Menunggu mu lama sekali, aku jadi bosan dan ingin merokok tadi, sayang." Jawab Yuta sebelum membuang sisa rokok ke sembarang arah.

Winwin memijit pelipisnya dan menyandarkan punggung di kursi mobil. Bagaimana bisa bosan sedangkan ia meninggalkan Yuta tidak sampai sepuluh menit! "aku tidak ingin mendengar kabar paru-paru mu buruk karena rokok."

"Baiklah, aku tidak akan sering merokok. tapi—"

Yuta mendekat ke arah Winwin yang masih menyandarkan punggungnya kebelakang, menepis jarak yang tercipta di antara keduanya. Membuat Winwin bingung apa yang akan Yuta lakukan sekarang.

"Tapi aku akan menghisap bibirmu sebagai gantinya"

Yuta and his bad idea.

Winwin mendongak dan menegakkan tubuhnya setelah sebelumnya bersandar. Menoleh ke arah kekasihnya yang sekarang sedang tersenyum seperti orang mesum. Menarik leher sang kekasih agar lebih dekat— dan Yuta memeluk pinggang ramping pria manis di depannya dengan erat.

Hidung mereka bersentuhan, deru nafas terdengar begitu hangat dan sedetik kemudian bibir mereka beradu, saling bertukar saliva di bawah langit malam. Susana begitu tenang, tidak ada suara apapun selain suara ciuman sepasang kekasih yang saling mencintai. 

"hmphhh" Winwin mendorong dada kekasihnya saat dirasa kehabisan nafas. Mengelap benang saliva di sudut bibirnya.

Berbeda dengan Yuta, ia menjilat benang saliva yang keluar dari bibirnya dan menelannya tanpa rasa jijik sama sekali.

Piiip

Suara kelakson mobil yang terparkir di belakang mobil Yuta membuat sepasang kekasih menoleh ke belakang.

"Mobil mu menghalangi jalanku. Minggir kalian!" gerutu seorang pria tua dari belakang dengan suara yang lantang.

"Ck, Santai bangsat" sahut Yuta dari dalam mobil seraya menyalakan mesin mobil untuk segera di kendarai—memberi celah mobil yang berada di belakangnya untuk ikut maju.

Berbeda dengan malam sebelumnya, mereka sekarang berencana untuk pergi ke sebuah villa yang sengaja tempatnya di rahasiakan Yuta. Untuk memberi kejutan kecil pada Winwin— pria pemilik senyum termanis yang baru Yuta temui seumur hidupnya.

Sepanjang perjalanan tangan mereka berpegangan. Memberi kesan romantis untuk keduanya. Winwin tidak dapat menyembunyikan senyumnya setiap kali ia berduaan dengan kekasihnya.

BAD IDEA (YuWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang