The first meeting

3.6K 292 29
                                    

Di tengah malam yang gelap, Winwin baru saja pulang dari apartemen temannya dengan mengendarai mobil sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di tengah malam yang gelap, Winwin baru saja pulang dari apartemen temannya dengan mengendarai mobil sendirian. Ia baru selesai mengerjakan tugas kampus yang memakan banyak waktu, hingga melewatkan jam makan malamnya.

Dan sekarang, perutnya berbunyi memintai diisi. Winwin meringis dengan tangan kiri yang memegang bagian perutnya.

Matanya melirik ke berbagai kafetaria yang sayangnya sudah ada tanda ‘Close’ di bagian luar pintu. memang kafe mana sih  yang buka di tengah malam?

Di sepanjang jalan menuju apartemen miliknya. Ia sama sekali tidak menemukan toko yang buka. mungkin ada sih, tapi hanya beberapa saja, itupun bukan selera Winwin.

Matanya berbinar melihat ada sebuah kafe yang sepertinya buka. ah, tapi sepi?! tapi tak apalah pikir Winwin— yang penting perutnya kini bisa terisi.

Kecepatan mobil ia tambahkan hingga bisa sampai menuju sebuah kafe.

Turunlah ia dari mobil dengan langkah yang pelan. karena....

What the hell.... ia tidak yakin di dalam kafe ini akan ada pelanggan. bangunan kafe ini juga... ada seramnya.

Ketika Winwin ingin masuk ke dalam. Tiba-tiba matanya menangkap tiga pria dengan tubuh bongsor; yang satu berambut gondrong—yang dua memilki banyak tato di bagian tangannya.

Winwin menelan salivanya. langkahnya mundur saat ketiga pria itu menatapnya dengan tatapan yang menyeramkan.

"Hei manis, apa yang kau lakukan tengah malam begini hah?" Tanya salah satu dari mereka yang mulai berjalan keluar untuk menghampiri Winwin.

Gawat, ini bukan kafetaria rupanya.

Tanpa menjawab pertanyaan, Winwin melangkah cepat menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat ini.

Tapi pria dengan rambut merah muda itu berhasil menarik paksa tangan Winwin hingga jatuh kedalam pelukannya. "Tak ingin bersenang-senang dulu bersama kami, anak manis?" Tangan Winwin menahan dada pria di depannya agar tidak menempel pada tubuhnya. Bau alkohol menyeruak dari mulut si pria penuh tato ini. "Lepaskan!" Winwin memberontak meski tubuhnya lemas.

Kemudian dua pria yang tadi masih di dalam sekarang keluar menyusuli temannya. Senyuman terpancar dari keduanya. Senyuman iblis.

Pria berambut gondrong ikut mendekat di sampingnya. Menghimpit tubuh ramping itu secara paksa. Si empu hanya mengernyit dengan raut yang jijik. Tangannya masih berusaha berontak untuk minta di lepaskan. "Ck! menjauh kalian bajingan!"

Pria dengan rambut merah muda mencekik leher pria yang dihimpitnya. "jangan mencoba berontak! diam."

Pria yang sedari tadi diam menatap teman-temannya kini ikut menghimpit tubuh kecil itu. tangannya mengusap rambut hitam kecoklatan milik Winwin. "Ayo habiskan malam ini dengan bersenang-senag, manis." Yang tentu saja mendapat gelengan cepat dari pria yang sedang dihimpit ini.

BAD IDEA (YuWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang