Sepulang dari bandara, Winwin tidak langsung kembali ke rumahnya melainkan mampir ke toko pakaian. Ia bosan dengan pakaian yang ada di lemarinya karena sudah tiga tahun semenjak ia kuliah di Jepang tidak membeli pakaian di sini.Kakinya melangkah masuk ke dalam toko bermerek yang cukup ternama di seluruh dunia termasuk Cina.
Di dalam toko, ia disambut oleh pegawai yang menanyakan pakaian apa yang ia cari. Dan tentu saja Winwin menyebutkan pakaian hangat yang pasti nantinya akan ia bawa untuk kembali ke Jepang karena cuaca di sana sedang dingin.
Maka dengan itu pegawai merekomendasikan banyak sekali pakaian pada pria di sampingnya.
"Bagaimana dengan yang ini?" kata si pegawai menuduhkan sweater halus yang bernuansa abu, "saya yakin anda terlihat cocok memakainya apalagi saat musim dingin."
Winwin menggigit bibir bawahnya, bola matanya menatap sweater itu dari bawah hingga atas—memastikan bahwa pakaian yang ini akan bagus. Ia terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk membelinya.
Tapi tidak hanya itu, Winwin membeli kurang lebih empat sampai lima pakaian hari ini yang tentu saja dengan harga yang cukup mahal.
Setelah dirasa cukup, ia berniat untuk menghampiri pihak pembayaran untuk membayar belanjaan miliknya.
"Senilai $$.00.000.000 Tuan"
Dengan itu pria berdarah Chinese keturunan Dong itu mengeluarkan kartu yang ia pakai untuk membayar belanjaannya. Lantas selesai melakukan pembayaran, ia melangkahkan kakinya menuju pintu keluar dengan membawa dua tas belanjaan dengan tulisan LV.
Pintu keluar itu terbuka otomatis, hingga kini Winwin melihat udara luar yang mulai panas karena matahari yang semakin terlihat menyinari kota Beijing. Matanya menyipit, menelusuri dimana tadi mobilnya terparkir.
Ia berjalan mendekati mobil yang dirasa itu adalah mobilnya tadi.
Namun, langkahnya tiba-tiba berhenti saat melihat seseorang memunggunginya. Alis Winwin menyatu melihat Wanita yang entah sedang melihat apa di kaca mobilnya.
"Permisi" kata Winwin dengan pelan.
Punggung Wanita itu perlahan berbalik, memperlihatkan bagian wajahnya pada Winwin yang mematung heran. Bibir dengan lipstik merah muda itu perlahan tersenyum sebelum mengeluarkan suaranya.
"Hai" sapa Wanita dengan dress hitam tersebut.
Mata Winwin yang awalnya biasa saja kini menggelap, melihat sosok Wanita yang dulu menuduhnya dengan kalimat yang tidak pantas. Iya, dia Yuqi.
Yuqi terkekeh dengan tangan yang memainkan rambut panjangnya. "Kamu terkejut? oh atau.... takut?" tanya Yuqi dengan wajahnya yang merendahkan.
Winwin merotasikan bola matanya, ia sangat benci dan tidak menginginkan pertikaian. Tanpa menjawab pertanyaan Yuqi, pria berambut hitam itu berjalan lurus melewati Wanita yang tidak mengalihkan pandangannya dari Winwin yang hendak memasuki mobil.
Tetapi lagi dan lagi Yuqi tak mau menutup mulutnya.
"Kamu masih sama seperti dulu"
Langkah Winwin terhenti, menunggu Yuqi melanjutkan ucapannya.
"Seperti pengecut dan Kurus"
Yuqi menghela nafas, perlahan tubuhnya mendekat ke arah pria mungil yang sedang menahan emosinya.
"Kamu tidak tampan dan bahkan tidak semanis yang orang lain katakan tentang mu. Kamu hanya memiliki orang tua yang cukup kaya raya, dan itu hal biasa"
Sebenarnya batin Winwin ingin sekali mematahkan leher Wanita di dekatnya, tapi ia yakin Yuqi sedang memancing emosinya saat ini. Jadi, Winwin pikir lebih baik ia diam saja.
"Sudah selesai bicaramu?" tanya Winwin yang perlahan membuka pintu mobil dan menyimpan dua tas belanjaannya di kursi penumpang sebelahnya.
Namun belum sampai di situ, Yuqi menghampiri Winwin, sebelum pria itu menutup pintu mobil dan tiba-tiba Yuqi menahannya.
"Kenapa melarikan diri? akui saja perkataan ku Tuan, kamu tahu? dengan tingkah mu yang seperti itu kamu terlihat lemah dan bodoh" kata Yuqi yang di akhiri dengan senyum meremehkan di akhir kata.
Winwin menghela nafas kemudian menghembuskannya secara perlahan, ia keluar dari mobil. Hal itu membuat Yuqi tersenyum tentu saja, ia pikir ia berhasil memancing emosinya.
"Kamu tahu?" mata tajam Winwin memandang mata Wanita yang tidak jauh darinya, "dengan tingkah mu yang seperti itu kamu terlihat menyedihkan."
Yuqi yang awalnya tersenyum tiba-tiba mengeluarkan ekspresi aneh pada pria yang masih dengan tajam menatapnya.
"Menyedihkan karena masih memiliki dendam tiga tahun lalu, kamu terlihat seperti Wanita bodoh akan cinta Yuqi"
"Aku bahkan hampir tidak mengenal mu, tapi kamu masih mengenalku ya? ckckck mungkin aku tidak ingat karena selama tiga tahun di Jepang hidup ku bahagia"
Yang Winwin katakan memang benar, ia hampir lupa dengan Yuqi. Selama di Jepang ia sibuk kuliah, tidak ada waktu untuk menangisi dan mengisi dendam yang menurutnya konyol.
Yuqi yang hanya diam mengepalkan tangannya seraya melihat pria dengan tubuh ramping itu kembali memasuki mobil. Hatinya terasa panas setelah mendengar ucapan Winwin tiga menit yang lalu.
Saat hendak menyalakan mobil, Winwin menoleh ke arah Wanita yang masih berdiri mematung.
"Lebih baik gunakan waktu mu untuk hal hal yang positif di bandingkan mengekori ku nona" setelah itu Winwin memajukan mobilnya untuk segera pulang, ia pikir buang-buang waktu jika harus ribut dengan orang bodoh.
⠀⠀
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD IDEA (YuWin)
Fanfic「 SELESAI 」 TW// gay, mpreg, mentions of smoking, alcohol, and a little bit of sex. ©thelicate 2021