Behind the damn pictures

1.3K 128 5
                                    

Sebenarnya, Yuta masih punya satu hari lagi untuk tinggal di kota Beijing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenarnya, Yuta masih punya satu hari lagi untuk tinggal di kota Beijing. Akan tetapi, Winwin menyuruh Yuta untuk segera pulang agar sang dominan memiliki jeda untuk tidak langsung bekerja.

Jadi, jika Yuta sampai di Jepang sekarang ia akan memiliki waktu setidaknya satu hari sebelum ia benar-benar akan sibuk bekerja.

Yuta menyisir rambutnya yang sedikit basah dengan jari. Adapun dengan Winwin yang sibuk merapikan pakaian milik kekasihnya ke dalam koper yang berukuran sedang.

Setelah hampir dua jam bersiap, Yuta dan Winwin memasuki mobil yang pagi tadi dipakai Winwin. Tapi, sekarang Yuta yang menyetir.

"Kamu benar-benar akan baik-baik saja kan kalau aku pergi lebih dulu ke Jepang?" tanya Yuta, matanya melirik submisif di sampingnya yang sedang memegang ponsel.

Winwin yang sedang bermain sosial media pun menghentikan pergerakan jarinya pada ponsel. Dan menoleh ke arah Yuta, "kamu pikir aku anak kecil?"

Yuta menahan diri untuk tidak tertawa dan menggelengkan kepalanya sebelum menjawab; "Kamu tau betul bukan itu maksud ku, aku hanya mengkhawatirkan mu hey." kata Yuta dengan lembut.

Diam-diam Winwin tersenyum dalam hatinya. Perhatian semacam itu sering sekali ia dapatkan dari kekasihnya dan hal itu membuat Winwin terharu.

Yuta yang menyadari Winwin hanya terdiam seraya memalingkan muka mengerutkan keningnya. "Ada apa denganmu...."

Dengan cepat Winwin menggelengkan kepalanya sebagai jawaban tidak, dan tangannya kembali menatap ponsel alias bermain sosial media.

Kemudian suasana menjadi hening karena Winwin yang fokus pada ponsel dan Yuta yang fokus menyetir.

Karena jarak bandara yang tidak terlalu jauh, mereka tiba hanya dalam waktu satu jam dengan kecepatan yang sedang.

Winwin keluar dari mobil lebih dulu, dan disusul oleh Yuta yang langsung kebelakang mobil, membuka bagasi untuk mengambil koper yang akan ia bawa sekarang.

Dibawa nya koper berwarna biru tua itu, kemudian menghampiri Winwin yang sedang duduk di atas kursi yang biasa dipakai untuk menunggu keberangkatan pesawat. Yuta ikut duduk di samping kekasihnya.

"Pasti aku akan merindukanmu di sana" kata Yuta dengan tangan mengelus  rambut Winwin yang ada di sampingnya.

Winwin menyipitkan matanya, kedua tangannya ia lipat di dada. Melirik kanan kiri dan mendekatkan mulutnya pada telinga sang dominan, "merindukanku atau merindukan tubuhku..?"

Yuta menyunggingkan bibirnya, "Dua-duanya."

Sang submisif dengan cepat menjauhkan dirinya dari dominan di sampingnya, ekspresi wajahnya datar. "Dasar cabul!" maki Winwin pada Yuta.

Yuta terkekeh, "aku hanya menjawab."

Kembali ke posisi semula, dimana keduanya hanya duduk tanpa bicara sepatah kata pun.

BAD IDEA (YuWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang