Goes to Chinese

2.3K 263 10
                                    

Pagi ini Winwin awali dengan segelas susu coklat hangat dengan sepiring roti bakar yang di tambah Nutella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Winwin awali dengan segelas susu coklat hangat dengan sepiring roti bakar yang di tambah Nutella.

Berbeda dengan Yuta yang notabenenya sebagai kekasih. Ia malah menyambut mulutnya dengan sebatang rokok yang sedang dihisapnya sedari tadi. Dan tidak lupa dengan kopi hitam panas yang ia letakkan di atas meja.

Posisi Winwin sedang menikmati makanannya di meja makan yang tidak jauh dari Yuta yang duduk di sofa.

Omong-omong, mereka tinggal serumah sejak dua bulan yang lalu. Tapi meskipun serumah, rasanya sulit meluangkan waktu untuk kencan. Karena kesibukan masing-masing yang bukan main. Winwin dengan kuliahnya dan Yuta dengan kerjaan pertamanya.

Dalam jangka waktu satu minggu, mereka hanya bisa berkencan satu hari saja. Tapi kebetulan, hari ini sedang ada libur. Dan rencananya mereka akan berangkat ke Cina untuk bertemu orang tua Winwin. Karena selama setahun berhubungan, mereka tidak pernah memberi tahu orang tua Winwin.

Dan untuk bertemu orang tua Yuta, jelas mereka sudah sering bertemu. bahkan mungkin orang tua Yuta sudah memberikan restu.

Setelah mereka menghabiskan sarapannya. Mereka beranjak lalu bersiap untuk keberangkatannya menuju bandara.

Winwin dengan kemeja biru langit vertikal, dan Yuta dengan kaos hitam polos dibaluti jaket putih tulang dari luar.

"Di pesawat nanti kamu harus banyak makan salad buah atau nasi" kata Winwin yang sedang memakaikan sepatu pada kakinya. "Tadi sarapan mu kurang sehat, sih" tambahnya.

Yuta hanya bergumam seraya memasukkan barang-barang yang akan mereka bawa kedalam bagasi mobil, termasuk koper dan barang elektronik seperti laptop.

Selesai dengan kegiatan packing, mobil mulai melaju kencang dikendarai Yuta. melaju untuk tempat yang akan ditujunya yaitu bandara.

Di perjalanan, mereka hanya berbincang kecil tentang apa yang akan mereka lakukan setibanya di Cina.

Winwin menatap Yuta yang sedang mengemudi dengan tangan yang memegang bahu sang dominan. "Aku takut, bagaiman jika mereka tidak merestui kita?"

Yuta yang pandangannya tidak lepas dari jalanan, kini melirik ke arah sang kekasih yang sedari tadi menatapnya dengan raut khawatir. Tangan yang tadinya ia gunakan untuk menyetir diturunkannya— lantas ia memegang tangan kecil submisif itu dengan erat— menyetir dengan satu tangan.

"Kalaupun mereka tidak merestui kita, aku tak akan melepaskan kamu begitu saja" kata Yuta yang berhasil membuat Winwin tersenyum kecil.

BAD IDEA (YuWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang