About you

1.3K 149 13
                                    

Selesai menyimpan mobilnya di garasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai menyimpan mobilnya di garasi. Winwin melangkahkan kakinya untuk memasuki rumah bak istana itu dengan langkah yang cepat karena angin malam yang terasa dingin.

Sunyi

Rumah itu selalu sunyi setiap malam. Yang terdengar hanya suara para pelayan yang sedang membereskan perabot yang sempat salah posisi dan para pelayan lain yang sibuk dengan mengunci dan mengecek setiap ruangan.

Winwin tidak terlalu mempedulikan itu sebenarnya. Hanya saja, ia merasa suasana rumah megah ini tidak sehangat saat ia tinggal berdua dengan kekasihnya di jepang.

Ia jadi ingat. Setiap malam biasanya makan berdua saja atau menemani Yuta merokok di balkon dengan memutar lagu-lagu romantis hingga ia ketiduran. Dan yang ia tahu Yuta menggendongnya, membaringkan tubuhnya di ranjang, dan mematikan lampu kamar setelah mengecup dahinya.

Hal-hal sederhana seperti itu ternyata membuat Winwin tersenyum dengan hati yang menghangat. Bohong kalau ia bilang ia tidak rindu jepang.

Winwin menyadarkan kembali pikirannya, ia berjalan ke arah tangga dimana kamar miliknya berada.

Dan tidak lama dari itu, ia sampai didepan pintu kamarnya sendiri. Tetapi ada yang aneh, pintu kamarnya terbuka.

Uhm, what's happened?

Dan setelah ia masuk, ternyata ia melihat Ibunya. Sedang membereskan tempat tidur miliknya yang bisa dibilang sedikit berantakan.

Winwin terkekeh sebelum akhirnya masuk kedalam kamarnya. Nyonya Dong yang menyadari seseorang telah masuk kedalam kamar putra cantiknya pun menoleh dan melihat anaknya sedang tersenyum ke arahnya. Nyonya Dong tidak bisa tidak tersenyum, ia ikut tersenyum ke arah Winwin.

Winwin mendekat, kemudian duduk di atas ranjang yang telah ibunya rapihkan.

"Kenapa harus ibu?" tanya Winwin mengangkat sebelah alisnya.

Nyonya Dong ikut duduk. Di samping putranya. "Ibu hanya ingin membereskan kamarmu, lagi pula hanya ranjang ini yang berantakan. Jadi tidak perlu pelayan" jawab ibunya.

Senyum ibunya pudar ketika ingat kejadian tadi pagi.

Winwin yang sadar dengan itu perlahan menghela nafas. Menggigit bibir bawahnya sebelum membicarakan sesuatu.

"Soal tadi pagi...."

Nyonya dong tiba-tiba berdiri, beranjak dari ranjang sebelum putranya menyelesaikan kalimatnya.

Tapi dengan cepat tangan kecil Winwin meraih tangan Ibunya. Otomatis langkah Nyonya dong untuk keluar dari kamar terhenti.

"Itu tidak seperti yang ibu pikirkan" Winwin beranjak dari ranjang setelah memegang pergelangan tangan Ibunya guna untuk menahan langkah Ibunya.

Winwin kemudian memeluk tubuh sosok Ibunya yang amat ia cintai pun sayangi. Nyonya Dong hanya terdiam di tempat. Ia membiarkan tubuh kecil putranya menempel di tubuhnya.

BAD IDEA (YuWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang