Kesalahan Besar

1.3K 103 38
                                    

"Ai-chan.." Ayumi tak berhenti memanggil temannya. Anak itu mencari bersama Hakase. Mitsuhiko dengan Heiji dan Genta dengan Kazuha. Sudah dua kali mereka mengecek toilet dan mengitari aula, mencari diantara para tamu, tidak ketemu juga.

"Bagaimana ini Hakase. Ai-chan hilang." Ayumi hampir menangis karena tidak menemukan temannya.

"Kita coba tanya yang lainnya. Siapa tahu mereka menemukan Ai-kun." Kata Hakase.

Mereka sepakat bertemu di depan akuarium setelah mencarinya. Disana sudah ada Genta dan Kazuha. Tapi tidak ada Ai. Mitsuhiko dan Heiji menyusul setelahnya.

"Kalian tidak menemukannya?"

Keduanya menggeleng.

"Huuaaa Hakase, bagaimana ini. Ai-chan hilang." Ayumi mulai menangis.

"Minna."

Conan datang sambil berlari. Ran dan Sonoko berjalan di belakangnya.

"Mana Haibara?" Tanyanya terengah-engah. Menatap mereka satu per satu sebelum mencari keberadaan Ai. "Hakase MANA HAIBARA?"

"Haibara-san hilang." Genta yang menjawab.

Deg.

Tidak, ini tidak mungkin.

Conan mencelos, jantungnya seakan merosot keperutnya.

"Hilang?" Serunya lemah. "Kalian sudah menghubunginya?"

"Sudah. Tapi tidak diangkat." Jawab Ayumi.

Conan mengambil lencana detective, mencoba menghubungi Ai.

"Ai-kun tidak membawa lencananya. Karena sedang diperbaiki di rumah." Ungkap Hakase.

"Sial." Conan mencoba menghubunginya melalui ponsel. Tersambung, tapi hingga panggilan berakhir, tidak diangkat. Conan mencobanya lagi. "Ayolah Haibara angkat." Namun nihil.

Oh yah.. gps.

Conan mengaktifkan gps, melacak titik keberadaan Ai. Dia masih ada di hotel ini.

"Oi.. kau menyadap ponselnya yah?" Bisik Heiji melihat hape Conan.

"Berisik."

"Aku akan mencarinya. Kalian tunggu disini." Ucap Conan segera begitu ketiga teman kecilnya akan bicara, tentu mereka ingin ikut bersamanya. Tapi Conan tidak ingin membiarkan mereka terluka dan terlibat jika dirinya bertemu dengan mereka.

"Biar aku temani." Heiji menawarkan. Conan tidak menolaknya.

.

.

"Jadi kau teman tantei-san. Apa kau menyusut seperti dia?"

Rasanya aneh sekali, membicarakan Shinichi Kudo bersama penirunya. Ai jadi bertanya-tanya, bagaimana rupa asli Kaito Kid itu. Apa karena ia sangat mirip Kudo? Itu sebabnya dia kerap menyerupainya.

"Menurutmu?"

"Kau menantangku yah? Ini bukan pertemuan pertama kita Ojiochan. Ingat? Rasanya mustahil, anak sekolah dasar dengan kepintaran seperti itu." Kid penasaran dengan gadis kecil ini, kalau tidak, untuk apa meladeninya.

"Kau belum pernah dengar tentang anak jenius yah?" Balik Ai.

"Ikan-ikan itu. Itu idemu bukan?" KID bersandar di pintu sambil bersedekap. Tidak percaya sepenuhnya.

"Kalau iya kenapa?" Jawab Ai dingin.

Ck. Anak ini..

"Bagaimana..

One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang