Part ini lebih banyak flashback, mohon maaf kalau ada yang keliru disini.
_________________________________________
"Dimana anda mendapatkan foto keluargaku? "
Kemunculan Ai yang tiba-tiba menanyakan hal itu otomatis membuat Rei memutuskan panggilan. Rei sudah memperhitungkan nya tapi tidak dengan saat dirinya tengah menelpon Kir. Saat ini wanita itu mungkin bertanya-tanya suara siapa yang tengah bersamanya. Tapi anehnya Rei tidak merasakan panik karena Kir telah mendengar suara Ai, ia berpikir, cepat atau lambat pasti apa yang dia lakukan akan terungkap juga.
Rei bukannya tidak tau, bahwa Kir bersama para agen FBI itu telah menjalin kerjasama, dimulai dari rekayasa kematian Akai dan FBI yang selalu tahu informasi pergerakan organisasi, entah apa yang mereka telah sepakati. Rei tau itu tapi hanya diam. Bukan berarti dirinya ingin Kir melakukan hal yang sama untuknya, kalau pun Kir memberitahu mereka dia tidak masalah.
"Duduklah, nanti akan aku ceritakan. " Pintanya pada Ai. Rei membantu menarik kursi di samping nya untuk Ai duduk. Ia pun mulai menceritakan semuanya.
"Album foto ini aku dapatkan dari Akemi. "
"Kau memanggil kakakku dengan nama kecilnya? "
"Kamu mungkin sulit percaya, aku mengenal Akemi dan orang tuamu saat aku masih kecil. "
Fakta itu tentu mengejutkan Ai, terlihat dari matanya yang melebar usai mendengarnya.
"Bagaimana? "
"Itu sebelum kamu ada, sebelum ibumu mengandung kamu. " Ingatan Rei seakan ditarik mundur pada waktu itu, awal awal dirinya bertemu dengan Elena. "Sewaktu kecil, aku sering diejek oleh teman teman sebayaku karena Fisikku tidak seperti orang jepang, aku menantang mereka berkelahi. Akemi yang menemukanku terluka, membawaku ke klinik, disitulah aku bertemu dengan Ibumu, " Rei ingat bagaimana Elena menyambutnya, ramah dan keibuan.
"beliau merawat luka lukaku dengan lembut sambil menasihati ku untuk tidak berkelahi lagi. Ibumu adalah wanita yang sangat baik dan perhatian, tidak ada orang lain yang memperhatikan aku seperti itu sebelumnya, membuatku ingin terus diperhatikan olehnya. Setelah itu aku sering kali membuat diriku terluka dan memintanya untuk mengobati ku lagi. Aku jadi sering bertemu dengan keluargamu, bahkan ibumu lah yang mengajarkanku cara naik sepeda. "
Dulu, Ai sering mendengar kisah tentang orangtuanya dari kakaknya. Kakaknya mengatakan bahwa mereka adalah orang yang hebat, ibunya adalah wanita yang cantik dan lembut. Mendengar kisahnya dari orang lain, orang yang Ai kira sebagai musuhnya membuatnya tersentuh. Ai tidak tau seperti apa ibunya, beliau pergi sejak dirinya masih bayi. Sungguh Ai iri pada Rei yang bisa merasakan sentuhan dingin ibunya sampai mengajarinya naik sepeda.
Gadis itu mengusap foto Elena, rasa rindu pada sosok ibunya amat lah besar, tanpa pernah bisa tersalurkan. Biasanya jika Ai merindukan ibunya, Ai akan mendengarkan rekaman suara milik ibunya, meskipun sudah ribuan kali diputar gadis itu tidak pernah merasa bosan. Kini ia menemukan foto keluarganya, Ai luar biasa senang.
Ai tidak bisa berkata kata hanya bisa menangis sambil menggumamkan kata Terima kasih pada Rei sudah menyimpan foto kenangan dari keluarganya. Dan juga Haro, karena ulah anjing itu lah Ai menemukan album ini.
Ai berjanji untuk saat ini akan mencoba terbuka pada pria dihadapannya.
Rei sudah biasa menghadapi orang yang menangis terutama wanita pada kasus kasus yang dihadapinya, biasanya ia akan membiarkannya saja, dengan merasa prihatin. Tapi kini ia dihadapkan dengan Haibara Ai yang menangis, ia merasa berbeda, Ai berbeda dengan mereka, Rei bingung, dia ingin sekali memeluknya, mengusap bahunya berusaha menenangkan tapi dia tidak berani. Rei tidak mau menakuti Ai lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love
Mystery / ThrillerSudah lama semenjak Haibara Ai dan Edogawa Conan bertemu. Belum ada perkembangan tentang BO. Mareka selalu berpindah markas hingga sulit dilacak. Sementara itu Haibara Ai belum menemukan komponen lengkap antidot, membuat kedua remaja itu masih dalam...