Little Sherry

2.6K 160 14
                                    

Dalam ruangan lift yang hening, dua insan berbeda ukuran tubuh itu saling menatap dalam perspektif berbeda. Sorot mata lelaki kecil menyirat keterkejutan sedangkan pria dewasa itu menyiratkan kemenangan atas sesuatu yang selama ini dicarinya.

"Miyano Shiho, siapa?" Conan pura-pura bertanya, sayang aktingnya tidak cukup baik untuk menutupi kebohongan dimatanya.

"Aku yakin kau lebih tau dia daripada aku."

Ting..

Pintu lift membuka. Amuro melangkah meninggalkan Conan yang terpaku takut.

Takut jika Amuro akan mengadukan Ai ke organisasi.

Takut jika Amuro menuntaskan kembali tugasnya yang gagal. Yaitu membunuh Sherry.

Bocah berkacamata itu tidak bergerak sedikit pun. Tidak segera melangkah keluar. Pikirannya kalut, benar-benar kacau. Bourbon sudah mengetahui kebenarannya dan itu berarti pria itu juga sudah mengetahui identitasnya sebagai Shinichi Kudo, detective muda yang gagal dibunuh oleh anggota terkuat organisasi itu.

Lift menutup. Membawa kembali Conan ke atas. Conan memijit angka lima, ia harus kembali ke kamar Ai. Tidak. Dia tidak bisa memberitahukan ini pada gadis itu, ini akan membuat Ai drop dan terkurung dalam ruang ketakutan. Conan melangkah gontai begitu lift terbuka. Bocah itu mendudukan diri di kursi panjang di koridor. Dia tidak bisa menunjukkan wajah kalutnya didepan gadis itu. Dia adalah pelindung gadis itu. Dia tidak boleh terlihat lemah.

"Haibara gomen nasai."

●●●

CHAPTER 2

LITTLE SHERRY

Amuro berlari secepat mungkin menelusuri jalan yang menuju rumah seorang profesor tambun setengah abad. Tujuannya hanya satu yaitu mengikuti gadis kecil berambut pirang stroberi yang tinggal bersama professor itu. Gadis cilik yang sangat mirip dengan puteri hell angel.

Amuro menarik nafas lega begitu menemukan gadis itu setelah ia keluar dari sebuah gang. Tapi kelegaannya hanya sementara, ia melihat gadis itu berlari ke tengah jalan memungut seekor kucing dan sedetik kemudian mobil volvo silver itu menubruk tubuh mungil itu. Amuro reflex berlari sangat cepat. Ia langsung berlutut di samping tubuh mungil yang bersimbah darah. Tangannya memeluk erat seekor kucing kurus. Gadis kecil itu tak sadarkan diri.

Amuro melepas kemeja dan membebatnya ke kepala gadis itu untuk menghambat aliran darah yang keluar.

Ambulan datang lima menit kemudian. Amuro ikut menemani gadis kecil itu didalam ambulan. Tatapan matanya tak beralih dari lekukan wajah mungil didepannya. Sementara petugas ambulan sibuk memberikan pertolongan pertama pada gadis kecil.

Ai langsung dilarikan ke igd begitu sampai di rumah sakit beika.

"Maaf. Anda tidak boleh masuk. Kami akan melakukan operasi kecil pada anak ini." Seorang suster melarang Amuro.

"Baik. Bolehkah saya meminta kemeja saya." Amuro meminta dengan sopan.

"Baik. Nanti saya antarkan."

Lima menit menunggu, suster itu akhirnya keluar memberikan plastik berisi kemejanya. Beruntung kantong plastinya berwarna hitam.

Cukup lama para dokter menangani Ai. Ia rasa sudah hampir sejam lamanya ia menunggu. Apakah gadis kecil itu akan selamat. Bagaimana jika gadis itu benar-benar Sherry. Mungkin saja kejadian dalam kereta waktu itu hanyalah rekayasa.

One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang