Haibara Ai

1.4K 113 59
                                    

Subaru menyeringai tipis, setelah menangkap pergerakan Gin dan Vodka melalui teleskop rifle. Ia akan memastikan Gin membawa oleh oleh darinya.

"Shu bagaimana posisimu?" Tanya Jodie melalui earphone.

"Sangat baik."

"Baiklah. Aku akan memastikan keamanan pengunjung disini."

Beberapa saat kemudian lampu di hotel itu serentak padam, Subaru mendengar jeritan dari earphone sepertinya Jodie telah membaur bersama pengunjung. Wanita itu mengintruksikan para pengunjung untuk segera keluar dari gedung namun sedikit alot karena banyak pengunjung yang enggan keluar.

Akai menyaksikan serigala serigala itu menyudutkan mangsanya. Gin mengeluarkan sebuah jarum suntik dan hendak menyuntikkannya ke leher mangsanya.

Akai membidik peluru dan mengenai bahu Gin. Ia tersenyum menyaksikan Gin kesakitan, menjatuhkan jarum suntik, Akai tersenyum dengan hasilnya. Sekali lagi dia membidik mengenai kaki Gin, pria berambut perak itu ambruk. Andai saja Akai bisa membidik kepalanya sekarang. Tapi belum saatnya.

Rekannya otomatis mencari darimana arahnya tembakan. Akai langsung menarik rifle miliknya dari jendela sebelum mereka menyadari keberadaannya.

Tapi kenapa Akai merasakan ada yang salah disini. Perasaannya tidak tenang. Kekhawatirannya terjawab sesaat kemudian.

"Shu gawat. Haibara Ai menghilang."

Jantungnya mencelos mendengar laporan Jodie. Ia buru-buru mengemas rifle dan berlari kearah lift.

"Bagaimana bisa?" Akai memijit tombol lift dengan tidak sabar.

"Entahlah. Teman-temannya sudah mencari tapi tidak menemukannya. Dugaanku dia ada di lantai dua."

"Kau sudah mencarinya disana?"

"Tidak bisa. Lift serta tangga daruratnya hancur di bom."

Ia mendengar suara helikopter dikejauhan. Mungkin mereka sudah pergi menggunakan helikopter itu. Tidak ada pilihan lain. Akai membuka riflenya kembali sambil berlari menuju jendela. Dia mencari menggunakan teleskop.

Dimana.. dimana.. dimana kau Sherry...

Akhirnya ia menemukannya, rambut pirang stroberi itu bersama seorang remaja.

Orang itu.

"Sherry ada di lantai tiga."

.

.

Jalan raya tumpah ruah. Mobil damkar dan ambulan hingga wartawan berdatangan. Banyak yang mengabadikan momen itu di ponsel mereka. Aksi KID sudah dipastikan batal.

Conan segera melepaskan diri dari Paman Kogoro begitu melepaskannya di jalan, jauh dari hotel. Berlari menuju hotel namun segera ditangkap Megure Keibu.

"Lepaskan aku."

"Tidak Conan-kun, berbahaya."

BOOM

Bom meledak lagi kini dari lantai empat. Conan menatap horor, bangunan mewah itu kini dipenuhi api dan asap hitam.

Dia tidak bisa hanya berdiri menyaksikan gedung itu hancur. Besar kemungkinan Haibara masih terjebak didalam. Dia harus menyelamatkannya segera, sebelum gadis itu ikut meledak hancur bersama hotel itu. Dan lagi, kemana Akai-san pergi. Conan mencari sosok pria itu tapi tidak ada dimanapun. Dan anggota FBI yang lain? Kenapa mereka tidak ada.

Akai-san, tolong selamatkan Haibara.

"Haibara." Serunya lemas. "Keibu selamatkan Haibara. Haibara masih ada di dalam." Conan mengguncang lengan Megure Keibu.

One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang