Suasana lapangan basket di SMA Kencana sangat ramai, pertandingan basket antar sekolah yang di adakan setiap satu bulan sekali.
Kali ini SMA Kencana akan bertanding dengan SMA Bakti.
Lelaki dengan mata coklat, berkulit putih langsat, berambut hitam pekat, tengah melakukan pemanasan bersama teman-teman setimnya.
"Sayang banget, masa gak ada cheerleader dari sekolah kita, yang dateng malah rata-rata fans lo lagi," ucap Rafa di sebelah Samudra.
"Udah biarin aja, tanpa cheerleader dari sekolah kita, gue yakin kita bakal menang," balas Samudra.
"Gak asik! Gue gak bisa ketemu gebetan, gimana coba semangat gue bisa kembali?" tanya Rafa.
"Gebetan mulu lo! Pertandingan paling penting," sindir Zidan.
"Biar napa! Sirik amat!" balas Rafa tajam.
"Kalian jangan khawatir soal cheerleader, karena SMA Kencana memutuskan memakai anggota cheerleader mereka untuk mendukung kedua tim," ucap Pak Surya pelatih Samudra.
"Cantik-cantik gak Pak?" tanya Rafa.
"Pasti, maka dari itu kalian harus semangat," jawab Pak Surya.
"Siap Pak," balas Rafa dengan salam hormat.
Pak Surya memutuskan pergi untuk melihat waktu kapan di mulai.
"Kita bakal ketemu musuh dong di sini," ucap Gibran.
"Gue menunggu momen ini," balas Samudra menatap Gibran.
"Momen gimana?" tanya Gibran.
"Mengalahkan Bayu," jawab Samudra sembari menatap penonton pertandingan basket.
•••••
"Musuh kita ada di sini, kalahkan Samudra," ucap Bayu.
Pandu yang berada di sebelahnya menatap tim Samudra.
"Kali ini kita bisa, gue yakin lo yang di berikan pelatih terbaik oleh orang tua lo, sedangkan Samudra gak sama sekali, itu membuat peluang kita menang jauh lebih besar," balas Pandu.
"Jangan remehkan Samudra! Gue tau dia punya strategi di luar dugaan," ujar Bayu.
"Terus gimana?" tanya Tyo.
"Kalahkan sahabat Samudra, biar gue yang hadapi Samudra sendiri," jawab Bayu.
"Lakukan strategi seperti yang saya bilang kemarin," ucap Pak Aziz.
"Baik Pak."
"Pertandingan segera di mulai, silahkan tim basket dari SMA Kencana dan SMA Bakti berbaris di lapangan."
SMA Kencana semangat!
SMA Kencana bisa!
SMA Kencana tidak terkalahkan!
Sorakan-sorakan dari anggota cheerleader menyemangati para pemain basket.
Wasit berada di tengah-tengah dan bertanya pada Samudra dan Bayu.
"Gambar atau angka?" tanya wasit pada Samudra.
"Angka."
"Kamu huruf," ucap wasit pada Bayu.
Wasit melempar koin untuk menentukan siapa yang memulai lebih dulu.
Angka.
Samudra tersenyum senang.
Wasit memberikan bola kepada Samudra.
Priiittt ....
Suara peluit telah berbunyi pertanda pertandingan di mulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Samudra [END]
Teen FictionKehidupan Samudra yang awalnya suram menjadi cerah karena pertemuannya bersama gadis bernama Vio. Dua orang yang berbeda sekolah terhubung karena suatu kejadian, dan pertemuan mereka juga membuat suatu bencana. "Gue cuma mau buat lo sadar, bahwa keh...