Meminta maaf

141 18 0
                                    

"Udah semua bukunya?" tanya Samudra pada Vena.

"Udah kok," jawab Vena.

"Makan dulu yuk! Lapar nih," ajak Samudra.

"Ayok!" Vena dengan senang hati menerima ajakan Samudra.

"Ada tempat makan di sana, enak juga kok," Tunjuk Samudra.

"Terserah lo aja Dra," balas Vena.

Samudra dan Vena berjalan bersama menuju tempat makan.

"Vio," panggil Vano mengejarnya.

Vio berlari kecil menghindar dari Vano.

Lo beda sama dia, batin Vio.

Vano berhasil menghalangi Vio pergi.

"Vio," panggil Vano menahan tangannya.

Samudra tak sengaja melihat Vio yang di kejar oleh seorang laki-laki.

Itu Vio kan, batin Samudra.

"Dra, kok berhenti?" Heran Vena.

"Ven, lo duluan aja ya, gue harus beli sesuatu buat anak-anak di markas," pinta Samudra.

"O–oke," Vena berjalan lebih dulu dan Samudra memperhatikan Vio dari jauh.

"Lepas!" pinta Vio.

"Aku gak akan lepasin sebelum kamu bilang mau pulang sama aku daripada Bayu," balas Vano.

Vio berbalik menatap Vano.

"Kamu kenapa selalu curiga sih sama dia? Bayu tuh cuma sahabat aku," Heran Vio.

Samudra langsung menghampiri Vio, karena tau jika gadis yang di kenalnya ada masalah.

"Bisa aja kan kalian pacaran di belakang aku, karena aku sama kamu beda sekolah," balas Vano.

"Lepasin dia!" pinta Samudra menatap Vano.

Vio menoleh begitu pula Vano.

"Samudra," ucap Vio terkejut.

"Lo siapa hah?! Gak usah ikut campur!" balas Vano marah.

"Gue temennya, dan lo sebagai cowok gak usah kasar sama cewek!" ujar Samudra.

Vano melepas tangannya dari tangan Vio, dan menarik kerah seragam Samudra.

"Dia cewek gue! Dan lo cuma temennya," ucap Vano.

"Cewek lo?" tanya Samudra.

"Kenapa? Lo baru tau," tanya balik Vano.

"Van, udah!" Lerai Vio menarik tangan Vano.

"Dia pacar lo Vi?" tanya Samudra pada Vio.

"Dra, harusnya lo gak ikut campur masalah ini!" ucap Vio menatap Samudra.

"Van, biarin aku sendiri," pinta Vio kemudian pergi.

Ada yang aneh sama Vio, batin Samudra.

•••••

"Akhirnya kita selesai makan, Bayu thanks ya udah traktir kita," ucap Cherry.

"Sama-sama," balas Bayu.

Vella tak sengaja melihat Vio berjalan sendiri.

"Itu kan Vio," ucap Vella.

"Vio? Mana?" tanya Bayu.

"Itu," Tunjuk Vella.

Dear Samudra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang