Menerima?

125 16 0
                                        

Setelah permintaan maaf Bayu kepada Vio, membuat Vio berpikir sesuatu.

Gue gak mau ada orang lain lagi yang hampir tau siapa gue selain Vano, tapi Samudra? Batin Vio.

"Mikir apa sih lo? Tumben banget," tanya Vella yang sedari tadi memperhatikannya.

"Gue lagi gak mikir, cuma lihat buku aja sedikit rumit," jawab Vio menoleh memberi alasan.

"Oh gitu, ya udah gue tidur bentar ya," ujar Vella.

"Oke," balas Vio mengangguk.

Vio mengeluarkan ponselnya, melihat pesan line antara dirinya dan Samudra.

Kayaknya gue gak harus deket sama Samudra walaupun cuma temen, tapi dia yang hampir tau soal Vano, batin Vio.

Vi_l0n3ly: Jangan hubungi gue lagi!

Send.

Vio kemudian menyimpan ponselnya dan melanjutkan membaca buku.

Kling ....

Ponsel miliknya bergetar, membuat Vio memeriksanya.

S4mudra01: Lo lagi gak bercanda kan?

Tapi emang harusnya kita gak berteman, dan lo adalah satu-satunya orang yang hampir tau rahasia gue, batin Vio.

Vio membiarkan pesan Samudra kemudian dia mematikan ponselnya.

•••••

Setelah Samudra membalas pesan dari Vio, ia segera kembali ke kelasnya.

Saat sampai di kelas Rafa, Zidan, dan Gibran bertanya apa yang di bicarakan Pak Surya kepadanya.

"Ada apa Pak Surya panggil lo?" tanya Gibran.

"Iya nih, gue kepo," sahut Rafa.

"Bicara apa Pak Surya?" tanya Zidan.

Samudra duduk di bangku nya.

"Atas perintah pemilik sekolah SMA Kencana bahwa gue harus melatih junior basket di sana," jawab Samudra.

"Papa lo yang suruh?" tanya Gibran.

"Iya, dan gue bingung nya kenapa gak suruh anak kesayangannya itu?" balas Samudra.

"Si Bayu kan gak sehebat lo," ujar Rafa.

"Bener tuh, bahkan lo bilang ke kita kalau Bayu sampai diajari oleh pelatih profesional, tapi tetep aja gak ada perkembangan," sahut Zidan setuju.

"Apa gak aneh kalau setuju buat ajari mereka?" tanya Gibran berpikir.

"Masih gue pertimbangkan," jawab Samudra.

"Menurut gue sih, lo harus setuju buat ajari mereka basket," usul Rafa.

"Kenapa harus?" tanya Samudra.

"Lo kan lagi deketin sahabatnya Bayu, kali aja makin deket nanti," jawab Rafa.

"Rese lo, ya kalau si Vio tuh mau," balas Gibran.

Dear Samudra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang