Erischa?

80 15 4
                                    

"Jadi kamu Vio?" tanya Guntur.

Vio mendongak melihat Papa Samudra.

Om Guntur? Batin Vio.

Kling.

Guntur mendapat pesan dari anak buahnya.

From: +62xxxxxxxxx

Target sepertinya di sekitar rumah bos.

"Om Guntur," panggil Vio.

Semuanya terkejut melihat Vio menatap Guntur seperti mengenalnya lama.

"Erischa," panggil Guntur.

Samudra dan Bayu yang mendengar Papanya memanggil Vio dengan sebutan lain merasa heran.

"Erischa?" tanya Samudra.

Vio memutuskan pergi dari rumah Samudra, hingga membuat Samudra mengejarnya.

"VIO," panggil Samudra.

Flashback on.

Vio yang selamat dari kecelakaan seminggu lalu, berusaha mencari orang tuanya di sekitar pantai.

"Semua warisan sudah ada di tangan adik Pak Wijaya, karena di nyatakan semua keluarga meninggal."

Vio mendengar seorang laki-laki yang tak asing baginya tengah menelpon seseorang.

"Itu kan Om Guntur," ucap Vio.

"Jangan sebarkan ke media jika mobil yang menabrak keluarga Wijaya adalah mobil saya," Ucapan Guntur membuat Vio terkejut.

Flashback off.

"Vi, lo kenal Papa gue?" tanya Samudra menahan Vio yang ingin pergi.

"Please, biarin gue pergi!" pinta Vio.

"Erischa," panggil Guntur menghampirinya keluar rumah.

"Saya paling benci melihat seseorang yang tega membunuh sahabatnya sendiri!" ucap Vio sembari melihat Guntur.

"Saya tidak pernah membunuh keluarga kamu," balas Guntur membela diri.

"Aku gak akan percaya Om, sekarang aku juga tau mereka semua adalah anak buah Om kan," ujar Vio.

Vio melepas kasar tangan Samudra dari tangannya.

"Gue pamit dan maaf, jangan pernah temuin gue lagi!" Ucapan Vio membuat Samudra terkejut.

"Papa kenal Vio?" tanya Samudra.

"Papa ke kamar dulu," Pamit Guntur namun di cegah Samudra.

"Apa Papa pembunuh keluarga Vio?" tanya Samudra.

"Bukan Papa, tapi orang lain," jawab Guntur.

"Siapa Pa? Jangan karena Papa! aku sama Vio jadi gak bisa ketemu lagi," tanya Samudra meminta penjelasan lebih.

Dear Samudra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang