"Sa, ikut gak? Gue sama Cherry mau ke koperasi," tanya Eliza.
"Enggak deh, gue lagi sakit kepala sedikit," jawab Carissa.
"Mau gue ambilin obat?" Tawar Cherry.
"Boleh, makasih ya," balas Carissa.
Eliza dan Cherry keluar kelas, sementara Carissa sendirian di dalam kelas.
"Oiya, ntar gue ke sana," ucap Vio di sambungan telfon.
Vio masuk dan hanya melihat Carissa di dalam kelas.
Carissa menghampiri Vio.
"Ikut gue!" ajak Carissa.
"Kemana?" tanya Vio sembari menyimpan ponselnya.
"Deket gudang," jawab Carissa.
Vio mengangguk dan mengikuti Carissa.
Di sisi lain, Eliza dan Cherry selesai ke koperasi.
"Habis ini ke UKS ya," pinta Cherry.
"Iya," balas Eliza.
Tak sengaja, Cherry melihat Carissa bersama Vio.
"Za, lihat deh." tunjuk Carissa.
"Apaan sih?" tanya Eliza.
"Itu Carissa sama Vio kan, mereka kok bareng?" Heran Cherry.
Eliza juga penasaran apa yang dilakukan mereka berdua.
"Ikuti mereka!" pinta Eliza.
Cherry mengiyakan dan mengikuti kemana mereka pergi.
Vio dan Carissa berhenti di dekat gudang yang sepi.
"Di sini aja," ucap Carissa.
"Oke."
"Lo yakin gak mau minta maaf sama gue?" tanya Carissa.
Vio heran dan tertawa.
"Hahaha ... gue minta maaf sama lo? Lo lagi ngelawak?" tanya Vio balik.
"Gue lagi baik sama lo, sebelum lo dikeluarkan dari sekolah ini!" Ancam Carissa.
"Emang lo yang punya sekolah ini? Gue rasa cuma karena keluarga lo yang memiliki saham tertinggi, bukan berarti pemiliknya kan," tanya Vio heran.
"Gue bisa minta Papa Eliza buat mencabut beasiswa lo, dan dalam waktu semalam lo akan mendapat berita menyedihkan," balas Carissa.
"Maksud Carissa apa ya Za?" tanya Cherry pada Eliza.
"Sikap Carissa aneh banget, kayak dia ada dendam sama Vio," balas Eliza.
Cherry dan Eliza mengamati mereka berdua dari jauh.
"Sa, lo emang gak berubah dari dulu. Iri dan dengki di hati lo ke gue masih sama, dan heran aja cuma karena gue selalu lebih unggul dari lo," ucap Vio.
"Maksud lo apa Vi? Gue gak pernah iri sama lo, tapi lo yang merebut semua keinginan gue!" balas Carissa.
"Huh ... susah sih kalau ngomong sama lo, tapi kalau sampai Eliza tau siapa diri lo di masa lalu, dia akan kecewa banget," ujar Vio mulai resah.
"Justru dia akan dukung gue," balas Carissa.
"Dukung pembully? Mana ada, suatu saat Eliza akan tau gimana lo bully gue sama Dhea waktu itu, lo pura-pura baik sama gue sampai akhirnya lo suap gue buat ngalah prestasi sama lo. Beruntung sih, gue gak pernah menerima uang itu," ujar Vio.
"Suap?" ucap Eliza yang sempat mendengarnya.
"Za, inget gak obrolan kita di kantin waktu itu?" tanya Carissa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Samudra [END]
Ficção AdolescenteKehidupan Samudra yang awalnya suram menjadi cerah karena pertemuannya bersama gadis bernama Vio. Dua orang yang berbeda sekolah terhubung karena suatu kejadian, dan pertemuan mereka juga membuat suatu bencana. "Gue cuma mau buat lo sadar, bahwa keh...