Luka pt.2

1.4K 180 114
                                        

Nih buat yang kemaren masih dendam sama karakter Chris😗

~🌻~

Setelah perpisahannya dengan Minho berbulan-bulan lalu, kini Chris merasakan ada yang hilang dari hidupnya. Selama ini ia berjuang untuk siapa memangnya jika bukan untuk masa depannya dan Minho, pikirnya saat ini.

Tapi dengan bodohnya Chris malah merusak semua rencananya sendiri. Hanya karena bosan, Chris rela kehilangan orang paling berarti dalam hidupnya.

Waktu itu memang Chris belum merasakan apa pun, tapi seiring berjalannya waktu Chris pun mulai bosan juga dengan kegiatannya kini.

"Kenapa berenti?" tanya wanita yang menjadi partner Chris malam ini.

"Gue bosen, lo pulang aja." ucap Chris santai, dan memakai baju serta celananya.

"Sialan!" wanita itu mengumpat sebelum memungut bajunya yang berserakan di lantai.

"Nanti uangnya gue transfer, tenang aja." ucapnya.

"Bangsat! Gue bukan cewek bayaran ya, Chris!" dan dengan itu suara pintu ditutup kencang terdengar dari apartemen milik Chris.

"Arghhh sial! Gue selalu keinget muka sedih Minho setiap sex, padahal ini udah berbulan-bulan."

Chris melangkahkan kakinya menuju balkon apartemennya, dinyalakan satu lintingan rokok yang langsung mengepul asapnya di udara.

"Minho, kamu bakal maafin aku ga ya kalo aku minta maaf." monolognya.

Besoknya Chris benar-benar mendatangi kampusnya untuk mengenang masanya dengan Minho dulu, tak berharap bertemu sang pemilik hati karena ia tau Minho kini sudah semester akhir yang mana tidak di wajibkan datang ke kampus.

Kemungkinan bertemunya kecil, mereka bisa saja bertemu jika Minho sedang melakukan bimbingan sekarang.

Tapi sepertinya dewi fortuna sedang memihak Chris saat ini, karena kini ia melihat Minho yang sedang berjalan sendirian keluar dari gedung fakultasnya.

"Minho." panggil Chris, kakinya sedikit berlari untuk menghampiri pemuda manis yang mematung di tempatnya.

"Hai?" sapanya saat sudah tiba di hadapan Minho.

Yang lebih muda tak menjawab dan hanya menatap Chris lekat dengan emosi yang tak terbaca, tipikal Minho.

"Kamu sibuk? Bisa kita bicara sebentar di cafe depan?" lagi, yang lebih muda hanya mengangguk tanpa bersuara.

Keduanya berjalan dengan jarak yang cukup ketara, dengan Minho yang memimpin jalan sedangkan Chris berjalan sedikit dibelakang. Rasanya Chris rindu pemuda manis di depannya, mungkin jika mereka masih bersama kini Minho akan menggandeng lengannya erat dan berjalan bersemangat menuju cafe langganan mereka.

"Aku pesenin kamu yang kaya biasa ya? Kamu duduk aja dulu." ucap Chris dengan senyum yang tak juga luntur.

Tak lama Chris kembali dengan ice americano untuk Minho dan caffe latte untuk dirinya sendiri.

"Makasih." ucap Minho untuk pertama kalinya,  rasa rindu tiba-tiba saja menyeruak di rongga dada Chris.

Dengan senyum manis Chris menatap Minho, "apa kabar?" tanyanya memulai percakapan.

"Belakangan ini semuanya berjalan baik, kakak sendiri apa kabar?" tanya Minho balik pada yang lebih tua.

"Panggil Chris aja, kaya biasa."

"Udah ga ada hal biasa lagi diantara kita kak, sekarang aku sama kak Chris itu cuma sebatas senior dan junior." mendengar jawaban Minho jelas membuat Chris cukup sedih.

Biby || BanginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang