Stranger-?

1.4K 215 45
                                    

~🌻~

*Ting

*Ting

*Ting

Pemuda itu jelas sadar jika sejak tadi ponselnya terus berdenting tanda banyak pesan singkat yang masuk ke dalam ponsel pintarnya itu.

Seolah tau siapa pengirimnya, Minho, pemilik ponsel itu memilih acuh dan kembali melalukan pekerjaannya yang tertunda.

Hingga tiba-tiba ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk, Minho menatapnya cukup lama dan memilih mengangkatnya setelah menghela nafasnya lelah.

'Hallo? Sayang? Kenapa kamu ga bales chat aku? Aku khawatir kamu kenapa-kenapa dari tadi.'

Hening.

'Minho! Jawab aku!' Minho bisa mendengar nada di sebrang sana berubah tinggi.

"Kak— kita tuh udah putus dari 3 bulan yang lalu! Jadi tolong berenti hubungin aku lagi, berenti bertingkah seolah-olah kita masih pacaran." ucapnya menekan kata tolong.

'Aku ga pernah setuju sama ajakan putus kamu, jadi aku anggap kita masih pacaran!'

"A- aku..." gugup Minho mengigit bibirnya dan menatap sekeliling kamarnya mencari ide.

'Kamu apa? Kamu ga bisa ngehindar lagi, Minho.'

"Aku punya pacar, jadi jangan hubungin aku lagi!" teriak Minho yang tedengar frustasi.

Hening sebentar sebelum suara tawa kencang yang mengejek terdengar dari ponselnya.

'Kamu kira aku percaya? Kalo emang kamu punya pacar, besok aku tunggu di Cafe biasa kita ketemu jam 2 siang. Kalo kamu dateng sendiri tandanya kita balikan, kalo kamu ga dateng sama sekali—


kamu siap-siap aja aku bakal teror kamu setiap hari.'

Mati, sambungannya sudah Minho matikan sepihak setelah laki-laki itu menyelesaikan kalimatnya.

Minho lemas, wajahnya pucat mendengar ancaman dari seseorang yang dulu sangat ia sayangi, yang dulu sangat ia banggakan kepada teman-temannya, yang dulu ia kenalkan sebagai kekasih.

Tapi sayang semuanya hanya masa lalu, hubungan keduanya berakhir 3 bulan yang lalu atas ajakan sepihak dari Minho. Alasan Minho melakukan itu juga karena ia sudah lelah dengan hubungan tidak sehat mereka.

Memang awalnya hubungan keduanya terlihat baik-baik saja, bahkan teman-teman mereka mengatakan bahwa mereka adalah pasangan paling serasi.

Tapi jelas teman-temannya tak mengetahui jika di belakang, sang mantan kekasih sangat kasar padanya, bahkan tak segan melukai fisik Minho jika Minho melakukan kesalahan. Laki-laki itu juga sering melecehkan Minho yang sering kali menolak untuk memuaskan nafsunya.

Awalnya Minho takut, tapi entah kenapa hari itu Minho memberanikan diri memutuskan hubungan mereka dan berakhir ia yang di teror selama beberapa bulan belakangan karena sang mantan kekasih tidak terima.

"Astaga, aku harus apa..." ucap Minho lemas karena ia tau mantan kekasihnya itu, yang sekarang enggan ia sebutkan namanya, tidak pernah main-main dengan ucapannya.

Semalam suntuk Minho memikirkan cara untuk lepas, ia bahkan menghubungi teman-temannya untuk membantu tapi tidak ada yang menemukan jalan.

Tadi Changbin sempat mengajukan diri untuk menemani, tapi mantannya itu sangat mengenal Changbin yang merupakan teman kerja Minho yang sudah memiliki kekasih.

Biby || BanginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang