Edisi dibuang sayang😗
~🌻~
Sejak pagi suara dentingan alat masak terus terdengar, wangi harum hasil dari masakan tersebut juga sudah menguar ke segala penjuru ruangan.
"Morning, mimo."
"Morning too, abang."
"Adek belum keluar dari kamar?" tanyanya sambil berjalan ke arah sang mimo dan mencium pipi sang mimo sekilas.
"Belum, adek kamu mau siap-siap sendiri katanya. Ga tau deh di janjiin apa sama daddy."
Kemudian Jeongin berjalan ke arah meja makan dan memakan sarapannya karena ia harus berangkat cepat hari ini.
"Palingan adek di janjiin mainan sama daddy." sang mimo mengangguk setuju.
"Pagi abang, pagi mimo."
Michan memasuki ruang makan dengan menyeret tas sekolahnya yang menyerupai koper, lalu meletakannya begitu saja di dekat meja makan untuk mengecup Minho.
"Aw... cantik sekali, princess." ucap Minho membuat si kecil yang kini sudah berusia 7 tahun itu terkekeh kecil.
"Adek jangan lucu-lucu dong, entar abang kantongin biar bisa di bawa kemana-mana loh!" ucapan Jeongin semakin membuat Michan terkekeh dan menghampirinya untuk diberi kecupan di pipi.
Ketiganya sibuk berbincang hingga tak sadar sang kepala keluarga memasuki ruang makan, "wah... cantiknya daddy udah siap berangkat sekolah ya." ucapnya kemudian mengangkat Michan dan dikecupi pipinya, hanya 2 kali biar si kecil tak menangis.
Kemudian Jeongin mendorong piringnya, "loh? Abang kok udah selesai sarapannya?" tanya Chan saat melihat Jeongin sudah kembali menggendong tasnya.
"Abang buru-buru dad, ada urusan di kampus." ucapnya sambil berpamitan pada Chan dan Minho.
"Abang berangkat ya, dah adek~" ucap Jeongin kemudian beranjak pergi.
Minho bangkit berdiri sepeninggal Jeongin, "Hey, mau kemana lagi? Sini aja dulu." tanya Chan.
"Nyiapin bekel dulu, daddy." ucapnya
"Sarapan aja dulu sini, kamu jangan capek-capek kemaren kan baru pulang dari luar kota."
"Tapi kak–"
"Mimo... adek bisa kok bantu masukin bekel, cuma di pindahin terus ditutup rapet biar ga tumpah kan?" tanyanya memastikan, dan mendapat anggukan dari Minho.
"Adek beneran bisa?"
"Bisa mimo, mimo sarapan aja sama daddy."
Chan dan Minho sama sama tersenyum gemas melihat Michan yang pengertian.
Siangnya Michan bingung saat melihat Minho di gerbang sekolahnya karena biasanya ia di jemput oleh paman Jung, supir keluarga Bang.
"Mimo~"
"Hei, gimana sekolahnya tadi?"
Anak sekolah dasar itu tersenyum semakin lebar, "kata bu guru adek hitung-hitungannya pinter, soalnya itu hitungan yang pernah diajarin daddy." ucapnya.
"Wah... pinter banget anak mimo."
"Ohiya mimo, hari ini kenapa mimo yang jemput adek, emang paman Jung kemana?"
"Hari ini mimo lagi senggang sayang, jadinya mimo mau ajakin adek jalan-jalan. Adek mau ga?"
"Mau, mimo!!!"
Kemudian Minho membawa anaknya ke sebuah restaurant untuk makan siang, lalu mengajaknya ke sebuah taman kota yang cukup besar untuk bermain disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biby || Banginho
Fanfiction✨Hanya sepenggal kisah Bangchan dan Minho✨ Cerita satu dan lainnya tidak saling berhubungan... Akan slow update mengingat aku anaknya suka mageran tiba-tiba✊🏻 Warn‼️ ☝🏻BxB ✌🏻Jan lupa Vote&Comments Kalo ada request akan di pertimbangkan🍃 Pokoknya...