Calon ayah Beomgyu

2.2K 265 32
                                    


Taehyung membawa teko dan beberapa cangkit cantik diatas nampan, teko tersebut berisi teh hangat yang sedikit mengepulkan asap putih dari corong. Pada meja tujuan ke arah ia melangkah, sudah tersedia container kecil berisi kudapan sore untuk afternoon tea ala Britanian.

Jungkook tentu menanti dengan senyum manis yang tersunjung lebar. Kudapan manis dihadapan sudah menggoda, namun sosok Taehyung yang sesungguhnya selalu ia nanti. Angan Jungkook melayang, berharap setiap sore yang akan ia lalui kedepan akan terasa seperti ini. Hangat dan penuh cinta. 

Lama Jungkook merindukan cinta. Selain kepada Yeonjun, tidak pernah lagi ia menyalurkan rasa kasih sayang selama ini. Ibu Yeonjun adalah wanita karir, pernikahan mereka bahkan bukan atas dasar cinta. Jungkook yang saat itu putus asa akan cinta terpaksa mengikuti kemauan orang tua dalam perjodohan. Jungkook pikir mencintai ibu Yeonjun bisa di lakukan dengan mudah, namun mencintai bukan hal yang bisa kau atur dan jadwalkan. Ibu Yeonjun sangat bertentang dengan prinsip Jungkook. Tentu sudah jelas, akhir kisah rumah tangga Jungkook terpaksa kandas di usia yang masih 3 tahun pernikahan. Yeonjun sendiri terpaksa untuk terpisah dari ibunya sejak usia 2 tahun.

Dari kisah tersebut tidak pernah ada penyesalan bagi Jungkook, dibalik dari pernikahan yang hanya menyisakan luka, ia bisa memiliki anak manis tersayang.

"Ingin susu atau gula, Mas?" Suara lembut Taehyung menyapa,  Jungkook sudah lama memandang paras itu tanpa sadar teh hangat sudah di tuangkan pada cangkir di hadapan Jungkook.

Jungkook menggelengkan kepala. Dua opsi yang baik namun mengingat usia dan kadar gula dalam darah, lebih baik tanpa susu dan gula. "Gula darah saya nanti naik. Tidak usah terimakasih. Teh buatan kamu sudah cukup. Manisnya kamu juga akan sampai kok ke hati saya" Sungguh gombalan bapak-bapak beranak satu ini cukup mematikan bagi Taehyung. 

Taehyung terkekeh pelan, rona merah pipi mereka indah. "Mas bisa aja deh" balas Taehyung manja kepada Jungkook.

Belum lama mereka berbincang, ponsel Taehyung berbunyi. Nama Beomgyu dan foto manis seorang lelaki muda menghiasi ponsel Taehyung. "Beomgyu video call. Maaf, sebentar ya mas" Taehyung cepat mengangkat video call tersebut.

"PIPI!!! LIAT DEH NENEK MASAK RENDANG KESUKAAN PIPI NIH!!! PIPI MAU AKU BAWAIN GA PAS PULANG NANTI?" Beomgyu yang ceria, Beomgyu yang menyayangi omega ayahnya. Mata bulat Beomgyu berbinar, dengan piring berisi rendang ia junjung kearah kamera ponsel, sungguh manis anaknya ini.

"Yaampun sayang, memang nenek masak banyak? Nanti kamu repot loh" 

"Nggak kok, pi. Nenek juga bolehin bungkusin untuk pipi" Beomgyu tersenyum manis. "Pipi lagi apa?"

Pertanyaan singkat Beomgyu mengejutkan Taehyung. Sebagai orang tua Taehyung selalu mengajarkan kejujuran kepada anak, namun disaat seperti ini apakah ia harus berbohon juga atau jujur?

Namun diam Taehyung membawa rasa curiga pada anaknya. "Pipi lagi sama orang ya?" Introgasi Beomgyu.

"Ah... iya. Temen pipi tadi lewat terus mampir deh"

"Siapa?" Mata bulat Beomgyu mulai menyipit, nada selidik tak lupa, tersingkirkan sebentar si piring rendang dari frame kamera ponsel. Tak urung seperti detektif saja anaknya tiba-tiba. "Om alpha yang waktu itu ya?"

Kata 'Om alpha' ini memberikan trigger kepada Taehyung. Banyak kata yang terlintas pada benak Taehyung, tapi tak ada satupun kata yang berhasil keluar dari bibir Taehyung. Malah Taehyung membuat suara dengkungan yang panjang, seolah tengah berpikir tanpa akhir.

"Pipi pacaran ya sama om alpha itu? Siapa si namanya? Jung...Jung?"

"Jungkook! ... Jeon... Jung...kook" Taehyung berucap pelan.

"Ok. Aku mau ketemu sama om itu. Aku mau liat siapa yang berani pacarin pipi aku" 

Ucapan Beomgyu yang tegas menyambar tubuhTaehyung, kenapa rasanya ia seperti anak yang sedang meminta restu kepada orang tua dimasa remaja dulu? "Beomgyu... Om Jungkook orang baik kok. Juga duda seperti papi. Om Jungkook..."

"Nah itu ! Kalau baik dan serius sama pipi temuin aku dong. Pi, aku ga akan ngelarang pipi kok. Aku cuman mau liat aja siapa yang berani-beraninya pacarin pipi aku"

Taehyung diam, menukar pandang kepada Jungkook dan juga layar ponsel. Jungkook yang di pandang cukup jauh dari jangkauan Taehyung, tidak sadar percakapan serius Taehyung dengan sang anak, si alpha Jungkook malah tersenyum lebar dapat bertukar pandang dengan Taehyung. Beruntung tadi ia sempat menyingkir sedikit dari Jungkook untuk mengangkat telepon anaknya. 

Mungkin memang sudah cukup waktu untuk mereka saling bertemu. "Iya deh. Nanti pipi bilang ke Om Jungkook..." saat itu Taehyung hanya berharap, semoga saja ini bisa menjadi awal mula hubungan mereka kejenjang selanjutnya. Siapa tahu Jungkook juga akan menemui dia dengan anak Jungkook yang tengah berkuliah yang selalu ia banggakan itu, batin Taehyung.

"Ok pi. Have fun ya ngedatenya. Si om suruh pulang kalau udah malem. Nggak boleh nginep dirumah. Pipi juga jangan lupa kunci pintu" Taehyung malu mengakuinya, hal ini kadang ia katakan kepada anaknya namun saat ini malah si anak yang mengatakan kepadanya. 

"Iya iya. Anak pipi bawel ya, hehe" 

"Love you, pi"

"Love you too, Beomie sayang" dan berakhirlah video call yang menegangkan untuk Taehyung itu. 

Kali ini yang harus ia lakukan adalah bagaiaman meyakinkan Jungkook untuk menemui anaknya. Tentu Taehyung memikirkan banyak sekenario percakapan, seperti Jungkook yang tiba-tiba meninggalkannya atau Jungkook yang menolak mentah-mentah. Semua sekenario itu hal buruk yang menjadi kekhawatiran Taehyung. 

Namun Jungkook malah mengatakan, "Saya mau menemui Beomgyu. Lagi pula saya tidak sopan juga mengencani pipi-nya tanpa pernah meminta izin" kata itu adalah awal permulaan.

Tanpa sadar Taehyung malah menghela nafas lega mendengar ucapan Jungkook, senyum pada dua wajah mereka mereka. Ada kerutan-kerutan halus memang diwajah Jungkook, namun tetap tampan dan mempesona untuk Taehyung pandang.

Sedikit-sedikit kemudian Taehyung mulai berandai, merajut masa depan keluarga yang indah bersama Jungkook. Semoga Dewi Bulan melancarkan seluruh usaha dua sejoli yang saling mencintai ini.

Marry Your Dad | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang