Senja menyapa, menyembunyikan matahari dalam selimut awan jingga yang menggantung diatas hamparan lepas laut. Air laut memancarkan gemerlap cahaya jingga seperti pantulan serpihan kaca tipis yang bertebaran diatas permukaan air. Yacht itu terhenti ditengah laut, jauh dari daratan, seorang diri terombang-ambing lembut gelombang air yang cukup tenang. Jungkook memang menyukai yacht, menurutnya laut bisa menjadi tempat pelarian yang menenangkan sehingga tak ada salahnya membeli satu yacht untuk sesekali menghibur diri.
Jungkook mendekap erat tubuh Taehyung yang saat ini tengah memandang senja pada balcon yacht. Menghitung detik demi detik hingga nantinya sang matahari itu akan tenggelam dalam laut seperti kuning telur yang akan jatuh kedalam laut. Taehyung menyukai kehangatan tubuh Jungkook, dengan angin laut yang berhembus kencang menerbangkan surai hitam legamnya. Angin menampar lembut wajah Taehyung, namun nafas hangat Jungkook menyapa pada tengkuk leher Taehyung.
"Pemandangan disini cantik sekali mas" Ucap Taehyung.
Jungkook kemudian mengintip dari balik perpotongan leher Taehyung, menatap hamparan agung bumi laut dikala senja. Memang sudah terbiasa Jungkook memandang, namun tidak ada kata cukup untuk keindahan pesona alam. Jungkook berdeham tanda setuju pada ucapan Taehyung.
Tanpa melepas dekapan tubuh pada Taehyung, Jungkook perlahan merogoh saku mencari sekotak kecil berbahan beludru merah. Ketika kotak tersebut telah digenggam Jungkook, perlahan ia melepaskan diri dari Taehyung.
Jungkook memutar tubuh Taehyung untuk saling berhadapan. Manik hazel Taehyung semakin indah dengan pantulan jingga yang terbias, mendebarkan hati Jungkook kala pandangan mereka bertemu. Namun perlahan Jungkook menurunkan tubuh untuk dapat bertekuk lutut dihadapan Taehyung.
"Mas?" Taehyung agak terkejut, gugup ia ketika Jungkook seorang alpha yang begitu gagah kini bertekuk lutut dihadapannya. Taehyung tidak mencoba menghentikan Jungkook, ia hanya menatap penuh keterkaguman.
"Kim Taehyung, saya ingin meminta maaf karena selama ini saya tidak benar-benar memberikan courting gift yang pantas untuk kamu" Jungkook membuka ucapan, jantung Taehyung pair oleh sikap Jungkook. Memang selama ini belum ada courting gift resmi dari Jungkook. Jika membahas mobil BMW itu tentu bukan courting gift karena ditujukan untuk Beomgyu bukan untuk Taehyung.
"Maka saya persembahkan cincin cantik ini untukmu" Jungkook mengelurkan box yang selama ini dalam genggaman, membuka kotak kecil itu untuk memperlihatkan cicin sapphire biru yang sudah ia persiapkan. Cincin itu teguh pada warna biru gelapnya, terlalu pekat sampai-sampai cahaya indah jingga senja tidak dapat membiaskan warna disana.
Taehyung tertegun dengan air mata yang rebas dari sudut mata membentuk aliran sungai kecil dipipi. Manik hazel Taehyung kini berkaca-kaca, semakin memantulkan indah diri. Taehyung belum menerima pemberian tersebut, namun tetap saja menatap Jungkook dengan penuh perhatian. "Mas, maafkan saya... Mungkin jika kita bersama saya tidak akan bisa memberikan kamu keturunan. Usia saya sudah tidak muda dan terlalu beresiko untuk memiliki anak. Kedua, kamu juga harus menerima Beomgyu juga... Kalian memang sudah saling bertemu dan nampak dekat, namun saya juga ingin mas mengerti posisi kita saat ini. Karena kita sudah tidak muda, dan ada tanggung jawab juga pada masing-masing kita"
Hati Jungkook sedikit bergetar atas pembahasan terakhir oleh Taehyung, teringat Yeonjun dan penolakan yang akan Yeonjun ajukan. Namun sudah terlambat untuk mundur, ia sudah memasuki medan perang. Jika memang harus kalah ia tetap harus berjuang seolah kemenangan di genggam.
"Saya menerima kamu apa adanya, saya ingin bersama kamu bukan demi keturunan. Beomgyu dan Yeonjun sudah cukup. Saya ingin selalu bersama dengan kamu, dan menjaga kamu serta menjadi ayah untuk Beomgyu juga" Jungkook mengucapkan dengan tegas, melantunkan kalimat dalam satu tarikan nafas. Manik kelabu Jungkook lekat memandang Taehyung, dalam ilmu negosiasi yang ia pelajari tatapan mata adalah kunci dari keberhasilan. Walau selalu berhasil, ia agak kesulitan bernegosiasi dengan Yeonjun.
Taehyung tersenyum, sedikit tertawa pelan dengan jawab rayuan gombal dari Jungkook. "Baik mas, Saya terima hadiah mas" Taehyung tersipu malu ketika mengatakkan, membuat rona merah di pipi.
Jungkook kemudian tersenyum, menarik garis wajahnya menjadi semakin menawan. Mata Jungkook berbinar bahagia, ia kemudian mengeluarkan cincin tersebut dan menyematkannya pada jari manis Taehyung. Cincin tersebut telah tersemat dengan agung pada tempat yang seharusnya, mengikat dua sejoli dalam cinta.
Jungkook kemudian kembali berderi tegak dihadapan Taehyung, menarik sang omega dalam pelukan yang hangat. Taehyung sendiri senang membenamkan diri dalam pelukan Jungkook, menyembunyikan wajah pada dada Jungkook yang bidang. Dapat Taehyung rasakan debaran jantung Jungkook yang pair ketika ia menyandarkan kepala disana. Taehyung terkekeh pelan kemudian.
Matahari sore itu akhirnya tenggelam, menjadi penutup setelah pemberian courting gift secara resmi bagi mereka berdua. Seperti tirai teater yang kembali tertutup setelah mengakhiri pertunjukkan yang menawan.
Angin malam dingin mengelitik Taehyung, walau sudah berbalut selimut tetap saja masih terasa dikulitnya. Jungkook kemudian menarik Taehyung dalam dekapan, memposisikan sang omega antar kemudi yacht dan dirinya. "Saya sudah bilang, kamu didalam aja sayang. Anginnya dingin" Jungkook sedikit protes, namun ia tidak dapat meninggalkan kemudinya. Saat ini mereka tengah memutar balik kembali menuju daratan.
"Disini aja sama mas. Pasti mas peluk aku kok" Taehyung terkekeh, menggoda sang kekasih.
Jungkook ikut tertawa, "Kalau gitu peluk yang erat ya? Jangan sampai sakit!"
Taehyung menganggukan kepala, semakin memperat diri pada Jungkook. "Mas?"
"Iya, sayang?"
"Karena saat ini kita sudah resmi, apa tidak sebaiknya mas kenalkan aku ke Yeonjun?"
Perkataan Taehyung mengalir ditengah hamparan angin malam laut yang kejam, sungguh terasa menusuk hati Jungkook seketika. "Tidak terlalu buru-buru?" Jungkook mencoba mengalihkan percakapan, berharap daratan segera mereka raih untuk dapat kemudian melupakan ataupun beralih pembicaraan dari topik ini.
"Tapi mas sendiri sudah dekat dengan Beomgyu. Aku juga harus mendekatkan diri ke Yeonjun juga kan?"
Jungkook tidak berani membantah, walah katanya alpha lebih berkuasa namun rasanya apa yang Taehyung ajukan benar-benar diluar kuasa dan kendali Jungkook. "Nanti saya aturkan pertemuan kamu dengan Yeonjun ya?"
Walau memang ini yang Taehyung inginkan namun ketika nampak garis wajah yang khawatir dari Jungkook ia menjadi tertegun. Taehyung memang tidak mengerti situasi yang ia hadapi, tapi kemudian ia menyadari dari wajah Jungkook yang tak dapat membohongi. Hal ini menyentih hati Taehyung, Taehyung yakin bahwa tidak akan ada orang yang tidak akan senang dengannya tapi kali ini ia merasa takut untuk mengakuinya. Seolah segala kepercayaan diri kali ini akan terpantul menjadi hal yang sangat negatif kepada dirinya. Apakah terlalu berlebihan? Atau memang seperti ini gelisah saat kalian akan menemui keluarga kekasihmu? Baik saat ini ataupun nanti toh Taehyung tetap harus menghadapi Yeonjun. Seperti yang Taehyung katakan bahwa mereka memiliki tanggung jawab masing-masing yang nantinya ketika mereka memutuskan untuk bersama maka tanggung jawab tersebut akan menjadi milik mereka bersama. Taehyung telah membagi sebagian tanggung jawab tersebut kepada Jungkook, dan saat ini giliran Jungkook yang memberikan sebagian untuk Taehyung di hidupnya.
***
Jadi... semulanya saya ingin minta maaf dulu.
Kayanya Taehyung agak labil ya dalam penggunaan "Aku-Kamu" dan "Saya-kamu" tapi mari kita acuhkan saja...
Anyway... cerita ini rencananya akan ada 26 chpater (kalau saya ga berubah pikiran untuk nambah chapter lagi). Karena itu, tinggal tunggu saja 10 chapter lagi.
Harapannya si bisa saya selesaikan bulan ini semuanya... walau impossible tapi mari kita berharap saja hehe.
Terimakasih banyak yang sudah menemani saya sejauh ini!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/261702558-288-k339052.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Your Dad | KOOKV
FanfictionAlpha!Jungkook yang meminta izin Beomgyu untuk menikahi ayahnya-Omega!Taehyung. Disatu sisi, Yeonjun-anak Jungkook-tidak merestui pernikahan ayahnya. Jadi, bagaimana nasib percintaan dua duda ini?