Marry Your Dad | KOOKV

Kenapa Saya?

Dewi Bulan menyunjung tinggi sebagai pelita malam, beranakkan sinar indah bintang kecil di sekitar. Jungkook menatap gelas kosong, tanda waktu telah habis dan sudah saat kembali ke kehidupan yang sendiri. 

Bukan karena sendi lutut yang reot, namun Jungkook memang sengaja bangun dari bangku perlahan.

"Sudah malam. Tidak enak jika saya ganggu adinda terlalu larut. Beomgyu juga pasti tidak akan senang"

Taehyung tersenyum, "Iya. Mas... Sudah malam" 

Jungkook menatap Taehyung, manis aroma strawberry dari Taehyung mereka seolah membisikkan kata cinta bagi yang terkasih untuk selalu bersama. Tapi Jungkook masih enggan melewati batas. Teringat Yeonjun dan Beomgyu yang mungkin masih belum merestukan mereka.

"Kamu jangan lupa kunci pintu ya?" kedua tangan Jungkook menyentuh bahu Taehyung, mengenggam erat dengan hati-hati. Bibir Jungkook menyentuh dahi Taehyung lembut, memberikan kecupan hangat pada dahi sang omega. 

Lantas Taehyung memeluk Jungkook erat, mencoba meninggalkan aroma musk bergamot dari sang alpha untuk dirinya. Jungkook tertawa, tak ubah seperti bocah kecil dengan boneka beruang besar.

"Janji bertemu dengan Beomgyu kamu atur ya? Nanti saya akan urus sisanya"

Oh Taehyung yang manis, yang masih enggan melepaskan Jungkook dari pelukan. "Iya mas"

"Yasudah saya mau pulang" 

Taehyung baru mulai beranjak lepas dari pelukan Jungkook. "Mas sebelum mas pulang, saya boleh bertanya sesuatu?"

"Iya" santai Jungkook menjawab.

"Mas kenapa sayang kepada saya? Kenapa mas memilih saya?"

Pertanyaan itu mengalir di sela ruang, mengelitik pelan hati Jungkook yang terkubur. "Kenapa kamu bertanya begitu?"

Taehyung yang nampak ragu, merasa kecil dihadapan alpha. "Karena selama ini, saya merasa tidak bisa selalu buat kamu bahagia, alpha"

Tanpa berpikir, Jungkook langsung menjawab "Memang kamu tidak selalu buat saya bahagia. terkadang kamu membuat saya sedih. Sedih ketika saya mengecewakan kamu, atau bahkan hanya pikiran yang terlintas bahwa saya bisa saja mengecewakan kamu juga.

Kamu juga selalu membuat saya takut. Di usia kita yang sudah tidak muda, pikiran akan kematian sering sekali mampir. Saya takut karena bisa saja ini kenangan terakhir kita" Jungkook menarik nafas, berat sekali ucapan barusan. Tanpa sadar Jungkook mencurahkan isi hati selama ini.

"Saya takut karena hubungan ini bukan hanya milik kita bersama. Ada Beomgyu dan Yeonjun yang bisa saja mereka tidak merestui hubungan kita.

Tapi at the end of the day... kamu yang selalu membuat hari saya menjadi sempurna. Seperti pesan singkat ucapan selamat tidur dari kamu sebelum saya pergi tidur. Kamu tidak tahu betapa berarti hal itu untuk saya. Dan saya yakin, mungkin kamu juga merasakan hal yang sama"

Seulas senyum Jungkook mampir di wajah tampan itu, menarik luapan emosi dari Taehyung yang selama ini mencoba memendam itu semua.

Taehyung yang kecil dihadapan Jungkook, menatap Jungkook dengan mata hazel indah yang bulat. Tangan besar Jungkook menangkup pipi Taehyung, jemari Jungkook menyeka air mata yang perlahan mengalir dari sudut manik hazel Taehyung. "Coba kamu tanya sekali lagi, kenapa saya sayang kamu"

"Kenapa mas sayang kepada saya?"

"Karena kamu terkadang membuat saya sedih, jadi saya sayang kepada kamu Kim Taehyung"

Taehyung tersenyum, terkekeh pelan dengan suara riang. Jawaban yang jenaka dan penuh dengan ketulusan. Bukan menghina namun mengagumi. Di usia yang akan memasuki senja masih saja tersisa manis-manis cinta yang tertinggal di masa muda. 

"Kan, kamu curang... saya sudah mau pulang tapi kamu malah begini" rajuk Jungkook pada Taehyung

Taehyung masih tertawa, sambil kembali memeluk Jungkook erat. Jungkook menyukai hangat tubuh Taehyung menyentuh tubuhnya. Dengan debaran jantung yang tak menentu, Jungkook menarik dagu Taehyung membawa wajah Taehyung kepada wajahnya.

Bibir Jungkook bertemu Taehyung, menyalurkan nafas hangat tanpa cela. Melumat lembut bibir Taehyung, membiarkan rasa manis strawberry yang mungkin akan menghantui malamnya. Walau di akhir hari usia mereka bertambah, namun bersama mereka kembali menjadi kawula muda.