Sepanjang kuda besi itu berderu sunyi ditengah sepi jalan, Beomgyu tidak mengatakan apapun. Sibuk Beomgyu memandang keluar jendela, bercakap pada batin tentang apa yang baru saja terjadi dalam hidup.
Taehyung cemas dibalik kemudi, sibuk mencuri pandang pada anak semata wayang. "Sayang?"
"Hm?" Beomgyu merespon malas, linglung bersandar pada kaca mobil.
"Kamu tidak suka ya dengan apa yang om Jungkook berikan?" Taehyung langsung saja pada permasalahan mereka, khawatir jika berbelit malah terlilit dan mencekik.
Beomgyu tidak menjawab, ragu hatinya. Sekilas terbayang kembali dalam benak Beomgyu senyum manis Taehyung saat bersama Jungkook. Jika memang ia merasa kurang menyukai, apakah ini artinya ia merusak kebahagiaan sosok omega yang telah melahirkan dan membesarkannya?
"Pipi tau, Beomgyu pasti tidak suka dengan hadian ini. Pipi juga setuju sama kamu kalau hadiah ini terlalu berlebihan..." Taehyung diam sejenak, memutar stir untuk berbelok kedalam gang komplek rumah mereka. "Tapi tidak baik jika kita menolak hadiah orang lain. Mungkin bagi kita ini memang berlebihan, tapi kamu lihat sendiri kan? Om Jungkook itu tulus memberikan hadiah ini untuk kita"
"Tulus? Memang pipi bisa baca pikiran om? Kalian aja bahkan belum mate bagaimana bisa membaca pikiran masing-masing" Beomgyu membuka suara sedikit tajak bicaranya.
Taehyung yang sudah memarkirkan mobil dalam garasi rumah kini menarik tuas rem tangan untuk menahan laju kendara. Belum sempat Taehyung membalas, Beomgyu acuh saja keluar mobil membiarkan Taehyung sendiri dalam mobil.
"Beomgyu?" Taehyung memanggil sang anak, namun nihil hasil. Beomgyu sudah lebih dulu masuk kedalam rumah.
Beomgyu adalah anak yang penurut, jarang sekali ia membantah perkataan Taehyung. Sekalipun begitu, hal ini memang bukan pertama kali mereka berselisih paham.
Taehyung si sudah sangat mengenal tabiat sang anak. Jika merajuk, maka Beomgyu akan berada dalam kamar dan mengunci diri di dalam. Taehyung tidak ingin menerobos batas pribadi sang anak, jadilah ia terpaku dihadapan pintu Beomgyu. Taehyung mengetuk lembut daun pintu, menciptakan suara tiga ketukan perlahan. "Sayang? Dengarkan pipi dulu ya?" Kata Taehyung bicara pada daun pintu tanpa mencoba membuka engsel. "Pipi tidak masalah jika kamu tidak suka om Jungkook. Pipi tidak apa jika harus meninggalkan om untuk kamu. Tapi sayang, kasih waktu om Jungkook untuk memperkenalkan dirinya lebih ya? Bukannya kamu harus mengenal orang lebih dahulu baru bisa membencinya? Kalian baru bertemu sekali loh, gimana kalau kamu mengenal om Jungkook lebih lama lagi. Setelah itu, jika kamu tidak suka maka pipi akan akhiri hubungan pipi dengan om Jungkook"
Beomgyu merespon ucapan Taehyung, terbuka lebar kini pintu yang menghalang mereka. Beomgyu memandang Taehyung, "Pi, menurut pipi om Jungkook bisa buat pipi bahagia?"
Jemari lentik Taehyung meraih wajah sang anak, membelai pipi Beomgyu. "Om Jungkook mungkin tidak selalu bisa bikin pipi bahagia. Tapi kamu lihat sendiri kan, gimana perjuangan dia membuat pipi senang. Dia juga berusaha membuat kamu senang" Taehyung tersenyum. "Mungkin caranya aja yang masih belum tepat, jadi kita harus ributin hal ini deh" Taehyung menarik sang anak dalam pelukan.
"Bilang om Jungkook. Aku nggak mau di daftarin kursus stir mobil. Harus Om Jungkook sendiri yang ajarin aku nyetir" Malu-malu Beomgyu berucap, menyembunyikan diri dalam pelukan sang omega.
Taehyung tersenyum, dirasa telah melunak kini hati sang buah hati. Ia menyisirkan jemari lentik pada helaian rambut coklat Beomgyu. "Siap! Nanti pipi sampaikan ke om Jungkook" kemudian tertawa begitu saja mereka berdua seperti tidak terjadi apapun sebelumnya.
***
Halo?
Maaf minggu-minggu kemarin ingkat janji hehe... tapi ini akan mulai update lagi.
Silahkan ditunggu!
Terimakasih !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Your Dad | KOOKV
FanficAlpha!Jungkook yang meminta izin Beomgyu untuk menikahi ayahnya-Omega!Taehyung. Disatu sisi, Yeonjun-anak Jungkook-tidak merestui pernikahan ayahnya. Jadi, bagaimana nasib percintaan dua duda ini?