Moniyan Empire,08:30....
"Tuan putri, bangunlah...ini sudah siang" teriak sang pelayan kerajaan sambil mengetok dan sesekali mencoba membuka pintu kamar Silvanna.
Namun, tidak ada jawaban dari Silvanna. Dari kemarin sifatnya memang agak aneh.
"Hhh....baiklah, saya akan kembali lagi nanti sambil membawa makanan untuk anda" pamit pelayan kerajaan itu, memilih menyerah dari pada kena marah Silvanna.
********************************Tampak seorang pemuda sedang membereskan biola nya, ya karena emang bagian dari rutinitas nya se hari-hari memberikan sedikit hiburan di istana itu.
"Hai Gran? Siap bertugas besok?"
Sapa seseorang,yaitu Alucard sambil membawa alat pengasah pedang nya.
"Hai juga, sudah pasti....aku sudah menambahkan sedikit racun di setiap peluruku" ucap orang itu yang tidak lain adalah Granger.
"Bagaimana hubunganmu dengan Silvanna? Apakah lancar?" Tanya Alucard dengan sedikit menyenggol lengannya dengan sikutnya. Ya, Alucard menggoda nya.
"Hubungan kami sebatas adik-kakak. tidak lebih" jawab Granger dengan datar.
"Hmm?... tapi ku tengok kalian tuh mesra banget tau gak? apalagi waktu dulu, waktu kita pertama kali ke sini....hah....Silvanna langsung akrab dengan mu.....dan juga katanya manja nya cuman sama mu aja ya? Ih.....kayak suami istri tau gak?" ucap Alucard panjang lebar sambil tertawa terbahak-bahak.
"Alu"
"Apa?" Jawab Alucard masih sambil tertawa.
"Peluruku sudah terisi penuh tinggal tarik pelatuk dan siapkan pemakaman saja. Kau bisa kan?" Jawab Granger sambil menodongkan pistolnya.
"Ah....baik....maap" ucap Alucard langsung menghentikan tawanya dan langsung mengangkat tangannya.
"Hah....baiklah kapan kita berangkat?" Tanya Granger sambil menurunkan pistolnya.
"Besok. Mungkin."jawab Alucard.Saat mereka tengah berbincang muncul seorang wanita yang di panggil Ratu menghampiri mereka berdua.
"Selamat pagi, Granger, Alucard." Sapa Ratu kepada ke dua pemuda itu.
"Selamat pagi juga yang mulia ratu" jawab mereka juga sambil menunduk hormat.
"Ada apa ratu sampai menghampiri kami seperti ini?" Tanya Granger membuka pembicaraan.
"Granger....apakah aku bisa minta tolong padamu?" Tanya ratu kepada Granger.
"Apapun perintah anda ratuku" jawab Granger.
"Ini masalah putri ku,Silvanna. Dia tidak mau keluar kamar 2 hari ini...bisakah kau membujuknya" pinta Ratu kepada Granger sambil seperti menahan air matanya.
"Baiklah yang mulia Ratu, hamba akan laksanakan" jawab Granger.
"Baiklah, terima kasih. Alucard bagaimana persiapan kalian? Sudah siap berangkat besok?" Tanya Ratu tersebut kepada Alucard.
"Sudah yang mulya, hamba beserta Granger siap melakukan tugas" jawab Alucard.
"Hah....syukurlah. kami tidak salah pilihan memilih kalian ber-lima untuk menjadi prajurit utama kami. Terima kasih ya....Granger , Alucard." Ucap ratu sambil tersenyum hangat kepada mereka ber-dua.
"Baiklah yang mulia Ratu, terima kasih atas pujian anda" ucap Granger masih sambil menunduk.
"Baiklah....aku pergi dulu,selamat menjalankan tugas kalian ber-dua" pamit Ratu kepada Granger dan Alucard.
"Baiklah Ratu, terima kasih" ucap mereka ber-dua bersamaan."Udah....sana cepet ke kamar Putri Silvanna....tapi jangan aneh-aneh ya...."ucap Alucard.
"Aneh-aneh nya nanti aja kalok dah nikah!!! Bye Granger!!!" Ucap Alucard sambil berlari.***********************************
Granger berjalan menuju kamar putri Silvanna. ruangannya cukup jauh, di lantai 4. Sudah cukup membuat lelah bagi orang awam untuk ke sana. Dan Granger pun sampai di depan pintu kamar Silvanna.
Tok...tok....tok...
Granger mengetuk kamar Silvanna agar dia di buka kan pintu.
"Putri....bisakah anda mendengar saya? Ini aku..... Ada apa dengan anda? Kenapa anda tidak mau keluar kamar?" tanya Granger panjang lebar.Tidak ada jawaban hening....hanya terdengar suara tangisan..
'Siapa yang nangis? Apakah mumgkin putri Silvanna?' batin Granger.
"Putri, bisakah anda membuka pintu ini?" Tanya Granger ingin memastikan kondisi Silvanna dengan matanya sendiri."Tinggal di buka aja.....nggak di kunci kok" ucap Silvanna agak merendahkan suara nya agar tidak terdengar kalau Silvanna sedang ter isak.
"Aku masuk ya...."ucap Granger sambil membuka pintu kamar Silvanna.
Tampak Silvanna sedang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Putri....anda kenapa? kenapa tiba tiba seperti ini?" Tanya Granger khawatir kepada Silvanna.
"Enggak papa." Jawab Silvanna singkat.
"Enggak mau jujur nih sama kakak?" Tanya Granger yang masih berusaha membujuk Silvanna.
"Enggak" jawab Silvanna yang masih menutupi tubuhnya dengan selimut."Ayolah tuan putri....kenapa anda seperti ini? Ini bukan seperti Silvanna yang aku kenal. Silvanna yang aku kenal itu orang nya ceria, baik hati, selalu semangat. Nggak kayak sekarang." Ucap Granger panjang lebar sambil berharap Silvanna termakan bujukannya....namun....
"Terus?" jawab Silvanna yang masih merendahkan nada suaranya.
"Mau sampek kapan kayak gini? sampek tumbuh jari tangan satu?" Canda Granger yang sambil duduk di samping kasur Silvanna.
"Kalok bisa" ucap Silvanna."Kak...." ucap Silvanna tiba-tiba.
"Mau pergi? Lagi?" Tanya Silvanna yang mengejutkan Granger.
"katanya mau pergi nyari kerajaan Abyss apa itu benar?" Tanya Silvanna yang perlahan membuka selimut yang menutupi bagian kepala.
Hingga tampaklah wajah cantik khas putri Silvanna dengan rona merah di hidung + pipi nya."Kok kamu tahu sih? Kan kakak penginnya pergi diem diem." Tanya Granger sambil tersenyum hangat kepada Silvanna.
"jawab dulu....baru boleh tanya" ucap Silvanna sambil menutupi kembali bagian kepalanya...."Bersambung....
next chap sambungan....
gak ada time skip.....wah anjir 799 kata :v
votenya dong....wkwk
(Gak maksa loh)

KAMU SEDANG MEMBACA
GranSilva~~Stories
De Todocerita gabut doang....... Genre : Slince Of Life, Romantic , Comedy( not sure)