*Maaf bila ada typo. Semoga suka yaww jangan lupa vote and happy reading guys♡
■■■■
Lucas berjalan masuk ke dalam rumah, dirinya baru saja selesai mengantarkan dirimu pulang sampai ke rumah.
Dan sekarang, Lucas tengah memasuki kawasan rumahnya dengan perasaan yang sangat senang, dirinya bahkan senyum senyum sendiri sejak diluar tadi.
Dia bahkan tidak menghilangkan senyum lebar diwajahnya itu.
Baru saja Lucas ingin masuk ke dalam kamar. Namun tidak jadi karna seseorang itu telah memanggil nama Lucas.
"Lucas."
Lucas menoleh ke ruang keluarga melihat siapa yang tengah menyebut namanya.
Lucas menatap laki laki berumur 40 tahunan itu datar, dirinya sudah menyangka bahwa orang yang telah memanggilnya itu adalah tak lain, Ayahnya sendiri.
"Papa mau bicara sama kamu." Ujarnya to the point.
"Lucas gak ada waktu ngobrol sama Papa." Jawab Lucas datar mengingat sang Papa yang selalu tidak ada saat dibutuhkan oleh Lucas.
"Papa cuman mau ngobrol sama kamu Lucas!" Ujar sang Papa tidak mau dibantah.
"Papa ngerti gak si?! Lucas gak suka dipaksa." Ujar Lucas lagi.
"Kasih waktu kamu buat kita ngobrol santai Lucas, Papa udah capek capek pulang cuman buat kamu!" Ujar Tuan Wong pada putranya.
Lucas membuang nafas jengah. "Kalo gitu ngapain Papa capek capek pulang buat anak yang bahkan gak Papa anggap sedikitpun adanya." Ucap Lucas.
"LUCAS!" Bentak Papa Lucas
"Kenapa Pa? Papa gak suka Lucas bilang kaya gitu?"
"Papa kerja jauh jauh cuman buat keluarga kita Lucas!"
"Hentikan perdebatan kalian!" Ucap Kakek Wong yang mulai merasa jengah dengan putra dan cucunya itu.
Kakek Wong baru saja turun dari kamarnya lantas duduk diruang keluarganya. Nenek Wong juga ikut serta ikut duduk diruang keluarga bersama suaminya.
"Duduk Lucas, ada yang mau Kakek omongin." Titah Nenek Wong pada Lucas.
Lucas lantas menurut dan segera duduk dikursi yang ada disana, berjarak jauh dengan tempat berdiri Tuan Wong.
"Duduk Nico." Titah sang Ayah pada putranya.
Ayah Lucas lantas duduk ditampatnya itu, menatap kedua orang tuanya serius.
"Hentikan perdebatan dikeluarga ini. Saya tidak ingin mendengar pertengkaran didalam rumah ini." Ujar Kakek Wong tidak ingin dibantah.
"Dan untuk kamu Lucas, berhentilah untuk bersikap kekanak kanakan." Ujar sang Kakek pada Lucas.
"Ini bukan tentang siapa yang sok sibuk dengan siapa yang tidak bisa mengerti kamu." Sarkasnya. "Dan untuk kamu Nico, saya sudah meminta kamu untuk tidak menyibukkan diri dengan pekerjaan."
"Putramu juga butuh perhatian kamu, uang saja tidak akan menjamin dia bahagia!" Tegas kakek Wong.
"Itulah resikonya jika kamu tidak menuruti perkataan saya Nico." Ucap Kakek Wong menatap tajam putranya.
Kakek Wong mengambil nafas panjang sebelum kembali berbicara. "Lucas saya besarkan dengan tangan saya dan juga istri saya, termasuk semua kepuasan dia hidup. Kamu hanyalah orang yang sudah membiayai dia secara materi, dan tidak ada sangkut paut dengan kehidupannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate [Lucas X You]✔
Короткий рассказ"Laki laki yang benar mencintaimu, dia yang akan memelukmu setelah menemukan kekuranganmu."-Lucas wong Ini tentang kamu yang punya riwayat penyakit yang jarang orang lain juga punya. Setelah kecelakaan itu, semua orang menganggap dirimu gila. Sampai...